DUA

718 102 4
                                    

flashback terakhir ada di chapter ini ya. makasih

"Kamu tau bangunan yang ada di depan tempat ibadahmu? Itu tempat ibadahku."
-Jisya

Cklek

"KAKAK CANTIK PULANG!" seru Jisya penuh semangat setelah membuka pintu utama rumahnya.

"Gak usah teriak kali, Kak," tegur Mama Dara, ibunda tercinta.

Jisya hanya menunjukkan deretan giginya yang rapi, membuat matanya tenggelam "Maaf, Mam."

"Sana mandi, kamu bau dosa," ujar sang mama.

Jisya menekuk bibirnya kebawah, persis seperti anak kecil yang tidak dibelikan es krim. "Ish, Mama mah gitu!"

Mama Dara hanya terkekeh melihat kelakuan anak keduanya yang terlihat lucu.

"Karena Ica baik, cantik, tidak sombong, dan rajin menabung, jadi Ica mandi sekarang. Bye bye, Mama!" kata Jisya lalu mencium pipi Mama Dara dan berlari kecil menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

•••

Setelah selesai mandi, Jisya pun keluar kamar dan menuju ruang keluarga untuk menonton TV, acara apa saja yang penting menghilangkan rasa bosannya.

Saat sampai di ruang keluarga, ternyata ada sang adik, Jovelyn Yoenya Butar Butar, sedang menonton kartun sambil mengunyah keripik pisang buatan Mama Dara.

Jisya pun mendaratkan pantatnya di sebelah Yoenya, lalu merebut remot TV dan mengganti channel nya, membuat Yoenya kesal.

"Kakak ih! Jangan diganti atuh ah!" rengek Yoenya pada sang kakak yang tampak tak peduli.

"Naon sih? Meuni berisik pisan," balas Jisya santai sembari menyomot keripik pisang dan memakannya.

"Jangan diganti, Kak! Tadi lagi seru bangett," kata Yoenya masih merengek.

"Gak seru! Mending nonton ini," tukas Jisya sembari menunjuk TV-nya menggunakan remot.

"Ah! Kakak mah! Meuni teu mau ngalah ka urang!" Yoenya mengerucutkan bibirnya sambil melipat kedua tangannya di dada, merajuk.

Sedangkan Jisya memeletkan lidahnya mengejek. "Sabodo teuing," balasnya, lalu melanjutkan aktivitas menonton sambil memakan keripik pisangnya.

"Meuni bacot pisan kalian berdua tuh," celetuk si sulung, Dionisius Simon Butar Butar.

"Berisik deh, Mas!" balas kedua saudari itu berbarengan tanpa menatap Simon.

Sedangkan Simon yang merasa kalah suara pun hanya bisa mengelus dadanya sabar. "Mas mah apa atuh, cuma dewekan."

Oh ya by the way, tiga bersaudara ini orang campuran. Antar Padang, Sunda, Jawa, dan Batak. Banyak kan? Iya lah, keluarga Butar Butar gitu lho. Haha.

Jadi jangan aneh kalau Simon dipanggil 'Mas' oleh kedua adik tersayangnya itu.

"So? Do you think my sister and i care? BIG NO!" balas Jisya dengan wajah mengejeknya yang diangguki oleh Yoenya.

Our Space | Taeyong - Jisoo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang