Chapter 51

7.6K 567 265
                                    

Xiao Zhan tersenyum saat membuka mata dan orang pertama yang dia lihat adalah Wang Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan tersenyum saat membuka mata dan orang pertama yang dia lihat adalah Wang Yibo. Pemuda itu tidur sangat lelap. Xiao Zhan bergerak sedikit untuk mengambil ponsel dan melihat jam menunjukan pukul delapan pagi. Pria itu mengirim pesan pada managernya lalu kembali pada Wang Yibo yang masih memeluk pinggangnya.

Dia mencium pemuda itu, kemudian turun dari tempat tidur pelan-pelan. Wang Yibo mungkin akan bangun dua hingga tiga jam lagi. Sementara itu Xiao Zhan membuat beberapa sketsa untuk mengisi waktunya. Pria itu selalu menggambar di saat senggang atau saat tidak tahu harus melakukan apa. Setelah menyelesaikan pekerjaan itu, hanya tinggal memberi warna, hampir dua jam sudah berlalu, lalu pria itu mulai membuat sarapan sekaligus makan siang. Malam ini Wang Yibo harus menghadiri sebuah event jadi mereka harus melihat apartemen baru siang ini, dan pindah secepat mungkin. Besok adalah hari terakhir mereka bersama jadi keduanya akan menggunakan hari itu untuk pergi berkencan atau semacamnya.

Jam menunjukan pukul sepuluh pagi, hampir siang. Wang Yibo tidak menunjukan tanda-tanda akan segera bangun dan Xiao Zhan tidak ingin mengganggu tidur pemuda itu. Tapi karena dia sudah membuat sarapan, pemuda itu harus bangun dan makan sebelum makanannya dingin.

"Yibo, bangun," ujarnya pelan.

Pemuda itu tidak merespon. Xiao Zhan menepuk pelan pipinya lagi, "Bangun, kita harus melihat apartemen baru sebentar lagi."

Wang Yibo membuka mata setelah itu, karena Xiao Zhan berkata mereka akan melihat apartemen baru, jadi pemuda itu bersemangat. Dia menguap dan tetap duduk di tempat untuk mengembalikan kesadaran selama beberapa saat.

"Cuci muka, sikat gigi, lalu kita sarapan," ujar Xiao Zhan sambil berdiri kembali. Pemuda itu mengangguk dan melihat pria itu yang akhirnya menyibak tirai. Pemandangan di luar langsung terlihat, semuanya telah menjadi putih tertutup salju yang turun semalaman.

"Di mana apartemennya?" tanya Wang Yibo saat mereka sudah duduk untuk sarapan.

Xiao Zhan menjawab, "Tidak jauh. Nanti kau beritahu managermu kalau akan pindah."

Pemuda itu mengangguk. Sebuah pesan lalu masuk ke ponsel Xiao Zhan, dari managernya. Dia mengirim beberapa pilihan apartemen yang pria itu minta tadi pagi. Xiao Zhan lalu memberikan ponselnya pada Wang Yibo, menyuruh pemuda itu untuk memilih apartemen mana yang dia ingin mereka lihat lebih dulu.

"Ah, aku harus lanjut menonton The Wolf," ujar Wang Yibo saat teringat dia hanya dapat menonton tiga hingga empat episode semalam. Itu pun dipercepat karena dia hanya ingin menonton bagian Xiao Zhan.

Xiao Zhan langsung berdehem. "Kau yakin mau menonton episode sebanyak itu? Aku bisa memberitahumu bagaimana endingnya."

Pria itu sedang menahan Wang Yibo untuk tidak lanjut menonton setelah dia mengingat akan ada dua adegan ciuman antara dirinya dan Li Qin dalam drama.

Pemuda itu menggeleng, "Tidak."

Bahkan kalau Xiao Zhan tidak membiarkan Wang Yibo menonton. Pemuda itu pasti akan melihat banyak bocoran adegan di weibo, terutama adegan ciumannya. Sekarang saja mungkin sudah terpajang di mana-mana. Wang Yibo hanya tidak melihatnya karena belum memegang ponsel hari ini. Pemuda itu pasti akan melihatnya sebentar lagi. Jadi sebenarnya tidak ada gunanya juga Xiao Zhan melarang.

Things Only We Know [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang