Chapter 20

14.5K 788 330
                                    


Wang Yibo terbangun ketika telepon kamar hotel mereka berbunyi, pemuda itu menoleh sebentar pada Xiao Zhan yang masih tidur dengan sangat pulas dan segera menjawab telepon yang berada di meja sebelah tempat tidur agar tidak membangunkan pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wang Yibo terbangun ketika telepon kamar hotel mereka berbunyi, pemuda itu menoleh sebentar pada Xiao Zhan yang masih tidur dengan sangat pulas dan segera menjawab telepon yang berada di meja sebelah tempat tidur agar tidak membangunkan pria itu. Ternyata yang menelpon adalah pelayan hotel yang menanyakan apakah ingin sarapannya di antar sekarang atau tidak. Wang Yibo melihat pada jam dinding kamar yang menujukan pukul tujuh pagi lalu menjawab kalau dia akan menelpon sendiri jika sudah ingin makan dan obrolan singkat itu berakhir.

Pemuda itu kemudian kembali berbaring dan menyangga kepalanya dengan tangan kanan menghadap Xiao Zhan yang masih tidur, dia tersenyum sambil menarik selimut untuk kembali menutupi pria itu dengan benar. Wang Yibo menguap karena masih mengantuk tetapi dia ingin memandangi Xiao Zhan sebentar lagi.

"Milikku" gumamnya sambil tersenyum dan mengusap ujung hidung Xiao Zhan. Dia menatap untuk beberapa detik lagi hingga benar-benar tidak bisa menahan rasa kantuknya lalu memutuskan untuk kembali tidur.

 Dia menatap untuk beberapa detik lagi hingga benar-benar tidak bisa menahan rasa kantuknya lalu memutuskan untuk kembali tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar pukul sembilan pagi ketika Xiao Zhan akhirnya bangun. Pria itu duduk sambil menahan sedikit rasa sakit yang masih tersisa di pinggangnya dan dia kemudian menyadari untuk yang kesekian kalinya kalau dirinya sudah tidak semuda yang dia pikirkan. Xiao Zhan merenggangkan badannya sebentar baru kemudian menoleh pada Wang Yibo yang masih tidur di sampingnya. Untuk pertama kalinya selama beberapa minggu terakhir dia bangun dengan perasaan yang sangat bahagia, tidak dengan badan yang masih lelah dan mata masih mengantuk namun harus melanjutkan syuting. Dan yang paling penting, Wang Yibo bersamanya.

"Yibo, bangun" bisik Xiao Zhan tepat di telinga pemuda itu. Wang Yibo tidak menunjukan reaksi apapun.

Xiao Zhan mengusap pipinya, "Bangun, aku lapar"

Wang Yibo membuka matanya begitu mendengar kata "lapar". Pemuda itu bangun dan duduk menatap Xiao Zhan yang sedang menatapnya dengan wajah yang menunjukan kalau dia benar-benar lapar.

"Aku lapar" Xiao Zhan mengulang kata-katanya. Wang Yibo tersenyum dan mengangguk paham kemudian menelpon pelayan hotel sambil mengusap wajah Xiao Zhan. Tidak lebih dari sepuluh menit kemudian pelayan hotel membawakan sarapan dan Wang Yibo menerimanya di pintu tanpa membiarkan pelayan hotel itu mengantar sampai ke dalam kamar. Sementara Xiao Zhan turun dari tempat tidur dan berjalan pelan ke meja yang ada di dekat sofa. Wang Yibo sepertinya menyadari Xiao Zhan berjalan sambil memegang pinggangnya yang pasti masih sakit, jadi setelah menaruh sarapan di atas meja, pemuda itu segera memegang salah satu lengan Xiao Zhan dan membantunya duduk dengan benar di sofa.

Things Only We Know [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang