33 - Perasaan Yujin

2.1K 333 53
                                    

"Kamu kenapa sih nempel-nempel terus? Manja deh!" omel Haru pada Yeonjun yang sedari tadi memeluk dan mencuri-curi cium darinya.

Bukannya menjauh, Yeonjun malah semakin erat memeluk istrinya. "Hehe, aku sayang kamu," balasnya cengengesan. Entah kenapa, rasanya Yeonjun ingin bermanja-manja pada Haru seharian penuh. Lelaki itu hanya memfokuskan diri pada Harunya. Sampai-sampai, makhluk yang sedari tadi berkeliaran di kondonya itu ia biarkan.

Darahnya berdesir mendengar pengakuan Yeonjun. Namun, Haru hanya berdeham guna membalas pernyataan tersebut dan mencoba bersikap tetap tenang. "Dari tadi Taehyun nelponin aku, Jun. Aku telpon Taehyun sebentar, ya? Aku mau nanya kenapa dia nelpon aku berkali-kali gitu. Sekalian ngasih tau buat ketemu besok," tanya Haru meminta persetujuan Yeonjun.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya. "Nanti aja, aku gak mau denger kamu ngobrol sama dia." Bibirnya dilengkungkan ke bawah, kepalanya semakin masuk ke dalam ceruk leher Haru sembari sesekali mengecupinya.

Haru hanya bisa pasrah. Ia menghela nafasnya dalam. Ternyata Yeonjun baru mengeluarkan sifat aslinya. Manja, posesif, pencemburu.

"Stop, Yeonjun! Geli!" omel Haru akhirnya, kala Yeonjun semakin menjadi-jadi.

Lelaki itu terkekeh. Bukannya berhenti, ia malah kembali membuat tanda di leher istrinya. Sudahlah, tanda-tanda yang dibuatnya pasti tak akan hilang selama beberapa hari ke depan. Haru harus bagaimana untuk menutupi tanda tersebut saat ia bekerja nanti?

"Sayang, lagi yuk?" ajak Yeonjun yang membuat Haru terbelalak seketika. Bagian bawahnya saja masih terasa sakit, bisa-bisanya Yeonjun meminta lagi?!

🦊🦊🦊

"Hah? Kamu masih sama Taehyun? Udah berapa kali aku bilang kalo dia itu udah punya pacar, Yujin?! Lebih baik kamu menyerah, kamu sendiri tau, kan—kalo kamu cuma dimanfaatin sama dia? Berhenti, kalo kamu tetap begini, kamu merusak hubungan orang lain, Jin!"

"Apa sih, Kak? Kakak ke sini cuma untuk ngurusin hubungan aku sama Taehyun? Kalo bener begitu, lebih baik Kakak pulang aja deh!" kesal Yujin akhirnya.

"Loh, kok kamu jadi begini ke aku? Aku ngasih tau hal yang benar loh ke kamu. Taehyun itu pacarnya temen kerja aku, Jin! Mereka udah hampir empat tahun pacaran. Sementara, kamu sama Taehyun? Kalian tiga tahun aja belum ada, kan? Udah gitu, selama ini dia gak menganggap kamu. Udah cukup. Berhenti nyakitin diri kamu sendiri. Berhenti sebelum akhirnya semakin sakit, Yujin."

Eunji memijat pelipisnya sendiri. Dirinya begitu kesal karena Yujin yang benar-benar keras kepala dan tak mendengarkan ucapannya sedikit pun. Eunji hanya ingin melakukan yang terbaik untuk Yujin yang selama ini sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Eunji tidak ingin Yujin merasakan sakit yang lebih dalam lagi.

Yujin mendesah kasar. "Aku gak peduli, Kak. Masa bodo dengan pacarnya itu. Masa bodo kalo selama ini aku dijadiin selingkuhannya. Selama ini aku udah ngerasain sakitnya. Sekarang Taehyun udah gak sedingin yang dulu. Taehyun mulai bersikap hangat ke aku. Taehyun udah mulai banyak ngabisin waktunya sama aku. Aku yakin, posisi pacarnya itu akan tergantikan, Kak."

Matanya memanas, Yujin emosi setiap kali Eunji mengingatkan bahwa ia hanyalah orang ketiga dalam hubungan kekasihnya. Rasanya semakin sakit karena tidak ada yang mendukungnya untuk terus berjuang. Gadis itu menghela nafasnya dalam, mencoba mengatur emosinya yang meletup-letup.

Yujin hanya ingin merasa bahagia. Selama hampir tiga tahun lamanya hubungannya dengan Taehyun, yang ia dapatkan hanyalah rasa sakit. Dan kini stok rasa sakit itu telah habis, tergantikan dengan kesenangan yang akhir-akhir ini selalu Taehyun berikan.

Yujin hanya ingin merasakan hal itu. Ia tak akan membiarkan Taehyunnya kembali menjadi es dan bersikap dingin terhadapnya. Taehyunnya sudah menghangat, dan tugas Yujin sekarang ini hanyalah menjaganya agar tetap hangat.

Our Fate • Choi Yeonjun [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang