9

6.2K 559 60
                                    

HAPPY READING

(masih di pov author tapi untuk chapter sekarang fokus ke sisi aleena)

***

Setelah kejadian tempo hari aleena tidak mau beranjak sama sekali dari kamarnya sama seperti kenan.

Tapi bedanya aleena lebih parah daripada kenan karena ia tidak mau makan maupun minum apapun. Tentu saja itu membuat kedua orang tuanya kalang kabut, karena tidak biasanya putri mereka seperti ini.

"aleena sayang, makan ya, jangan kaya gini" ucap bianca yang tak lain adalah ibunda dari aleena sambil terisak kecil.

Tapi tidak ada balasan dari dalam kamar, dan itu membuat bianca dan deon khawatir sekali.

"apa kita dobrak saja mah?" usul deon dengan nada panik.

"tapi papah yakin bisa mendobrak pintu kamar aleena?" tanya bianca dengan nada tak yakin.

"kita coba dulu, karena kalau tidak dicoba kita tidak akan tau" jawab deon, ia pun bersiap siap untuk mendobrak pintu kamar aleena.

Sebelum mereka bisa melakukannya terdengar rauangan samar dari dalam kamar, mendengar raungan tersebut bianca dan deon pun terdiam.

"kenan~ hiks... Maafin aku... Kenan... Aku janji nggak bakal hiks sia siain kamu lagi hiks... KENAN!" terdengar raungan menyakitkan dari dalam kamar.

Bianca dan deon pun segera tau kalau itu adalah suara dari putri mereka.

"sebetulnya ada masalah apa antara aleena dengan kenan sih mah?" tanya deon.

"mamah juga nggak tau pah, mungkin kita harus menyusuli kenan di rumahnya" usul bianca pada suaminya itu.

"baiklah ayah akan bersiap, kamu coba bujuk aleena lagi ya" ucap deon.

"baik"

Tanpa merasa lelah dan bosan bianca terus memanggil nama aleena menyuruhnya untuk segera makan dam menyuruhnya untuk keluar dari kamar.

Tapi sayang orang yang dipanggil terus menangisi kepergian kenan.

"nak mamah mohon~ makan ya, mamah janji kalo kamu makan kita ke rumah kenan bareng bareng, ya" bujuk bianca.

Raungan didalam kamar pun terhenti, lalu tanpa disangka aleena pun membuka pintu kamarnya menampakkan sosoknya yang kusam, acak acakan, terlihat kacau, dan dipenuhi air mata.

"ma-mamah serius hiks..." tanya aleena.

"iya mamah janji sayang, sekarang kamu makan ya udah itu mandi, kamu keliatan kacau banget" ucap bianca dengan nada lembut.

Perlahan ia usap pelan rambut aleena dengan penuh rasa kasih sayang.

Aleena pun mengangguk pelan kemudian menuruti perkataan mamahnya itu.

KENAN Where stories live. Discover now