12

8K 1.7K 317
                                    

DONT FORGET TO LIKE AND COMMENT

HAPPY READING

*
*
*
*
*

A/N: Karena mereka udah pada remaja jadi bahasanya agak gaul sedikit dan mulai sering curshing ya hehehe :)









Mario atau yang memiliki nama asli Kim Namjoon itu kini mengurut kepalanya yang terasa sakit ketika mendengar omelan dari Mr. Kotaro, seorang guru sains di sekolah tempat tuan muda nya menimba ilmu.

Remaja 18 tahun itu memang terkenal sebagai biang onar di sekolahnya padahal sudah tingkat akhir. Sebenarnya kenakalan yang dilakukan tak parah seperti tawuran atau merundung murid lain, Jay itu membuat onar dengan tingkah ajaibnya yang benar-benar membuat orang tak habis pikir.

Seperti suka mengambil barang milik teman, guru, atau bahkan tukang kebun sekolahnya lalu ia sembunyikan di tempat yang berbeda-beda. Seperti di atas speaker sekolah, tiang listrik, atau di dalam penanak nasi kantin. Unik yang menyerempet gila memang.

Dan yang membuat guru-guru semakin tidak menyukai Jay karena bocah itu menyebalkan. Ia bisa mendebat perkataan gurunya dengan argumen random tapi masuk akal yang membuat para guru kalah telak. Jay selalu menjadi superman dadakan bagi murid yang lain.

Namun tak ada yang berani mengambil tindakan lebih seperti skors atau tak diizinkan ikut tes semester. Karena Jay itu berprestasi. Ia pandai dalam sejarah, sastra, dan seni. Mario sempat menyarankan Jay untuk pindah karena merasa jika tuan mudanya itu sedang dimanfaatkan.

Namun Jay menolak dengan santai, ia tak masalah dijadikan alat penghasil piala dan sertifikat dadakan untuk sekolahnya. Toh imbalannya dia bisa berbuat semaunya terhadap para guru.

Licik tapi cerdik.

Jay dipulangkan lebih cepat sebagai hukuman kenakalannya hari ini. Tentu saja hal itu disambut teriakan senang dari Jay sendiri. Namjoon dan Jay berjalan kaki menyusuri trotoar karena mereka tak suka naik kendaraan umum.

"Jay, habis ini kamu mau apa?" Tanya Namjoon.

"Jay mau ke rumah Kak Asahi. Mau jengukin bocah sialan yang lagi tepar"

"Kalau begitu Om tinggal ya. Om ada janji dengan seseorang"

Jay menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Namjoon dengan tatapan menyebalkannya.

"Om ingin bertemu tante seksi itu ya~~~ cieeeee~~~"

Namjoon malu setengah mati sekarang. Oh ayolah, suara Jay itu besar seperti suara bapak-bapak. Sekarang saja beberapa orang sudah melirik padanya sambil berbisik karena mendengar ucapan Jay tadi.

Tanpa ragu, Namjoon menarik telinga kanan Jay sedikit keras menimbulkan pekikan tak terima oleh si pemilik telinga.

"Sembarangan! Mulutmu mau ku sumpal dengan kaos kaki Asahi hah?!"

Keduanya tetap berjalan dengan posisi seperti itu. Walau diiringi protes dari Jay dan omelan bak kereta berjalan dari Namjoon.

Setidaknya, mereka bahagiakan?


~DERANA~


"EYY WHATS UP MA BROOOOO~~~"

"BANG! JANGAN TERIAK!"

Jay tidak mempedulikan teguran itu, ia memilih menerjang tubuh kurus seseorang yang sedang terbaring di kasur dengan pelukan erat.

DERANA || PJS ✔ {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now