15

7.4K 1.6K 71
                                    

DONT FORGET TO LIKE AND COMMENT

HAPPY READING

*
*
*
*
*

Jay nampak sangat berkarisma dengan setelan santai berbalut blazer dan juga kacamata hitam yang menjadi pelengkap penampilannya. Tangan kanannya menyeret sebuah koper berwarna hitam sembari melangkah tanpa beban menyusuri lantai dingin bandara.

Di belakangnya ada sosok Mario yang nampak gagah seperti biasa dengan tas yang ia tenteng di lengan kekarnya. Keduanya menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di bandara pada saat itu.

"Kau sudah siapkan mobilnya?"

"Sudah, tuan muda. Anak buah saya sudah menunggu di depan."

"Nanti kau suruh dia pergi dengan mobil lain, aku ingin kau menyetir untukku."

Setelah mendengar titah itu, Mario hanya mengangguk dan mulai mengotak-atik ponselnya sambil terus mengekori sang tuan muda.

Dan benar saja, sebuah mobil mewah sudah terparkir apik di depan bandara dengan 3 orang laki-laki berbadan kekar yang berdiri mengelilingi kendaraan beroda empat itu. Ketiganya langsung menundukan kepalanya hormat ketika melihat Jay mendekati mereka, semakin membuat putra kandung satu-satunya Mr James Park itu menjadi pusat perhatian.

Setelah memberikan kunci mobil kepada Mario, ketiga laki-laki berbadan kekar itu pergi dan masuk ke dalam mobil lainnya yang juga sudah terparkir di belakang mobil mewah milik Jay tadi.

Mario membukakan pintu mobil untuk Jay, dan setelah itu bergegas masuk ke kursi pengemudi dan melajukan mobil.

Di dalam mobil suasananya begitu terasa asing bagi Mario sebenarnya. Dingin dan suram. Sangat berbeda ketika ia dan Jay ada di jepang 11 tahun lamanya. Dengan sedikit canggung, Mario akhirnya buka suara.

"Anda yakin ingin kembali tuan?"

Jay melirik Mario lalu menganggukan kepalanya dan selanjutnya kembali fokus pada ponselnya. Namun nampaknya Mario masih belum puas dengan jawaban Jay.

"Maaf jika saya lancang, tapi apa tidak berisiko untuk kembali menempati kediaman Park lagi? Disana ada Tuan besar dan keluarga barunya"

"Aku tau."

Setelah mengatakan itu, Jay menyimpan ponselnya dan mulai meladeni keingintahuan Mario yang memang tak ia beri tahu tentang rencana yang dibuatnya.

"Itu tujuanku Mario. Bagaimanapun juga, rumah itu atas namaku. Rumah itu miliku. Aku harus mengambil kembali apa yang menjadi hak ku"

Mendengar balasan itu, Mario hanya bisa mengangguk paham. Namun sebenarnya, ia belum bisa menebak langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Jay.

Melihat keterbungkaman Mario membuat Jay terkekeh sedikit. Hidup bersama selama 11 tahun membuat dia begitu memahami sifat pelayan pribadi yang sudah ia anggap keluarganya sendiri.

"Aku akan menempuh jalur pengadilan Mario. Mengambil kembali hak ku yang dirampas. Setelah itu aku akan meminta maaf pada seseorang"


~DERANA~


Mobil mewah berwarna putih itu berhenti didepan gerbang besar kediaman Park. Seorang satpam langsung menghampiri dan mengetuk kaca mobil pengemudi.

"Ada keperluan apa tuan?"

Mario menghela napas sebentar lalu menurunkan kaca matanya dan kembali menatap satpam tadi yang langsung terkejut.

"Mario?!"

"Lama tak berjumpa Mr Oh."

Si satpam itu kemudian menatap seseorang yang berada di kursi penumpang dan setelahnya satpam itu hampir berteriak ketika berhasil mengenali siapa yang datang ke kediaman.

Tanpa banyak kata, satpam itu langsung membukakan gerbang dan menunduk sopan ketika mobil mewah berisikan tuan mudanya yang sesungguhnya memasuki kawasan kediaman Park.

Mario memarkirkan mobil tepat didepan pintu masuk rumah mewah Park lalu bergegas membukakan pintu untuk Jay. Bisa ia lihat beberapa tukang kebun bahkan para penjaga yang memang sudah bekerja sejak lama terkejut melihat kedatangan Jay.

Namun Jay tak mempedulikan itu. Matanya hanya tertuju ke depan, tepatnya ke rumah besar nan mewah yang seharusnya menjadi hak nya.

Jay bisa melihat dua orang pelayan wanita paruh baya yang begitu kaget sekaligus menahan tangis ketika melihatnya. Lalu seorang diantaranya langsung bergegas masuk sementara seorang lainnya menghampiri Jay dan menyambut kepulangan pemilik kediaman Park yang sesungguhnya.

"Selamat datang tuan muda."

Jay tersenyum lalu ia mendekat dan memeluk wanita paruh baya yang merupakan kepala pelayan di kediaman Park. Wanita paruh baya itu juga membalas pelukan Jay tak kalah hangat bahkan setitik air matanya mengalir namun dengan cepat ia usap.

"Tuan besar berada di prancis saat ini tuan." Tutur si kepala pelayan ketika pelukan mereka terurai.

Jay hanya mengangguk dan sedikit tersenyum kecil mendengar hal tadi.

"Tak berubah ternyata."

Mario dan kepala pelayan hanya bisa terdiam ketika Jay mengatakan hal itu. Tapi dengan cepat si kepala pelayan mengalihkan situasi.

"Nyonya dan tuan muda Sunghoon ada di dalam tuan muda."

Setelah itu Jay dan Mario dipersilahkan untuk masuk. Dan benar saja, didepannya sudah ada seorang wanita paruh baya dengan senyuman manis yang berdiri di dampingi seorang remaja yang sepantaran dengannya.

Di balik kaca mata hitamnya, Jay menatap kedua orang itu datar. Pasangan ibu dan anak yang terlibat dalam penderitaannya sejak kecil hinggal sekarang.

Park Jiyeon dan putra semata wayangnya, Park Sunghoon.

TBC

DERANA || PJS ✔ {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now