• after a while

226 6 0
                                    

Keseluruhan berita telah meluas. Tentang bagaimana ketidakadilan membuat ketiga sosok yang disayangi berjuta manusia harus pergi. Kepergian yang mengundang duka mendalam dan tak akan pernah terlupakan.

Tidak perlu menunggu hitungan hari, Joshua dan para perawatnya berhasil ditangkap kepolisian dan harus menghadapi berbagai macam persidangan untuk dijatuhkan hukuman yang pantas.

Dan tentu saja siapa pun ingin keadilan untuk Daniel, Jonah, dan Jack. Mereka ingin Joshua dan yang lainnya dieksekusi mati.

Emma sempat akan menyerahkan dirinya ke polisi, namun Jess menahannya dan mengatakan jika Emma telah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan pasien mereka. Sedang Jess sendiri masih terbesit rasa bersalah dan menyesal karena terlambat menyelamatkan Jack dan Jonah, meski keluarga mereka sudah mengikhlaskan putra-putra tercinta mereka pergi.

Hari itu, mendung menghiasi seluruh kota. Hujan siap tumpah kapan saja, dan menghujami manusia-manusia yang enggan berlindung di bawahnya.

Kumpulan manusia serba hitam masih terjebak dalam lautan duka yang mereka terima di waktu yang bersamaan. Berbagai jenis air mata mengalir deras. Kehilangan, penyesalan, merelakan, dan apapun itu yang berjenis kedukaan mendalam.

Gabriela, salah satu di antara mereka merasa penyesalan yang begitu mendalam. Berandai-andai apa yang akan terjadi jika dirinya tidak mengungkapkan pengkhianatannya pada Jack, apakah lelaki itu masih ada bersamanya sekarang?

Ia mendekap sang putri yang masih menangis sesenggukan. Dirinya memang masih kecil, tapi ia tidak sepolos itu untuk tak mengetahui mengapa ayahnya terbaring di dalam peti, mengenakan pakaian rapi hanya untuk dipendam. Lavender masih membutuhkan ayahnya untuk bermain skateboard bersama. Lavender tidak ingin jauh dari ayahnya. Mengapa semua orang hanya diam dan menangis saat melihat bumi memeluk peti ayahnya?

Kristin—ibu Jack— sudah dua kali kehilangan kesadaran sejak peti yang membungkus tubuh tak bernyawa putranya dipendam dalam tanah. Ia didekap putri sulungnya yang juga menumpahkan tangis. Sedang dua putri bungsunya juga meraung-raung dalam dekapan sang ayah.

Benar. Mereka sudah mengikhlaskan kepergian Jack sejak lama. Tapi, begitu mendapat kabar bahwa selama ini putra mereka diperlakukan sedemikian kejinya membuat hati mereka tertohok fakta. Mereka merasa marah dan menyesal di satu waktu karena sudah mempercayakan dokter keparat itu untuk menangani Jack.

Andai saja mereka memindahkan Jack, Jonah, dan Daniel ke rumah sakit lain lebih awal, maka pembunuhan secara tak langsung tersebut tidak akan terjadi. Dan mungkin ketiga lelaki musisi itu masih ada di dunia bersama mereka, menghibur dunia dengan karya musik.

Sayang seribu sayang, andai hanyalah sekadar kata andai, yang tidak akan pernah bisa mengulang waktu.

Di balik kacamata hitamnya, Corbyn dan Zach berusaha mati-matian menahan air mata. Mereka sudah lelah menangis. Kehilangan tiga sahabat karena diperlakukan keji bukan hal yang mudah mereka terima, tetapi keadaan seolah memaksa mereka untuk merelakan.

Karena mau bagaimana lagi? Si pelaku sudah tertangkap, begitu pula dengan para korban yang sudah bertemu ajal. Tidak akan ada kata kembali bagi mereka.

Hari itu, dunia menggelap, langit memuramkan rasa duka yang menyeluruh di penjuru dunia. Berusaha mengintai doa di atas duka mereka akan kehilangan sosok idola yang didambakan.

End.


iya beneran udah ending. ini akhirnya. harus kehilangan dan merelakan. meski berat, tapi harus dilalui.

can't believe finally i can finished this work. rasanya langsung enteng soalnya nggak kepikiran belum update wkwk

thank you semua yang udah mampir. semoga kalian masih berkenan buat support wdw, ya. dan support aku juga, hihi.

be happy, stay safe, stay healthy, love you all!

with love,
—rin.

StuckDonde viven las historias. Descúbrelo ahora