Chap 27

4.5K 359 47
                                    

Author pov

Sudah 3 hari setelah kejadian itu, kondisi adik nya masih gitu gitu aja, ditambah dia juga ada di ruang ICU jadi El tidak bisa masuk, dia hanya menunggu di ruang tunggu sepanjang waktu hingga tertidur di kursi, padahal Ferdi dan Riri sudah membujuknya untuk tidur di kosan tapi dia menolak, takut jika Billi bangun tidak ada yang menemani nya. El pulang hanya untuk mandi dan memberi makan opai, setelah itu dia balik lagi ke rumah sakit, Ferdi dan Riri selalu bergantian menemani nya setelah pulang kerja dan membawakannya makanan. Yang ada di fikiran El sekarang berapa biaya rumah sakit?, Apa tabungan yang di kumpulkannya cukup?, bagaimana cara ngasih tau ibunya kalo anak laki-lakinya ada di rumah sakit?, Belum lagi sulitnya mencari pekerjaan baru. Memikirkan itu semua membuat kepalanya berdenyut, El memutuskan pergi untuk menenangkan pikiran nya.

"Huuaaahh, enak bat disini!"

El berada di sebuah taman yang banyak di tumbuhi pohon besar, gataulah ini taman apa hutan, dia duduk di bawah pohon tersebut menatap di sekelilingnya, ada beberapa orang yang sama seperti dirinya yang hanya duduk sambil memejamkan mata menikmati angin yang menerpa wajahnya.
Hingga matanya melihat seorang wanita yang sedang di kerjai beberapa anak kecil, anak-anak itu saling mengoper buku hingga wanita itu kebingungan, dan anehnya dia tidak memarahi atau melakukan apapun selain berusaha mengambil bukunya, jika itu El mungkin anak-anak itu sudah di tempeleng nya one by one ahahaha. El menghampiri mereka. Hingga dia tau kalau yang sedang di kerjai anak-anak ini adalah Nirmala, ya Nirmala gadis tuna rungu yang El temui di Lombok ketika sedang melukis.

"Heeii kalian!!, Jangan gangguin kakak ini!!" Anak-anak itu langsung melihatnya heran.

"Yeee biarinn, kan ga mukul kakanya!" Jawab bocil sambil masang muka songong dan di ikutin bocil lain nya

"Sabar El!, Mereka cuma bocil ep ep!" El pun mengelus dada dan mengankat sendalnya.

"Waaaa kaaboooorr ada titannnn!" El cuma mlongo

Akhirnya El mengambil buku yang tergeletak di tanah dan memberikan nya ke Nirmala.
"Terima kasih!" Ucap Nirmala menggunakan bahasa isyarat dan El mengangguk, kalo cuma makasih gua ma tau ucap nya dalem ati.

El pun kembali duduk dibawah pohon diikuti Nirmala yang duduk di sebelahnya, El memandang bingung Nirmala dan hanya di balas senyuman manis khas darinya. Kemudian Nirmala menulis sesuatu di bukunya.

"Hai lama tidak bertemu!, bagaimana kabarmu?, Aku liat kamu sedang sedih! Apa ada yang bisa ku bantu?" Nirmala lalu memberikan bukunya dan El hanya tersenyum, dia menuliskan semua keluh kesahnya hingga menjadi sebuah cerpen, Nirmala tetap menunggu nya dengan sabar hingga cerpen darinya telah selesai di tulis.

"Apakah aku boleh ikut dengan mu ke rumah sakit?" Tanya Nirmala setelah selesai membaca cerpen El,

El tersenyum dan mengangguk, El bangun dari duduk nya dan mengulurkan tangannya,
Selama di motor Nirmala mencengkram kuat jaket El, karena waktu dia masih kecil ketika sedang di bonceng abangnya naik sepeda, Nirmala belom berpegangan dengan benar hingga ketika abangnya menggoes dia terjungkal kebelakang. Akhirnya mereka sampai di rumah sakit, Nirmala mengikuti El dari belakang dan ketika sampai ruangan Billi disana sudah ada Ferdi dan Riri? eh seperti nya bukan.

Berliant pov

Gua makin deket ama mereka yang masih belom sadar kalo gua uda dateng,
"Ooei!!" Gua menepuk pundak Perdi.

"Eeee ayam ayam, sialan Lu!" Dan ternyata wanita di sebelah adalah Rey, aah ternyata gua masih Deg degan kalo ama dia, aduduhh cantiknyaa

"Looh Malaa!!" Gua nengok ke arah Perdi, lalu Nirmala juga sedikit terkejod.

"Lah lu kenal Nirmala?" Tanya gua dan Perdi langsung membuang mukanya.

"Ehh nggak!, Cuma nebak aja tadii!" Hmm mencurigakan sekaleee si saiton

Hotel Ber FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang