Chap 22

4.5K 368 20
                                    

Author pov

Jam 5 pagi El sudah keluar dari kamar setelah semalem bersusah payah menolak ajakan rey buat mantep mantep, sekarang El bersiap untuk melihat sunrise di pantai, dengan menggunakan boxer, kaos maroon panjang dan sendal jepit swallow. Naah tu dia yang di tunggu tunggu matahari mulai muncul dan memperlihatkan warna emas kemerahan yang membuat El sama sekali tidak berkedip, kakinya pun merasakan deburan ombak yang menghampirinya, di liatnya sekeliling tidak ada orang sama sekali kecuali ada seorang gadis di sana. Di hampirinya gadis tersebut dan dia melihat gadis tersebut sedang melukis pemandangan yang barusan El liat, yak sunrise tadi.

"Njir keren banget!" Ucap El dalem ati.

"Hai!" Ucap El di depan gadis tersebut dan membuatnya kaget.

"Eh maap, bukannya mau ngagetin!"
Gadis tersebut hanya tersenyum dan membuat El tertegun. Gadis dengan rambut sebahu tersebut sangat manis.

"Emm, btw lukisan mba bagus banget loh!" El mengangkat 2 jempolnya dan tersenyum lebar.

Dan si gadis menanggapinya lagi lagi dengan senyuman.

"Ni cewek dari tadi senyum doang , ga bisa ngomong apa gimana seh!" Melihat raut wajah yang bingung gadis tersebut paham.

"Maaf aku tuna rungu!" Dia pun menggunakan jarinya untuk memberitau El.

"Eh bahasa isyarat!, duh ga ngerti lagi gua!!" Ucap El lagi, dan gadis tersebut hanya tersenyum.

Dan akhirnya El ikut tersenyum dan kembali melihat gadis tersebut melukis. Setelah menunggu beberapa menit lukisan tersebut jadi, membuat El terkagum kagum, El mengungkapkan rasa kagumnya dengan menggunakan bahasa yang aneh persis gorila, dan membuat gadis tersebut senyum lagi, El pun mengenggam tanganya dan menciuminya dengan brutal karna lukisan itu sangat sangatlah bagus, keren, estetik dan masih banyak lagi.

"Ehh itu sapa ya hmm?" El menyipitkan matanya untuk melihat seorang wanita yang berdiri di ujung sana, wanita itu mendekat semakin mendekat dan malah berlari.

"Omegat mati gua, mati gua lindungilah hambamu tuhan!" Ucap El yang melihat Rey berlari kenceng daaan El sengaja di tabraknya sehingga dia terpental kebelakang.

"Hmm bagus ya, bukannya bangunin aku malah beduaan ama cewek laen!" Bagh bugh bagh bugh Rey memukuli El.

"Iya iya maap, ga sengaja tadi liat mba ini ngelukis!, terus hasilnya bagus banget!, sapa seh yang ga seneng liat lukisan sebagus itu!" El pun mencoba membela dirinya

"Hmm!" Rey pun melihat dan dia sama terpukau nya.

"Waah mba, ini keren banget looh!" Gadis tersebut tersenyum.

"Dia bisu!" Ucap El

"His apasih kamu ni!"

"Yakan dia ga bisa ngomong!"

"Dia tu bukan ga bisa ngomong, cuma pendengarannya yang terganggu, dia itu tuna rungu bukan bisu!"

"Waah mba, lukisanya bagus banget looh!" Rey pun menggunakan bahasa isyarat dan membuat El terkejot.

"Loh kamu bisa bahasa ginian!"

"Bisalah, sepupu aku Ada yang tuna rungu juga!"

"Oohh!"

"Waah makasih!, kamu bisa bahasa isyarat juga!" Ucap gadis tersebut. Bukan ucap si, yah pokonya dia komunikasinya nya gitu.

"Iya sepupu aku ada yang tuna rungu juga!, oiya nama kamu siapa?" Tanya Rey.

"Aku Nirmala!" Dia pun menyalami tangan Rey.

"Wahh nama yang bagus, aku Rey dan ini El!" Rey pun menunjuk El yang lagi mlongo

Hotel Ber FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang