Chap 19

4.6K 379 7
                                    

Author pov

Sesuai janjinya Rey kemaren malem, hari ini Dovi, Galih, April dan seluruh teman sekelasnya di traktir makan di kantin. Galih yang ga ngerti keadannya cuma planga plongo. tumben amat ni anak, biasanya minta di bayarin!, batin Galih. Tapi yasudahlah nanti tanya aja sama Dovi kalo ga April.

"Hehe kalian boleh makan apa aja, nanti gua yang bayarin!" Ucap Rey.

"Uwooo!" Dan mereka semua bersorak kegirangan kecuali Galih yang masih bingung.

Mereka semua langsung memilih makanannya masing masing begitu juga dengan April dan Dovi. Setelah itu Rey membayar ke ibu kantin, mayanlah abis setengah juta, hampir sii ahahaha. Setelah mengobrol dan membeli selamat mereka semua pergi meninggalkan kantin dan bubar.
Setelah acara traktiran tadi Dovi dan Galih mampir warung kopi yang ada di pinggir jalan, Galih meminta penjelasan Dovi kenapa semua temennya mengucapkan selamat ke Rey dan itu membuat Galih berfikir keras, apa yang sebenernya terjadi?.

"Jadi, apa maksud dari traktiran tadi?" Tanya Galih

"Huuuuh!" Dovi menghela nafasnya

"Apa anjeng?" Galih ga nyante

"Ya sabar asu!, ini lagi nyusun kata kata!"

"Hehehe!"

"Rey jadian ama El!" Dovi mengucapkan dengan cepat.

"Hah apa?, lu kecepetan njeng!"

"Hhh, jadii si Rey kemaren ato kapan gua gatau tepatnya, dia jadian ama El si OB!" Dengan pelan dan jelas agar ni manusia ngerti

"What the fucek!" Galih langsung syook.

"Hooh, makanya tadi Rey traktir kita, itu gua yang nyuruh Mayan makan gratis mwehehe!"

"Yee bangsad, pokonya lu harus bantuin gua dapetin Rey, titik!!"

"Gimana caranya njeng?, gua udah usaha tapi gagal teros!" Dovi pun merasa frustasi ini kenapa sohibnya bisa begini ni.

"Hmm gimana Ya?"

"Kan lu aja bingung!"

Akhirnya Galih mulai memikirkan sebuah rencana sambil menyruput kopi item buatan mba mba bahenol nan aduhai yang sekarang sedang membuat kopi untuk pelanggan laen.

"Ahaa gua dapet ide yang top markotop!" Ucap Galih dengan mata berbinar.

"Apa?, cepet gua pengen tau!" Ni
orang tumben mikir, batin Dovi.

"Okeh, tapi ga sekarang!"

"Lah kenapa?" Tanya Dovi penasaran

"Ck ntar gua kasih tau, sekarang kita fokus dulu ama skripsi ntar kalo kita uda lulus baru kita jalanin ni rencana, lagian kasian juga kalo baru jadian langsung putus!" Ucap Galih dengan matanya yang serius menatap ke mba mba bahenol pembuat kopi tadi.

"Iyadeh serah lu, tapi lu tetep tiati oke!"

"Tiati dari apa?" Tanya Galih bingung.

"Ya tiati kalo ada saingan laen goblog, emang cuma lu doang yang seneng ama Rey!"

"Hoiya paham, pokonya lu bantuin nyingkirin saingan gua!"

"Wokeh siap, gua bantuin pokonya!"

"Hooh!"

Sedangkan April dan Rey pergi ke hotel yang menyebabkan Rey mengalami insiden yang tidak enak tapi berkhir indah, mereka pergi ke hotel karena Rey di telpon oleh pak Julius jadi dia langsung cus ke sana, sapa tau ketemu pujaan hatinya kaan. Setelah sampai karna kampus mereka ga jauh jauh amat, Rey langsung pergi ke atas, ke kantor ayahnya lalu April menunggu di lobi hotel.

Hotel Ber FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang