Chap 30

1.6K 182 9
                                    

Author POV

Akhirnya hari ke 12 Billi sudah sadar walau masih lemah dia sudah bisa di tempat kan di kamar rawat inap ibunya pun langsung datang setelah di beri kabar oleh El, kemarin dia menyusul ibunya di stasiun dan barang ibunya tentu dia letakkan di kosannya.

"Ya ampunnn nakk, akhirnya kamu sadar jugaa, ibu sudah khawatir dari kemaren!" Billi pun di peluk oleh ibunya dan meneteskan air mata

"Pikiran ibu sudah kemana mana nak, ga pernah tenang, ibu udah pasrah ama tuhan!" Tambahnya lagi

"Ibu sekarang disini, bakal jagain kamu sampe sembuh yaa!" Ibunya pun tersenyum sambil terisak, sedangkan Billi hanya mengangguk dan tersenyum lemah.

"Oiya El, adik kamu di temenin sama siapa semenjak di rawat?" Ibunya pun melepaskan Billi dan berdiri.

"Sama El lah Bu, sama siapa lagi!" Jawab El.

"Looh kamu ga kerja memangnya?" El langsung ketar ketir dia belum memberitahu ibunya bahwa dia sudah tidak bekerja.

"Oohh ituu, aku ngambil cuti, kadang di jagain sama Ferdi juga ko Bu, jadi Billi ga pernah sendirian!" Ibunya hanya ngangguk dan tersenyum.

"Yauda mulai sekarang biar ibu yang jagain, kamu kerja aja gih!" El melotot, mo kerja dimana coba ini.

"Iya Bu, nanti aku kerja lagi kok, pokonya ibu gausah khawatirin aku, ibu uda cukup kahwatir ama Billi aja!"

"Kamu anak ibu juga, ga mungkin ibu ga khawatir, kalian sama di mata ibu!" Ibunya pun tersenyum, El langsung memeluk ibunya dan mengeluarkan air mata, ibunya tidak tau masalah yang dia hadapi sekarang. Dia tidak mau cerita takut ibunya semakin khawatir.

"Yauda kalo gitu biar aku cari makan dulu buat ibu!" Ibunya mengangguk dan El mulai pergi meninggalkan ruangan itu.

El pergi mengendarai beti ke  rumah makan Padang yang biasa dia dan Ferdi beli dan ketika El masuk dia bertemu dengan sohibnya itu.
"Eit udah disini aja, pain lu?" Tanya Ferdi dengan santuy.

"Nambal ban!!" Menjawab dengan tidak santuy.

"Mweheh sans gan!"

"Mas nasi ayamnya 2 ya, di bungkus!" El langsung memesan untuk dia dan ibunya.

"Ngapain lu disini?, Ga kerja lu ya?" Tanya El.

"Gua hari ini dapet shift malem, ini lagi beliin makanan buat lu lah, kek biasa!" El hanya ber oh ria dan mengangguk.

"Ooo, Eh udah mesen belom lu?" Takut jika El uda di pesenin Ama Perdi .

"Belom!" Jawab Perdi santai.

"Oiya El, gua ada permintaan buat lu!"
"Hmm apaan?"

"Tapi lu harus mau, gua Uda bingung mo kemana lagi!" El memutar bola matanya malas

"Ya tergantung laa, apa dulu mintanya kalo minta rumah ga mungkin gua kasi!" Ingin rasanya Perdi mencelupkan wajah El ke rendang di hadapannya ini.

"Goblog nya uda kek rujika mengalir sampai jauh!"

"Hehe, ya apa makanya buruan keburu nasinya selese di bungkus ini!"

"Jadi gini, kan Gardenia minggu depan mo ngerayain acara ulang taun tu, na di divisi gua kurang orang, lu mau ga masuk ke divisi gua, cuma hari itu doang kok!" Tanya Perdi tiati takut El ga mau

"Emang siapa yang ulang tahun?" Perdi menganga, belum 1 bulan ga kerja udah lupa.

Plakkk!
"Hotelnya la tolol!" Perdi menggeplak kepala El

"Ya sans anj!"

"Gimana mau ga lu?" Perdi pun memastikan lagi.

"Emm gimana ya, gua si mau aja tapi ada dia!" Perdi mengerti arah yang El bicarakan.

Hotel Ber FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang