Chapter 31 : Rapat

1.2K 168 23
                                    

⏮️ Previous Chapter

"Sekuat apapun badai di kepalamu, sebenarnya kamu hanya butuh satu; ia yang sanggup memelukmu, memberi ketenangan tanpa harus mempertanyakan ini-itu. Semakin dewasa, kita akan semakin paham, jika dalam menemukan pasangan, kita butuh lebih dari sebatas cinta dan nyaman. Mungkin, yang ingin ditemukan adalah seseorang yang bisa kita percaya untuk memulangkan segala cuaca di hati kita. Bukankah pasangan yang baik, sama seperti harus menemukan seseorang yang sanggup menjadi pendengar untuk seluruh cerita-cerita di hidup kita?"

Naruto tak menjawab, ia memalingkan wajahnya dengan air mata yang mengaliri pipinya. Naruto kemudian tersentak kecil ketika Muku menggenggam tangannya.

"Tak peduli seberapa kotornya tanganmu, aku akan selalu mendukungmu," janjinya.

🌺 THE GREAT PRINCESS UCHIHA 🌺

Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Written by Naverschecaniah

Pairing :
SasuFemNaru

Genre :
Hurt / Comfort / Family / Romance

Warning !
Non Standard Language, Typo, AU/AR/AH/AT/OC/OOC, Mature, Bash Chara, Canon, Crack, Ext.

Status :
To Be Continued

Please choose 'Back' or 'Close' if you dislike this fiction!

Happy Reading Everyone! (ʘᴗʘ✿)

DILARANG COPY PASTE, SEBAGIAN ATAU KESELURUHAN DARI CERITA INI!
KARYA INI MENDAPATKAN PERLINDUNGAN HAK CIPTA.

BAGI SIAPA SAJA DILARANG MENDUPLIKAT KARYA INI KARENA AKAN MENDAPATKAN SANKSI JOMBLO SEUMUR HIDUP DAN MASUK NERAKA JAHANAM! 😌

🌺 THE GREAT PRINCESS UCHIHA 🌺

Keesokan paginya, Naruto berjalan menuju gerbang utama Kerajaan Kusa bersama Kakashi juga Shiseru. Ia kemudian menoleh ke belakang untuk melihat Muku yang berdiri bersama Ryūzetsu (Kesatria), juga seorang pengasuh yang menggendong Pangeran Menma.

Naruto menatap mereka untuk yang terakhir kalinya sebelum ia kembali melanjutkan misi balas dendam-nya. Sejenak Naruto kembali teringat akan perbincangan terakhirnya bersama Muku semalam.

"Tolong dengarlah, aku ingin mengatakan apa yang selama ini aku pikirkan. Kalau kita bisa kembali seperti dulu aku tak akan meminta lebih. Dan selama kamu tak apa-apa dengan ini, aku pun tak keberatan. Akulah sang pembohong yang menyanyikan lagu cinta dengan keterbalikan. Cuaca hari ini pun biasa dengan guyuran hujan nan deras. Layaknya seperti hari kemarin banyak waktu luang dan bebas. Namun, bukan berarti aku memikirkanmu. Yah, mungkin aku memang memikirkanmu, namun hanya sebentar. Pikiran yang bercampur aduk tak karuan. Seperti ingin jatuh dari ketinggian. Kemanakah harus aku buang cinta yang telah kamu berikan?"

"..."

"Cinta yang tak terlihat bentuknya, hanya sebuah lukisan kata-kata. Sesuatu yang tak ku ketahui membuatku cemas dan bingung. Apakah perasaan sepihak ini indah atau sebuah noda. Aku masih tak tau ada atau tidak tempat untuk membuangnya. Aku akan coba menunggu sampai aku tahu maksud dari kata-kata itu, karena menunggu tidaklah seburuk itu."

"..."

"Kamu terus melangkah namun aku terhenti. Bagaimana cara untuk memperkecil jarak diantara kita? Dan aku masih belum bisa mengatakannya. Karena aku terlahir sebagai pengecut!"

The Great Princess Uchiha [ FanFict ] - HIATUSWhere stories live. Discover now