Chapter 18 : Rencana Jahat

3.4K 362 38
                                    

The Great Princess Uchiha

Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Datekoii Dewii

Warning : EYD Error, Typos, AU, Gender Switch, Death Chara, Mature, Bash Chara, ect.

Don't Like Don't Read

***

Sesuai dugaan, Naruto memang berada di sungai saat ini. Ia sedang bersantai di bawah pohon setelah membasuh wajah dan sedikit mengambil air untuk diminumnya ketika sebuah langkah mendekatinya.

"Sedang apa anda disini?" Naruto menjadi orang pertama yang membuka mulut.

Hening. Hanya ada desahan angin yang berhembus sepoi-sepoi yang menjawab suara merdu milik Putri Kerajaan Uchiha itu.

Tak jauh dari kedua insan berbeda gender tersebut, Hanare bersembunyi dibalik semak (bagian barat sungai) dengan seringai mengerikan di wajahnya.

Disisi lain (bagian selatan sungai) tenyata Kimimaro dan Gaara juga berada disana setelah melihat Hanare yang mengikuti Naruto saat keduanya sedang berburu tadi.

Sedang Sasuke beserta ketujuh pangeran yang baru datang mengambil tempat di bagian timur sungai. Mereka tengah sibuk mencuri dengar apa yang kedua anak adam itu lakukan disana.

"Dengarkanlah ceritaku... Dengarkanlah, tetapi jangan kasihani aku, karena rasa kasihan mengundang kelemahan..." Muku memecah keheningan panjang keduanya.

"...Sejak masa mudaku, aku sering didatangi oleh seorang wanita aneh, baik saat aku terjaga maupun tidur..."

"...Setiap saat ia datang ke kamarku, saat aku gelisah dan susah. Kemudian seluruh kecemasan dan kesusahan itu berubah menjadi kesenangan dan ketenangan." Muku berhenti sejenak. Menunggu reaksi yang akan Naruto berikan. Diam, Naruto hanya membisu ditempatnya.

"Lima tahun yang lalu, Seorang Kaisar Kusagakure mengutusku ke Beijing untuk sebuah perjalanan menuntut ilmu. Aku meninggalkan Negara Bumi dengan sebuah kapal China, meninggalkan pula seorang kekasih yang mengisi seluruh hati dan pikiranku..."

"...Bagaimana harus kugambarkan padamu tentang kesedihan yang kurasakan selama perjalanan itu? Kata-kata tidak akan cukup untuk menjelaskan perasaan terdalam hati manusia." Jeda sejenak, Muku menarik nafas panjang untuk meloloskan rasa pahit dalam hatinya.

"Tiga tahun setelahnya. Untuk pertama kalinya di tengah malam aku merasakan kepahitan yang bersembunyi di dasar cangkir Kesenanganku..." jeda lagi, Muku tersenyum pahit kala matanya menerawang jauh.

"Kekasihku, dia datang dengan wajahnya yang terdapat tanda-tanda kesedihan dan kesakitan, sesuatu yang tak pernah kulihat sebelumnya. Sambil berbicara lembut dengan nada sedih, dia berkata 'Aku datang dari kedalaman samudra untuk melihatmu untuk yang terakhir kalinya. Sekarang kembalilah, lalu tidurlah dan bermimpilah'-"

"-Muku!" Panggil Naruto dengan suara aneh, bahkan untuk pendengarannya sendiri. "Dengarkanlah ceritaku, Dengarkanlah, tetapi jangan kasihani aku, karena rasa kasihan mengundang kelemahan -padahal aku masih kuat dalam penderitaanku."

"..Sejak masa mudaku, seringkali aku merasa heran: 'Apakah aku orang gila yang ditakdirkan untuk menyendiri, dan dari hantu kesendiriannya itu menciptakan seorang teman dan pasangan untuk jiwanya?'..."

"..Dia selalu bersamaku selama tiga hari penuh kesenangan yang kulalui di Dunia, menjelajahi kota denganku, ikut berhenti di mana aku berhenti, dan dia tersenyum ketika seorang teman menyapaku." Naruto menjeda ucapannya, entah mengapa mata dan hatinya memanas hingga lelehan airmata tak lagi dapat dibendungnya.

The Great Princess Uchiha [ FanFict ] - HIATUSKde žijí příběhy. Začni objevovat