Chapter 7 : Terbongkarnya Rahasia

3.5K 346 25
                                    

Setelah menempuh perjalanan hampir setengah hari. Para rombongan memutuskan melakukan perburuan esok hari sembari menunggu kedatangan Pangeran Mahkota Namikaze yang masih dalam perjalanan dan fokus mendirikan tenda. Di tengah mendirikan tenda, dua orang pangeran mendapatkan tugas untuk mencari hewan untuk menu makan malam mereka dan sisanya mengerjakan tugas masing-masing.

Dalam perjalanan kali ini ada lima orang Pangeran Uchiha, lima orang kesatria pribadi, dan empat pengawal tambahan yang ikut dalam perburuan di tambah rombongan Pangeran Namikaze yang masih belum datang. Mereka sudah saling berbagi tugas, kecuali para kesatria pribadi yang tidak boleh melakukan tugas lain tanpa perintah langsung dari tuannya. Sehingga, mereka hanya diam memantau keadaan sekitar.

Itulah keasyikan tersendiri bagi para pangeran, melakukan semuanya dengan kedua tangan mereka sendiri.

Setelah tiga tenda besar didirikan tak berselang lama kedua pangeran kembali membawa seekor rusa berukuran sedang untuk menu makan malam mereka. Dua pengawalnya juga membawa beberapa kayu bakar.

Setelah selesai membuat api, daging rusa yang sudah dipotong segera dibakar. Suasana hening menyelimuti malam yang semakin dingin. Tidak ada yang bisa diharapkan dari para Pangeran Uchiha yang terkenal dengan julukan Gunung Es Berjalan.

Ada alasan lain mengapa sebutan itu melekat pada mereka karena bukan rahasia umum lagi jika mereka tidak akan menunjukkan keramahtamahan pada orang lain jika itu di luar istana mereka. Mereka akan terkesan menjaga imej dan bersikap seolah memiliki dendam tertentu di kehidupan sebelumnya.

Naruto yang tenggorokannya mulai gatal karena terus dipaksa diam memberanikan dirinya bermodalkan nyali tipis dengan membuka obrolan dengan keempat kesatria. Toh mereka tidak sekumpulan dengan kelompok gunung es berjalan itu.

"Tuan Hoshigaki, apa anda sudah lama menjadi kesatria?" tanya Naruto membuka obrolan.

Hoshigaki Kisame, kesatria pribadi milik Pangeran Itachi itu sedikit terkejut karena diajak bicara tiba-tiba. Dia melirik ke arah tuannya, melihat para pangeran sedang asyik dengan dunia mereka, Kisame pun tak berniat mengabaikan pertanyaan Naruto.

"Saya sudah menjadi kesatria Pangeran Pertama sejak usia 12 tahun."

"Wah, sudah lama sekali," ucap Naruto riang. "Bagaimana dengan kalian," tanyanya lagi menatap ketiga kesatria yang lain.

"Kami semua menjadi kesatria di usia yang hampir sama," jawab salah satunya mewakili ketiga kesatria lain.

"Gah! Itu berarti hanya saya ya yang baru?!" gerutu Naruto dibuat-buat, bibirnya bahkan maju beberapa senti.

Mereka terus berbincang-bincang dengan riang dan seru berkat pancingan-pancingan kecil dari Naruto. Mereka bahkan sesekali tertawa dengan candaan yang Naruto lontarkan. Menciptakan atmosfir hangat yang melingkupi kelompok mereka dan seolah melupakan sejenak tugas berat mereka sebagai seorang kesatria pribadi yang tengah menjalankan tugas.

Tanpa mereka sadari ternyata para pangeran tengah memperhatikan kegiatan mereka. Mereka menatap kelompok itu dengan berbagai macam arti. Bahkan para pangeran itu ikut tersenyum kecil ketika mendengar candaan Naruto. Hanya ada satu orang yang merasa tidak rela dengan kedekatan mereka, siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke.

Uchiha Sasuke merasa sedikit tersingkir berkat keempat orang yang berkumpul bersama Naruto. Dia merasa, hanya dialah yang boleh mendapatkan senyum dan seluruh perhatian darinya. Egois memang, tapi dia tidak peduli karena seorang Uchiha tidak pernah berbagi!

Malam semakin larut, para pangeran telah memasuki tenda masing-masing untuk beristirahat sekaligus menyiapkan stamina untuk perburuan esok hari. Empat orang pengawal sudah siap berjaga di tempat masing-masing. Sedangkan para kesatria pribadi menunggu di depan tenda untuk melakukan tugas jaga.

The Great Princess Uchiha [ FanFict ] - HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang