A L V A R O S E R L A N D
Motto hidup Harin; disuapin mangap, nggak disuapin ngambek.
“Okay Ares, sebelum lo mau marah gue jelasin dulu kenapa gue bisa gini.” Harin menahan Ares yang hendak berbicara dengan meletakkan jarinya di bibir Ares. Gadis itu mendaratkan bokongnya di kursi samping bangsal Ares sedangkan Malvin di sofa.
Malvin dan Harin sudah sampai di ruang inap Ares setelah kaki Harin diobati. Pandangan anak Petra menyiratkan kekhawatiran kecuali Ares, Harin yakin Ares mau marah.
Harin menarik napas. “Awalnya gue tenang aja sama Malvin. Kita mau pulang karena udah jam delapan. Pas di jalan Malvin bilang 'ada yang ngikutin kita' gue langsung nengok dan ternyata beneran.”
“Serius? Terus gimana?” tanya Alvaro.
“Jangan dipotong orang lagi cerita bego.” ucap Alriz seraya menoyor kepala Alvaro.
Harin mendelik memandang Alvaro dan Alvaro menunjukkan cengirannya. “Gue dipepet sama yang kiri, btw, itu ada dua orang; kiri sama kanan gue Res. Jadi yang kiri luka lecet karena nendang mereka biar oleng. Gue ngelakuin hal yang sama ke yang sebelah kanan, bedanya kekencengan jadi kakinya cedera.” jelas Harin panjang lebar. “Malvin terus ngebut, kita akhirnya lolos.” tambahnya
“Sori bang gue gabisa lakuin banyak hal selain cari aman. Mereka berdua ngincer Harin, alhasil gue selamat tanpa luka. Karena gue rasa targetnya bukan gue.” sesal Malvin. Sebenarnya Malvin juga merasa bersalah karena Harin terluka.
“Bener?” tanya Ares menyelidik pada Harin. Ares sedikit tak percaya, pasalnya Harin sering berbohong padanya. Meskipun kebohongan konyol yang tidak berakibat fatal tapi tetap saja bohong.
“Sumpah Res, lo bisa cari rekaman cctv yang ngerekam gue kalo nggak percaya.” ujar Harin yakin.
“Gue maafin lo Vin. Thanks.” ucap Ares tulus pada Malvin.
“Udah tugas gue bang, sekali lagi maaf karena gue Harin jadi luka.” ucap Malvin dengan wajah lega sudah dimaafkan Ares.
“Udah deh. Minta maaf mulu lo kayak lebaran." kata Harin mengejek Malvin.
“Masih bisa ngejek orang lo?” tanya Ares datar.
Harin merengut. “Ares udah jangan marah dong kan bukan maunya gue jadi begini.”
“Sampai lukanya sembuh berarti kuliah online.”
Harin langsung menggelengkan kepalanya. “Gamau! Gue bisa ke kampus sama Sona terus ada Dasya juga, kenapa mesti online?!” sahut Harin tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Recherchè
Teen FictionAres dan Harin adalah sepasang kekasih yang memiliki banyak pembenci. Terutama Harin, karna dinilai tidak serasi dengan Ares Nalendra - ketua geng 'Petra' yang terkenal dan disegani banyak orang. Namun sepertinya mereka tidak tahu jika Harin adalah...