OO19 - Judge

29.9K 2.6K 13
                                    

S O N A T A  A R I E S T A

Duh enaknya duduk sambil berjemur di siang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duh enaknya duduk sambil berjemur di siang hari.


D A S Y A  A R A B E L L A


Minum dulu, masih panas karena ocehan bu Siregar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minum dulu, masih panas karena ocehan bu Siregar.

Harin paham tidak setiap orang menyukai dirinya. Harin sangat mengerti bahkan diluar kepala jika ia berkali kali mendapat perlakuan yang sama. Dia dibenci karena banyak alasan; kedekatannya dengan Petra, memiliki pacar yang merupakan most wanted boy kampus, kecantikan, kecerdasan, kaya dan disukai banyak kaum adam. Kalau dibilang jadi orang sepertinya Harin senang atau tidak, dia senang. Dia berusaha keras menikmati hidupnya dengan baik.

Setidaknya dengan itu Harin terus bertahan selama ini.

“Cie sekarang cacat, kenapa tuh kakinya? Abis drama lagi ya?” pertanyaan yang tampak seperti ejekan itu menusuk ego Harin.

Dulu saat dia masih pakai seragam abu abu, Harin sangat ditakuti. Karena tidak semua anak bisa semena mena melawannya, bukan karena dirinya suka bullying tapi karena Harin baik dan membalas berkali kali lipat orang yang jahat padanya tapi sekarang di bangku perkuliahan semuanya terasa berbeda.

Dua sisi menembusnya, berbagai perspektif menilainya. Positif dan negatif, ditambah Harin adalah tipikal cewek yang jarang bergaul dengan anak kampus lainnya alias introvert. Selain kedua sahabatnya, Harin hanya bisa dekat dengan Petra. Itulah kenapa orang orang hanya bisa menjudgenya karena dia tertutup.

“Drama apaan sih? Kolosal? Sampe pincang gitu,” ejek yang lain. Mereka bergerombol dan menertawakan sasaran empuk yang sekarang tidak berdaya, Harin.

“Bacot ye lau, pengen juga? Sini gue bantuin!” Dasya berujar nyalang. Telinganya panas mendengar Harin diejek dan dipandang rendah begitu.

“Babunya ngamuk tuh, ups salah, sahabat ya sahabat. Sahabat sejati.”

RecherchèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang