OO25 - Ini apa? Ya, ini headshot

31.9K 2.8K 36
                                    

SAMUDRA ADIPTA

Just talk to me, I mean, relax and slowly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Just talk to me, I mean, relax and slowly.

Samudra melangkahkan kakinya menuju kamar Ares. Liquid rasa susunya ketinggalan disana sedangkan bibirnya mulai pahit. Karena anti namanya merokok dibanding teman temannya, cowok itu biasanya ngevape. Tadi ketika Ares mengamuk dirinya kena lempar guci dan liquidnya sudah pasti jatuh disana. Itu favoritnya, jadi langsung saja ia beranjak mengambilnya kembali.

Samudra tersentak ketika dari celah pintu, di depan cermin Harin tampak seperti ikan koi yang kekurangan oksigen sambil memegangi leher.

"Harin? Hei, lo kenapa?" tanya Samudra. Tergesa mendekati Harin yang sudah meringkuk di lantai dingin.

Harin menatap Samudra sekilas lalu tersenyum lebar. "Ini prank." ucapnya.  Suaranya lirih dengan wajah pucat yang dipaksa tersenyum.

Samudra menggeram. "Damn, jangan bercanda Rin."

Harin menyandarkan tubuhnya di bawah sofa panjang sambil menarik napas banyak banyak. "Ngapain lo di kamar Ares?" tanya gadis itu dengan tatapan menyelidik.

"Ambil liquid, mulut gue pahit." balas Samudra datar. Dia bangkit dan pandangannya menatap sekeliling, beralih menuju atas laci di samping vas bunga — mengambil botol kecil berwarna biru putih yang terselip di belakangnya.

Samudra merasa lega ternyata sebelum peperangan tadi, ia sudah antisipasi menyimpan liquid itu.

"Rasa susu beneran gitu? Enak?" tanya Harin polos. Harin pernah mencoba rasa lain, rasa buah buahan.

Samudra mengangguk.

"Sebelas dua belas sama Ares, titisan candi." sindir Harin melihat respon Samudra yang kelewat kaku.

"Ares udah tenang?" tanya Samudra tak mengindahkan sindiran Harin. Cowok itu meneteskan liquid ke vapor lalu menghisapnya. Asapnya mengepul di wajah Harin membuat gadis itu mendelik.

"Jangan disembur ke muka gue, sialan." maki Harin pelan.

Samudra terkekeh. "Sorry, tuan putri,"

Harin mencebikkan bibir. "Udah, Ares tidur abis gue dongengin timun mas."

Samudra terkekeh lagi. Humor dan keunikan Harin membuat gadis itu dengan mudahnya merebut semua perhatian setiap anggota Petra dengan pesonanya tanpa terkecuali.

"Dongeng apa lagi yang bagus?"

"Malin Kundang. Mau gue ceritain?"

RecherchèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang