Tirta Amarta

994 156 6
                                    




Jungkook duduk dengan gugup, menatap tatanan meja yang sudah sempurna. Tidak boleh ada kesalahan, batin Jungkook. Waiters silih berlalu dihadapan Jungkook, sibuk menuruti sang bapak ini yang terus merequest untuk perubahan tatanan meja yang tidak diperlukan. Maklum mencoba menyalurkan rasa gugup yang mengusik batin.

Hak sepatu kemudian berdetak pada lantai marmer, menyadarkan Jungkook. Aroma manis Taehyung menyapa, berbarengan dengan aroma tipis Beomgyu yang mulai merekak manis karena pubertasi.

Jungkook sigap berdiri, hendak menyapa dengan senyum indah menawan.

Beomgyu diam dibalik tubuh Taehyung, seolah mencoba menghindari aura dominat Jungkook yang tidak terlalu ia sukai. Bukan mencap buruk, Beomgyu tidak pernah bertemu dengan alpha dengan aura sedominat Jungkook sebelumnya. Tidak disangkan bisa sebegitu mencekam aura sang alpha sekalipun wajah sang alpha tetap memaparkan senyum manis yang menawan.

"Sayang, ini om Jungkook. Mas, ini Beomgyu" Taehyung menyingkir, menghindar dari halangan pandang Jungkook kepada Beomgyu. Seulas senyum menarik sudut bibir Taehyung, mencoba menyamarkan rasa gugup juga.

Tangan Jungkook menjeremba, mengajak berjabat tangan Beomgyu dengan sopan.

Enggan Beomgyu membalas, namun tidak bisa ia menolak. Disapa hangat genggaman Jungkook untuk sekedar memberi rasa hormat.

"Mari duduk. Kita bisa mulai makan malamnya" Ucap Jungkook, yang Beomgyu tangkap sebagai perintah tersirat.

Beomgyu hanya sempat bersama sang ayah sampai usia sembilan tahun sebelum sang ayah meninggalkannya. Aura khas alpha hampir terlupa dalam benak Beomgyu, kini Jungkook mencoba kembali menyadari. Walau sosok asing, Jungkook bisa memberikan sedikit kenyamanan.

"Saya sudah memesankan makanan. Jika ada alegi atau yang tidak disuka, kalian bisa menginformasikan kepada waiters untuk disampaikan kepada chef" Kembali Jungkook berkata, kembali juga Beomgyu menangkap sinyal perintah dari sana.

"Terimakasih, mas. Tempat ini cantik sekali" Taehyung menatap sekitar, restoran pada puncak gedung pencakar langit. Gemerlap lampu kota berjajar indah seperti lautan lilin kecil dalam gulita dibawah mereka. Manik Taehyung berbinar bahagia, seperti kembali muda ia terbawa suasa masa kencan yang menyenangkan.

Menangkap feromon kebahagiaan dari Taehyung menyanjung alpha Jungkook. Membuat sang alpha membusungkan dada bangga dengan senyum penuh harsa.

"Ah, saya lupa... Ini ada hadiah kecil untuk Beomgyu" Kotak kecil dikeluarkan Jungkook, berbalut dalam ikatan pita hitam legam yang mengkilau. Beomgyu menatap kotak tersebut, benda apa yang ada didalamnya? Kenapa kecil sekali? Nampak seperti kotak perhiasan.

"Duh mas. Jangan repot-repot... Di undang makan di sini kami juga sudah senang" rendah hati Taehyung menanggapi, ia tersenyum ketika Beomgyu meraihnya.

"Terimakasih, om" Balas Beomgyu ramah. Tidak ada niatan menolak, sekalipun tidak enak menerima lebih tidak nyaman untuk menolak.

"Kamu ini ada-ada aja deh kasih Boemgyu hadiah gini" Taehyung terkekeh, pada usaha Jungkook yang mencoba menyenangkan hati Beomgyu. Tidak teprikir apa isi kotak tersebut oleh Taehyung, ada rasa segan juga untuk membuka dan memastikan sendiri. Jika dilihat dari ukuran kotak yang tidak terlalu besar bisa jadi sebuah dompet atau mungkin perhiasan kecil. Dalam hati Taehyung berdoa, semoga hadiah tersebut tidak bernilai terlalu besar karena tak enak hati menerima.

"Tidak apa, hadiahnya tidak seberapa kok. Yeonjun juga biasa menerimanya"

Taehyung tersenyum, sedikit kecurigaan akan nilai hadiah tersebut hilang. Memang hal besar apa yang biasa diterima seorang anak dari sang ayah? batin bertanya. "Terimakasih mas" tapi urung dikatakan isi hati Taehyung.

Percakapan ringan mereka terhenti sesaat ketika peramu saji menyajikan wine untuk kedua orang dewasa dan disusul oleh orange juice untuk Beomgyu. Jungkook menghirup dalam aroma wine yang tersaji, kemudian dengan gerakan angun yang menawan ia menyesap wine tersebut. Nampak seperti seorang bansawan dengan wine tercinta.

Taehyung mengikuti, merasakan kuat anggur yang menari diatas indra pengecap. "Wah, ini rasanya..." lidah Taehyung tertahan, seolah tidak dapat mendeskripsikan rasa yang hadir.

"Kamu suka?"

Taehyung mengangguk senang, bersemu merah pipi Taehyung. Beomgyu menatap sang omega, ikut tersenyum karena harsa yang nampak tergambar jelas di wajah Taehyung. Beomgyu bertukar pandang pada kotak pemberian Jungkook, jemari masih bertautan mengenggam erat kotak tersebut. Mungkin memang ini adalah pilihan terbaik untuk sang omega yang telah melahirkan dan membesarkannya.

Indurasmi menyapa dalam pekat langit malam, menemani makan malam hangat demi menyambung keluarga. Sedikit tawa dan kebahagiaan mengalir bagai air kehidupan. Tali persaudaraan mulai dibangun sejak malam itu, perlahan mencoba melompati dinding pembatas.

Marry Your Dad | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang