Kuda Besi

895 149 10
                                    




Bell berdenting, membuka pintu lift untuk menerima mereka yang ingin menuruni gedung menuju basement. Jungkook masuk lebih dulu, disusul Beomgyu dan Taehyung. Jungkook tak banyak bicara, pantulan diri pada dindin kaca begitu menawan. Bersanding dengan dua omega cantik sunggu menyanjung diri Jungkook. Wibawa alpha menyapa tegas seketika.

"Ah, Beomgyu. Hadiah dari saya buka sekarang saja. Sepertinya saya harus beritahu juga ke kamu lokasi barangnya"

Ucapan Jungkook membuat dahi Taehyung berkerut, curiga seketika. Rasa penasaran Taehyung membawa diri semakin dekat merapat pada anaknya. Mata terpasang siaga ketika Beomgyu perlahan mengeluarkan kotak kecil itu kembali.

Beomgyu tak sadar telah pair jantung, mencoba tetap tenang perlahan ia membuka kotak itu. Segala prasangka isi kotak tersebut musnah seketika. Bukan perhiasan, bukan juga cindramata kecil, melainkan sebuah kunci mobil otomatis dan jangan lupakan beberapa persuratan penting mobil tersebut dibalik kunci itu.

Manik hazel Taehyung terbelalak, Beomgyu yang tidak kalah terkejut bahkan hampir menjatuhkan kotak berharga itu. Mereka menatap Jungkook bersamaan, habis kata atas rasa terkejut.

Jungkook tersenyum, menunjukkan sisi angelic yang menawan. "Om denger katanya mobil ini yang paling nyaman dipakai anak SMA. Ayo ikut. Biar om tunjukkan yang mana. Kalian tidak bawa mobil kan kemari?"

Pintu lift terbuka, dengan pasti Jungkook melangkah. Kedua omega itu hanya mengekori seperti anak itik, masih hilang kesadaran ketika melihat motif lingkaran dengan tulisan BMW pada kunci mobil tersebut. Tangan Beomgyu yang memegang erat kotak bahkan bergetar karena gunjangan jiwa yang dirasa.

Tak jauh, mobil berpoles putih bersih menatap mereka, BMW series 3.Mata tajam sang kuda besi itu memikat hati, membuat lemas seketika kaki Taehyung. Beomgyu tertatih juga memopang Taehyung. Hal ini tentu mengejutkan sang alpha yang sedang bangganya menunjukkan mobil tersebut.

"Kamu tidak apa-apa? Apa kamu mabuk?"

Taehyung cepat-cepat menjawab "Tidak mas, terimakasih" dengan ketegaran hati Taehyung perlahan bangkit.

Senyum Jungkook kembali terpatri pada wajah. "Baguslah. Gimana? Beomgyu suka, nak? Ini untuk Beomgyu sekolah ya" Jungkook mengusap mobil tersebut perlahan yang tidak berdebu melainkan mengkilau indah.

"Mas, tapi Beomgyu tidak boleh bawa mobil jika belum punya SIM kebijakan dari sekolah. Beomgyu belum ada SIM mas" Taehyung mencengkram erat tangan Beomgyu, mencoba sedikit berkompromi untuk penolakan halus yang tentu saja tidak dapat dibaca oleh Jungkook.

"Ah, begitu ya? Yasudah nanti om daftarkan kursus setir mobil ya?" Jungkook memang tidak mengerti sikap Taehyung. Enteng saja ia berucap karena toh ia hanya melakukan saran Seokjin untuk dapat memikat hati calon anak dan calon omeganya juga.

Taehyung menatap lekat wajah Jungkook, sungguh gambaran kebahagiaan yang meluap dari sinar orbs hitam Jungkook. Taehyung kemudian sadar, ini adalah pertarungan yang tidak dapat ia menangi. Menolak tentu tidak akan sopan untuk dilakukan, apa lagi jika sang pemberi memberikan dengan sepenuh hati.

"Terimakasih mas untuk pemberiannya" Taehyung tersenyum dengan tulus, sekalipun agak khawatir karena hadiah yang luar biasa ini.

Jungkook sedikit terpana, senyum Taehyung tidak pernah gagal membuat kehilangan akal. "Saya senang kalau kalian suka dengan hadiah ini" Jungkook melangkah menuju Taehyung, tangan Jungkook hendak mengapai pinggang Taehyung jika saja Beomgyu tidak dengan tiba-tiba berada di antara mereka.

"Terimakasih om, tapi saya dan pipi saya sudah lelah. Boleh kami undur diri dulu?"

Jungkook tertegun, hampir terlepas insting alphanya. Jungkook kembali menarik langkah untuk mundur. "Baiklah, Hati-hati dijalan"

Beomgyu membungkukkan tubuh, memberi hormat sebelum akhirnya masuk kedalam mobil baru mereka. Taehyung maju selangkah, berhadapan langsung dengan Jungkook. Jemari Taehyung menyentuh pipi Jungkook, kemudian satu kecupan singkat juga diberikan pada pipi satunya. Jungkook terpaku, kecupan itu mengejutkan namun membawa kebahagiaan yang meluap pada dada. "Selamat malam mas. Hati-hati dijalan ya mas"

Taehyung segera memasuki mobil baru mereka, meninggalkan Jungkook yang masih tertegun oleh euphoria cinta. Rasanya uang ratusan juta yang ia bayarkan untuk mobil tiba-tiba saja terasa enteng melayang meninggalkan. Lagipula sejak awal uang itu tidak terlalu berarti memang, tapi kebahagiaan yang dibalaskan sungguh tak terhingga. Bukan sentuhan sensual, namun rasa dicintai dan diterima.

Marry Your Dad | KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang