7🍼

24.9K 3.4K 648
                                    

Sunghoon, Euijoo, Sunoo dan Jungwon memilih berjalan-jalan di taman dekat panti

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


Sunghoon, Euijoo, Sunoo dan Jungwon memilih berjalan-jalan di taman dekat panti. Saat bangun Sunghoon dalam mode anak-anak, jadi mereka sedikit terlambat.

"Andwae!!" Tiba-tiba Jungwon berteriak sembari menutup matanya, ia juga terduduk di tanah.

"Jungwon-ah, gwenchana?" Tanya Sunghoon khawatir.

"Andwae, j-jangan sakiti hyung." Ujar Jungwon dengan mata tertutup dan tangan menutupi telinga nya.

Ketiganya merasa bingung, mereka tidak kenapa-kenapa. Apa Jungwon memiliki seorang kakak laki-laki? Tapi Jungwon mengalami amnesia.

Euijoo melihat seseorang yang sedang di pukuli. Apa Jungwon ketakutan karena itu?

"Jungwon-ah." Panggil Sunoo mencoba menyadarkan sahabatnya itu.

Bukannya menjawab Jungwon malah menangis. Ingatan nya sedikit kembali, ia teringat kakak nya yang sering dipukuli. Meskipun tidak terlalu jelas, ia ingat kejadian itu.

"Kau memiliki seorang kakak?" Tanya Sunghoon.

"Ne, tapi aku tidak ingat wajah nya." Jawab Jungwon sesenggukan. Sunghoon langsung membantu Jungwon berdiri, ia mengusap air mata adik angkatnya itu.

"Jangan dipaksakan untuk mengingat, tidak baik untuk kesehatan mu." Ujar Euijoo yang diangguki Jungwon.

Orang-orang sempat melihat ke arah mereka. Tapi tak ada niatan untuk menolong sama sekali.

"Lebih baik kita pulang saja." Ajak Sunoo, ia khawatir dengan Jungwon yang terlihat pucat.

Ketiganya mengangguk. Mereka langsung kembali ke panti dengan Jungwon yang terus di pegangi.

Jake hanya duduk dengan tenang, ada popcorn yang baru dibuat Umji untuknya dan ada kaleng cola

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Jake hanya duduk dengan tenang, ada popcorn yang baru dibuat Umji untuknya dan ada kaleng cola. Ia menonton pertengkaran dua orang dewasa di sana.

Ia sudah biasa melihat pertengkaran rumah tangga, dia saja korban dari pertengkaran yang sempat terjadi di masa kecil nya.

"Maaf tuan muda, tuan Taehyung ingin menemui Anda."

"Taehyung Samchon!" Jake langsung meninggalkan popcorn dan cola nya begitu saja. Berlari keluar rumah untuk menemui seseorang yang bernama Taehyung itu.

"Kau tidak boleh menemui nya!!!" Cegah tuan Shim, membuat Jake terhenti dengan perasaan bingung.

Semenjak pertengkaran ayah dan ibu nya dulu, Jake tidak pernah diizinkan bertemu Taehyung. Padahal Taehyung yang menjadi figur seorang ayah di hidup nya.

"Kembali ke kamar mu!!"

"Aku tidak peduli." Ia langsung berlari keluar rumah, menemui sahabat ibu nya itu. "Samchon!!" Panggil nya bersemangat.

"Eoh kau sudah besar." Taehyung mengusak rambut anak sahabatnya tersebut. Jake hanya tersenyum tipis. Kalau bersama Taehyung, ia jadi teringat pada ibu nya.

"Sudah ku katakan untuk tidak menemuinya, Jake Shim!!"

Jake hanya diam, terlalu malas meladeni perkataan ayah nya itu.

Taehyung memasukkan tangannya ke saku jas, berjalan ke arah kakak tirinya itu. "Lebih baik selesai kan masalah mu, jangan buat Jake menjadi korban kekerasan mu lagi. Kalau tidak… aku akan memberitahu semuanya pada Jake." Ujarnya sembari menepuk pundak sang kakak.

"Jake menjadi orang yang tempramen, karena dirimu. Jungkook meninggal, karena dirimu. Johnny hilang, karena dirimu juga." Ujar Taehyung dingin.

Taehyung memanggil asisten nya. Ia diberi sebuah amplop cokelat yang isinya berkas-berkas perceraian. "Tanda tangani berkas itu."

Tuan Shim mengambil amplop di tangan adik tirinya dengan kesal. "Jungkook sudah meninggal, untuk apa perceraian?"

"Agar aku bisa memiliki nya." Ujar Taehyung pelan.

"Kau mau menikahi mayat?" Tuan Shim tertawa karena kelakuan adiknya itu. "Baiklah, aku akan menandatangani nya." Surat itu langsung di tandatangani.

Taehyung bersmirk, kakak nya benar-benar bodoh. Tidak membaca seluruh isi berkasnya.

"Sudah." Tuan Shim memberikan berkasnya pada sang adik.

"Jake bereskan barang-barang mu." Titah Taehyung sembari memberikan berkasnya pada asisten pribadi. Jake terlihat bingung, sedangkan tuan Shim terkejut mendengar nya.

"Tuan Lee, bacakan isi berkasnya."

"Jika, tuan Shim Hyeonsoo dan tuan Jungkook bercerai, hak asuh Jake dan Johnny jatuh pada tuan Taehyung. Seluruh harta milik tuan Jungkook, jatuh pada kedua putra nya. Jika, tuan Hyeonsoo menolak sanksi dan pidana siap diberikan."

"Shim Taehyung!!" Kesal tuan Shim. Kalau begitu ia tidak mendapat harta Jungkook. Karena semua aset milik Jungkook atas nama Jake dan Johnny.

Apalagi dirinya hanya anak angkat keluarga Shim. Hanya mendapat 10% harta keluarga Shim, berbeda dengan Taehyung yang mendapat 90%.

"Jake."

"Ah iya samchon."

"Tunggu Jake." Tahan Taehyung. "Kunci mobil dan motor mu, biar anak buah samchon yang membawa nya."

Jake langsung melemparkan kunci kendaraan nya. Lalu kembali masuk untuk merapihkan barang-barang nya. Akhirnya dia bisa keluar dari rumah yang tidak seperti rumah baginya.

To be continued….

To be continued…

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
[✓] Little space || Jakehoonजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें