4 - another nightmare

861 193 36
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Hari ini adalah hari pertama Erin dapat cuti pasca menikah meski begitu tidak membuat Erin lantas bangun siang dan bermalas-malasan karena pada dasarnya hidupnya sudah terprogram untuk selalu bangun pagi. Kebiasaan semacam ini sudah ia bangun sejak lama jadi jika bangun siang sekali saja rasanya akan aneh kecuali kalau sedang sakit. Erin lantas beranjak ke dapur untuk membuat sarapan. Saat sedang mengambil satu butir telur ia teringat sesuatu, mulai sekarang ia sudah hidup bersama Wisnu itu artinya porsi masaknya pun harus dilebihkan.

Tidak seperti kisah pengantin baru yang lain, dimana sang pria akan memeluk istrinya dari belakang saat sedang memasak, justru yang di dapati Erin adalah pertanyaan tidak penting yang pasti semua orang sudah tau jawabannya. 

"Masak?" Erin menoleh ke sumber suara mendapati Wisnu dengan muka bantalnya berdiri tak jauh dari keberadaannya.

"Mas Wisnu ngomong sama saya?" sepertinya jawaban Erin ini cukup menyebalkan ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Wisnu ngomong sama saya?" sepertinya jawaban Erin ini cukup menyebalkan ya. 

"Engga saya ngomong sama tembok.." balas Wisnu tak kalah menyebalkan. 

Erin mempoutkan bibirnya, ini masih pagi tapi kesabarannya sudah diuji. 

"Saya mau mandi kamu jangan lupa siapin baju ya."

"Loh kan saya lagi masak Mas.."

"Yaudah tinggal dulu apa susahnya.." kata Wisnu seenak jidat kemudian pergi darisana. 

"Gila, ngeselin banget tuh orang sumpah," kata Erin setelah Wisnu sudah tidak berada di hadapannya.  Untung saja Erin masih bisa mengontrol emosinya kalau tidak mungkin pisau yang sedang ia pegang akan melayang saat itu juga.

Kini makanan sudah tersaji di meja begitupun dengan Erin dan Wisnu yang duduk berhadapan di meja makan,

"Telor dadar?" tanya Wisnu heran ketika ia hanya melihat satu menu di meja makannya.

"Iya cuma ada itu di kulkas, semua bahan makanan habis." 

"Yaudah setelah ini kita belanja." 

Hampir saja Erin bisa menikmati sarapan paginya, tetapi hal itu harus ia tunda kala melihat Wisnu yang nampak tidak suka dengan makanan yang ia buat. 

Wisnu & ErinnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang