20 - me or lion?

484 82 19
                                    

***

Hari ini adalah hari yang sibuk, semua petinggi di Eleena Corporation berkumpul di ruang rapat untuk melaksanakan Rapat Evaluasi Bulanan kantor mereka. Mulai dari mengevaluasi kegiatan yang telah berjalan selama satu bulan, laporan penjualan serta pemaparan target serta produksi penjualan pada bulan depan.

Wisnu membenarkan kacamatanya sembari berusaha menyimak dengan tenang presentasi yang dipaparkan oleh masing-masing kepala divisi ditemani oleh Yara, sekretarisnya yang berada di sampingnya itu ikut menyimak dan sesekali mencatat poin-poin penting materi yang disampaikan.

Kegiatan rapat berjalan dengan lancar, Wisnu kembali memasuki ruanganya seraya tersenyum lega. Sudah terhitung enam bulan sampai detik ini perusahaannya mengalami peningkatan yang cukup drastis. Ia menyandarkan punggungnya pada kursi kerjanya beristirahat sebentar setelah rapat yang cukup panjang sampai pada akhirnya pintunya diketuk menampilkan sosok Yara dengan membawa setumpuk berkas ditangannya.

"Permisi pak.."

"Oh iya silahkan," ucapnya kembali duduk tegak.

"Ini dokumen laporan rapat kita hari ini, serta ada beberapa dokumen yang perlu ditandatangani pak," ucapnya seraya meletakkan berkas-berkas itu di atas meja Wisnu.

Wisnu mengalihkan atensinya kepada berkas-berkas tersebut lalu membubuhkan tandatangannya di atas dokumen tersebut.

"Sudah kamu cek kelengkapannya?"

"Sudah pak."

Wisnu mengangguk pelan.
Selesai menandatangani, Yara tidak langsung pergi darisana membuat Wisnu bertanya.

"Ada yang mau kamu sampaikan?" tanyanya.

Yara terlihat gugup dan mengambil nafas sejenak, "Maaf pak saya mau tanya soal kelanjutan surat yang saya ajukan sebulan lalu."

"Surat?" Alis Wisnu berkerut.

"Surat yang mana ya?"

"Yang saya berikan ke bapak tepat setelah meeting bulan lalu."

Wisnu mencoba mengingat, "Kamu serius?" tanyanya menanyakan maksud dari isi surat tersebut.

"Iya pak."

"Apa gak mau kamu pertimbangkan lagi?"

"Sudah saya pertimbangkan kembali dan keputusannya tetap sama pak, saya ingin mengajukan resign."

Wisnu mendadak lesu, sebulan lalu Yara memang sudah memberikannya surat pengunduran diri 'one month notice' tapi Wisnu tidak terlalu menanggapi serius pengajuan tersebut terlebih lagi ia lupa.

"Saya senang bekerja dengan pak Wisnu tapi saya rasa berbakti kepada orang tua lebih utama maka saya memilih untuk merawat ibu saya yang sedang sakit keras."

Yara sudah menjadi sekretaris Wisnu selama tiga tahun meski terbilang masih seumur jagung tetapi Yara termasuk karyawan yang Wisnu banggakan. Ia berkompeten, cekatan dan professional. Jika sebelumnya Wisnu sering bergonta-ganti sekretaris dengan waktu yang relatif cepat berbeda dengan Yara yang sudah masuk hitungan tahun.

"Saya juga mau minta maaf jika mungkin selama bekerja disini masih banyak kesalahan dan kekurangan semoga eleena corporation bisa lebih sukses lagi kedepannya."

Wisnu mengangguk pelan mau menahan pun ia tidak bisa jika itu menyangkut orang tua meski sebenarnya ia merasa berat dan harus dilanda kebingungan lagi mencari sekretaris yang seperti Yara.

"Ya udah kalau gitu, saya juga gak bisa nahan kamu jika alasannya memang seperti itu. Semoga ibu kamu lekas diberi kesembuhan ya."

"Aamiin, terima kasih banyak Pak."

Wisnu & ErinnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang