5 - our past

818 182 22
                                    

"Apa kabar, Erinna?" 

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Apa kabar, Erinna?" 

Erinna terkejut melihat sosok yang ada di depannya saat ini, ia menelisik dari ujung kaki hingga kepala memastikan bahwa ia tidak salah lihat. Dan menyadarkan dirinya berkali-kali kalau ia sedang tidak bermimpi.

Laki-laki itu tersenyum, senyum yang tidak pernah berubah sejak pertemuan dengannya dulu. 

"Morgen?" ucap Erin sambil berusaha menetralkan jantungnya untuk terlihat biasa saja meski kenyataan mengatakan sebaliknya.

Laki-laki itu mengusap lembut puncak kepala Erin tanpa permisi membuat jantung Erin makin tak karuan dibuatnya, "Seneng liat kamu dalam keadaan baik," Erin menarik tubuhnya sedikit ke belakang untuk menghindari sentuhan dari laki-laki di depannya ini menimbulkan reaksi tak terduga dari Morgen.

"Maaf Gen aku bukan pacar kamu lagi," ujar Erin langsung ke intinya membuat Morgen serasa ditampar oleh kenyataan.

Morgen mendesah pelan melihat perlakuan Erin yang sungguh berbeda dari Erin yang ia kenal. Erin, wanita di hadapannya ini dulu adalah pacarnya mereka bertemu sebagai rekan kerja di salah satu perusahaan media cetak yang saat itu juga berhubungan langsung dengan dirinya yang sedang menjalani sebuah pemotretan.

Saat pertama kali melihat Erin, Morgen begitu tertarik dengan wanita ini.  Bukan hanya karena parasnya yang cantik tetapi juga karena kepribadian Erin yang begitu baik dan ceria. Wanita ini selalu terlihat antusias saat sedang bekerja dan sangat bertanggung jawab dalam menjalani tugas-tugasnya. Pada awalnya Morgen pikir ia hanya senang bertemu dengan orang yang bisa membawa keceriaan di tempat kerja, namun nyatanya ia sudah jatuh cinta pada Erinna dan memutuskan untuk mendekatinya. 

Selama itu mereka banyak bertukar cerita, beberapa kali makan di luar bersama dan saling memberi perhatian. Hingga pada suatu kesempatan Morgen memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Erin disesi setelah pemotretan berakhir dan betapa beruntungnya Morgen karena usahanya tidaklah sia-sia. 

Erin membalas perasaanya. Mereka akhirnya berpacaran meski tak lama Morgen harus terbang ke LA untuk menjalani sebuah project. Hubungan mereka masih baik-baik saja meski harus menjalani pacaran jarak jauh untuk sementara waktu.  Sampai suatu hari Erin mengiriminya pesan yang tidak bisa ia terima sampai detik ini. Pesan yang berisi untuk mengakhiri hubungan dengan alasan Erin tidak bisa menjalani pacaran jarak jauh. Erin minta putus tapi Morgen tidak menyetujuinya hingga sampai saat ini hubungan mereka berakhir secara sepihak. 

"Kamu udah banyak berubah ya Rin.." ucap Morgen melihat sikap Erin yang begitu dingin bahkan hanya dari sorot matanya. 

"Tiap orang memang berubah kan Gen? Begitupun dengan hubungan kita, udah ngga bisa kaya dulu lagi. Aku udah bilang kan kalau aku gak bisa pacaran jarak jauh terus ngapain kamu masih kesini?" 

"Aku kesini karena mau balikin hubungan kita, kalau emang kamu gak bisa pacaran jarak jauh sekarang aku udah balik. Kita bisa pacaran lagi kaya dulu kan?" 

Wisnu & ErinnaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt