5. Menarik (02)

288 34 0
                                    

🎵 Backsound 🎵

Meghan Trainor - No

~~~

Selamat membaca, dan jangan lupa vote!

❄________________________❄
💙__________________💙
❄____________❄
😻

Tangan itu menggenggam tangan kanan dan pinggang Lea dengan erat. Mereka menggerakkan tubuh mereka mengikuti iringan musik yang lembut, selembut gerakan mereka yang mendayu-dayu di tengah Aula. Pemandangan ini begitu sayang untuk dilewatkan bagi seluruh tamu undangan. Pasalnya bukan karena mereka punya skill dansa yang bagus, tapi juga karena visual mereka yang sangat sempurna jika disatukan.

Kini semua mata tertuju pada mereka berdua, padahal bukan hanya mereka yang sedang berdansa di lantai dansa saat ini. Tapi keduanya sama sekali tidak terganggu dengan tatapan itu, justru Lea yang memang sangat suka menjadi pusat perhatian sangat menyukainya.

Sementara sang pria, matanya tidak pernah lepas dari gadis yang ada di depannya. Dia terlihat begitu menikmati moment indah ini, entah sejak kapan, menatap wajah Lea dari dekat seperti ini menjadi hoby barunya. Meski Lea beberapa kali memutus kontak mata mereka, karena tidak mau terbawa suasana.

"Ternyata anda sangat pandai berdansa ya nona Lea," bisik sang pria tepat di telinganya. Ia memang sedang mengalihkan pandangannya kearah lain, memudahkan pria itu untuk berbisik pada telinganya.

"Saya tidak semahir anda tuan Aaron, sepertinya anda sering berdansa dengan para gadis sebelumnya."

Aaron terkekeh pelan mendengar itu, yup! Lea memang sedang berdansa dengan Aaron sekarang. Dia fikir berdansa dengan Aaron adalah pilihan yang tepat untuk saat ini, dia tidak akan membiarkan Ethan berada di dekatnya setelah dia pernah bersikap kurang ajar pada Lea. Meski sebenarnya dua pria ini sama-sama brengsek.

"Ya bisa dibilang seperti itu, tapi tidak ada yang bisa mengimbangi saya seperti anda," jawab Aaron kembali tersenyum.

Gerakan mereka terlihat lebih intens dan cepat sekarang, sejalan dengan iringan musik yang juga mulai cepat. Tapi Lea tidak terlihat kesulitan dengan itu, dia tetap bisa mengimbangi gerakan Aaron. Meski pria itu memiliki tubuh yang lebih tinggi dan besar darinya.

Lea merasa sangat berterima kasih pada Papanya karena sudah memaksa dirinya untuk ikut kelas dansa, yang sebelumnya pernah ia ikuti dengan ogah-ogahan. Dia fikir untuk apa ikut kelas dansa jika dia bisa dengan bebas menggerakkan tubuhnya. Tapi yang difikirkan Jhonathan berbeda, menurutnya Lea harus mengikuti kelas dansa agar saat dia menghadiri pesta formal seperti ini, anaknya tidak akan membuatnya malu. Yang difikirkan Jonathan memang benar, kini pelajaran dansa itu sangat berguna untuk Lea.

Beberapa kali mereka berputar dan berakhir dengan jarak mereka yang semakin dekat, bahkan Lea bisa mencium bau anggur dari helaan nafas Aaron. Kini tangan kiri Aaron semakin memeluk pinggang ramping Lea, pinggangnya begitu kecil sampai dia sempat berfikir apakah gadis ini sudah makan dengan benar?

Tapi buru-buru Lea menjauhkan dirinya, dan kembali melanjutkan dansanya. Lalu tepat di akhir musik Aaron kembali memegang pinggang Lea dengan erat dan membawanya ke bawah menunjukkan ending pose yang sempurna.

Terdengar suara tepuk tangan yang sangat riuh, menyelimuti Aula pesta dengan meriah. Seakan mereka sudah menonton pertunjukan dansa terbaik yang pernah mereka liat. Bahkan beberapa pasangan yang ikut berdansa di lantai dansa, juga ikut memberikan apresiasi pada pasangan ini. Dengan hati-hati Aaron mengangkat tubuh Lea kembali berdiri.

SCANDAL PROTECTIONDonde viven las historias. Descúbrelo ahora