18. Makan Malam (Pertemuan ke 3)

197 21 0
                                    

Selamat membaca, dan jangan lupa vote!

❄________________________❄
💙__________________💙
❄____________❄
😻

.

"Kenapa aku harus ikut makan malam Pa? Aku punya banyak pekerjaan di Scantion dan di butik!" rengek Lea pada Jonathan.

Dia tengah duduk di sofa ruangan Papanya. Niat awalnya ia kemari adalah untuk mendiskusikan pekerjaannya, tapi dia malah berakhir dengan ajakan makan malam dari Jonathan. Mungkin tidak apa-apa kalau berdua, tapi Papanya ini mengajak Aaron juga!

"Ayolah honey cuma makan malam aja, Papa udah minta jauh-jauh hari untuk makan malam ini. Dia orang yang sangat sibuk dan sangat sulit untuk memintanya meluangkan waktu. Kali ini aja ya!" bujuk Jonathan lagi setelah duduk di samping putrinya.

"Tapi kan Papa aja itu udah cukup, buat apa aku ikut juga?"

Lea menolak lagi, Pria berusia lima puluhan itu menghela nafas berat, sulit sekali membujuk putrinya ini. Jonathan mulai bersimpuh di depan Lea yang masih terduduk di sofa, dia menggenggam tangan putrinya erat.

"Lea kamu tahu sendiri, perusahaannya baru aja kerja sama dengan kita. Sudah seharusnya kamu sebagai pewaris tunggal Fly Entertaimen mengenalnya. Aaron juga pasti ingin bertemu dengan penerus Papa, biasanya perusahaan besar seperti Asta Group lebih selektif tentang penerus perusahaan yang sudah bekerja sama dengannya. Dia akan mempertimbangkan kerja samanya jika si penerus perusahaan tidak kompeten, dan Papa tahu kamu orang yang kompeten untuk ini. Makanya Papa minta kamu untuk ikut!" jelas Jonathan panjang lebar.

Penjelasan Papanya ini membuat Lea bimbang, terlebih ekspresi Jonathan yang memohon membuatnya tidak tega untuk menolak. Dia memang gadis yang bar-bar dan semaunya sendiri, tapi dia bukan gadis pembangkang yang akan melawan orang tuanya. Terlebih jika sang Papa sudah bersimpuh seperti ini, maka Lea akan langsung luluh begitu saja. Karena dia tahu Papanya adalah tipe orang yang mengatur, bukan memohon seperti ini.

"Please honey, untuk Fly Entertaimen dan untuk Papa!" sambungnya memohon.

Dengan malas Lea menjawab. "Hem..."

"Thanks sayang!"

"Memang Papa tahu artinya?" tanya Lea jahil.

"Artinya pasti setuju kan!" jawab Jonathan dengan nada jahilnya juga.

Gadis itu menjawabnya dengan mengangguk sambil tersenyum tipis, membuat Jonathan semakin melebarkan senyumannya. Pria itu bangkit lalu menuju meja kerjanya demi mengambil tas kantor.

"Kalau gitu kamu siap-siap untuk malam ini, Papa akan pergi dulu sebentar untuk mengurus beberapa pekerjaan. Kamu bisa ke rumah dulu kan? Masalah makan malam sudah disiapkan oleh Patrick, kamu tinggal berdandan cantik aja oke?" ujar Jonathan sambil berjalan kearah putrinya.

"Oke."

Dia mencondongkan wajahnya demi mencium kening putrinya dengan sayang. "Love you honey!"

"Love you to Pa!"

Lea tersenyum tipis, oh akhirnya hari itu datang juga. Dia tidak menyangka jika pertemuan ketiganya dengan Aaron akan terjadi beberapa jam lagi. Lea harap pria itu tidak jadi datang, entah karena ban mobilnya yang bocor, atau tiba-tiba mengurus pekerjaan dadakan. Apapun itu Lea berdoa semoga acara malam ini tidak terjadi!

SCANDAL PROTECTIONWhere stories live. Discover now