11. Rapat

197 22 0
                                    

Selamat membaca, dan jangan lupa vote!

❄________________________❄
💙__________________💙
❄____________❄
😻

.

Putri tunggal pendiri Fly Entertaimen itu duduk dengan tegap, di salah satu kursi ruang rapat. Ekspresinya sedingin es, seakan tidak memperdulikan pandangan dan bisikan orang-orang yang ada di sana. Jujur, sebenarnya itu membuatnya terganggu. Tapi Lea tidak ingin menunjukkan ekspresi terganggunya pada orang-orang penting di Fly Entertaimen ini. Mereka pikir dengan menatapnya sinis, Lea akan merasa terintimidasi? Tidak! Azalea Baskara tidak selemah itu.

Sebagai pewaris tunggal dari Fly Entertaimen, Papanya sudah melatih dirinya agar tidak terlihat mudah terintimidasi bahkan di saat-saat seperti ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebagai pewaris tunggal dari Fly Entertaimen, Papanya sudah melatih dirinya agar tidak terlihat mudah terintimidasi bahkan di saat-saat seperti ini. Disaat ada begitu banyak orang yang sedang mencari kesalahannya. Jika Lea terlihat gugup atau terintimadisi, maka dia akan kalah, dan Lea benci kekalahan.

Ceklek!

Suara dari pintu yang terbuka membuat tatapan dan bisikan sinis itu berhenti. Sesosok pria dengan setelan jas masuk ke ruang rapat, membuat semua orang di sana mulai berdiri menyambutnya, tak terkecuali Lea. Aura seorang pemimpin tiba-tiba memenuhi ruangan, membuat semua orang terlihat tunduk dan hormat padanya.

Jonathan datang bersama Lingga di belakangnya seperti biasa. Setelah presdir dari Fly Entertaimen itu duduk barulah disusul oleh semua orang, termasuk Lingga. Dia duduk tepat menghadap Lea, yang duduk di sebelah kanan Jonathan. Lalu mereka pun memulai rapat mereka, rapat yang bagi semua orang di sini sudah di anggap selesai karena Scantion sudah mengatasinya dengan rapi seperti biasa. Tapi karena Lea mereka jadi harus membahasnya lagi.

"Sebenarnya saya masih nggak ngerti kenapa kita membahas masalah yang sudah diselesaikan Scantion? Maksud saya scandal Laura sudah diatasi dengan baik, jadi apa yang perlu kita bahas lagi?!" ujar salah satu pria disana.

"Saya pun berpikir demikian Presdir, membahas sesuatu yang sudah selesai akan membuang waktu saja." Timpal seorang wanita.

"Untuk kali ini saya setuju dengan mereka Presdir, dan saya rasa semua orang di sini memiliki pemikiran yang sama!" ujar seseorang lagi menyetujui. Sepertinya semua sudah berencana untuk menolak pembahasan ini.

Jonathan yang sadar akan hal itu mulai menengahi,

"Saya tahu pembahasan kali ini menurut kalian akan sia-sia, tapi ketua dari Scantion saat ini pasti memiliki pandangan yang berbeda. Dan diadakannya rapat selain untuk berdiskusi, juga untuk mendengarkan pendapat orang lain kan! Jadi saya harap kalian berkenan untuk mendengarkannya sekali saja." Jelas Jonathan dengan tenang. Semua orang pun mulai diam dan tidak mencoba untuk memprotes lagi.

"Baiklah lah bisa anda jelaskan nona Lea, kenapa anda ingin membahas tentang scandal Laura yang sudah di selesaikan oleh Scantion? Tim yang anda pimpin." Tanya Jonathan pada Putrinya. Lea pun mengangguk dan mulai menatap semua orang yang ada di sana.

SCANDAL PROTECTIONWhere stories live. Discover now