19. Perpustakaan

187 18 0
                                    

🎵 Backsound 🎵
Billie Eilish - Copycat

~~~

Selamat membaca, dan jangan lupa vote!

❄________________________❄
💙__________________💙
❄____________❄
😻

.

"Untukmu!"

Wait what?!

Lea masih menatap Aaron tidak percaya, yang benar saja, haruskah dia mengatakan itu di depan Papanya? Bahkan Jonathan sama terkejutnya dengan Lea, orang sekaku dia bisa segamblang ini terlebih pada putrinya. Jangan tanya dengan reaksi Elliot! Pria itu bahkan tersenyum bangga pada putranya.

"Well, bagaimana jika kita melanjutkan acara malam ini dengan meminum anggur di balkon belakang?" usul Jonathan memecah keheningan yang cukup lama ini.

"Itu ide yang bagus! Anggur memang minuman yang pas sebagai penutup makan malam," timpal Elliot menyetujui.

"Lea, kamu bisa menemani Aaron untuk berkeliling?" pintanya pada Lea, dia juga menatap Jonathan, "tidak apa kan Jonathan?"

Sebenarnya ada apa dengan kedua Ayah dan anak ini?! Batin Lea menjerit lagi. Gadis itu menatap Jonathan dengan pandangan menolak, tapi nyatanya...

"Ya tentu!"

Sempurna, benar-benar sempurna! Bukankah tujuan mereka menghadiri makan malam ini, untuk mencari tahu seberapa pantas Lea sebagai penerus dari perusahaan yang sudah bekerja sama dengan perusahaan mereka? Kenapa jadi menemani Aaron berkeliling? Lagi-lagi Lea harus menerimanya, karena ini permintaan tamu Papanya.

Jonathan dan Elliot mulai pindah ke balkon belakang yang cukup luas, kolam dan taman belakang di malam hari menjadi pemandangan yang sangat indah. Terlebih jika dinikmati dengan segelas anggur mahal yang sudah disimpan Jonathan. Sementara Aaron dan Lea sedang berkeliling, mereka hanya berkeliling ditempat-tempat penting di rumahnya. Karena untuk mengelilingi seluruh rumah, tidak! Lebih tepatnya mansion ini. Mereka membutuhkan waktu lebih untuk berkeliling di setiap sudutnya. Bahkan kadang mereka akan berkomunikasi melalui walkie talkie, demi menghemat tenaga dan waktu.

Sebenarnya karena inilah Lea ingin pindah ke apartemen sendiri, tapi Jonathan tidak mengijinkannya. Menurutnya anak gadis yang belum menikah harus tinggal bersama orang tuanya. Papanya ini selalu memegang teguh adat ketimuran.

"Saya suka gaya rumah anda, klasik tapi tidak membosankan!" komentar Aaron sembari memandangi interior rumahnya.

"Mendiang Mama saya memang punya selera yang bagus. Dari konsep, furniture, dan warna, beliau yang memilih semuanya." Jelas Lea yang masih berdiri di sampingnya.

Aaron menoleh pada Lea, "selera beliau sangat bagus, kini saya tahu dari mana selera bagus anda berasal."

"Apa itu foto mendiang Mama anda?" tanya Aaron begitu iris mata coklatnya menangkap sebuah foto besar yang bertengger di dinding.

Pria itu berjalan lebih dekat, demi bisa melihat foto wanita yang sudah melahirkan gadis secantik Lea. Begitu anggun, dan menawan itulah yang di fikirkan Aaron setelah melihat foto besar itu.

"Iya ini Mama saya," jawab Lea setelah berdiri di samping Aaron.

"Beliau sangat mirip dengan anda!"

Lea tersenyum, "anda bukan orang pertama yang bilang seperti itu, bahkan ada yang bilang jika saya kloningan Mama saya." Jelas Lea masih menatap foto besar di depannya, ah tiba-tiba dia merindukan Mamanya.

SCANDAL PROTECTIONWhere stories live. Discover now