#Part 2

655 490 359
                                    

Happy Reading 🌹

.
.
.

Hari ini keluarga Abraham dan Vincent berkumpul untuk menyambut kedatangan Rio dan Ellisa. Diana yang tadi nya pamitan untuk pergi ke toko terdekat sampai sekarang pun batang hidungnya tidak nampak sedikit pun. Bu Karin yang merupakan ibu dari Diana sudah sangat khawatir akan keberadaan anak perempuan satu-satunya itu.

"Tante lagi nyariin kak Nana, ya?" tanya Jessica yang tiba-tiba berada disamping Karin.

"Iya." ucap Bu Karin, dengan raut wajah khawatir.

"Tadi Jessi liat kak Nana ada di taman depan," jelas Jessica.

"Taman depan?" Jessica mengangguk.

Mengetahui Diana berada di taman depan apartemen. Bu Karin sesegera mungkin menghampiri Diana. Saat sampai di taman, Bu Karin melihat Diana yang tengah tertidur pulas disalah satu kursi taman.

Bu Karin menelpon seseorang untuk membantu nya membawa Diana ke dalam apartemen.

"Halo Pi, papi bisa turun ke taman depan nggak? mami, butuh bantuan?!"

"Iyya, papi kesana. Emang ada apa, ma?"

"Papi turun aja, cepet!!!"

"Yaudah papi turun sekarang"


Sesaat setelah memutuskan panggilan telepon, Bu Karin langsung menghampiri Diana.

"Nih anak kebiasaan" gumam Bu Karin.
"Papi mana sih?" Bu Karin menoleh ke belakang dan melihat Nolan yang tengah berjalan menuju ke arahnya.

"Loh, nak Nolan?" Bu Karin mengkerutkan keningnya -bingung.

"Kok yang datang nak Nolan?" tanya Bu Karin.

"Nolan bisa bantu apa tan?" tanya Nolan.

"Papi nya Diana kemana?"

"Tadi om dipanggil sama papa. Dan ya gini, om nyuruh Nolan buat datang kesini untuk bantuin Tante." jelas Nolan.

"Katanya tante butuh bantuan jadi Nolan bisa bantu apa, tan?" mendengar ucapan Nolan Bu Karin bergeser sedikit dan tampaklah Diana yang tengah tertidur pulas tepat dibelakangnya.

Nolan terlihat kebingungan.

"Emang Nolan bisa ngangkat Diana?"

"Humm, angkat Diana? gimana yah" Nolan kelihatannya enggan untuk melakukan itu tapi sesaat setelah berpikir Nolan akhirnya memutuskan untuk menuruti permintaan tersebut.

"Kalau nggak bisa, Tante bisa panggil orang lain" ucap Bu Karin.

"Eh nggak usah tan, Nolan bisa kok." ucap Nolan dan langsung beralih mengangkat tubuh Diana.

"Eh hati-hati" ucap Bu Karin sesaat setelah kaki Nolan yang tidak sengaja menabrak pinggul kursi dan hampir saja membuat Diana terjatuh.

"Maaf tan," ucapnya polos.

"Eh, nggak apa apa. Diana emang berat kok." ucap Bu Karin dengan sedikit cekikan diakhir kalimatnya.

Nolan membawa Diana masuk kedalam apartemen menggunakan lift sedangkan Bu Karin pergi sebentar ke toko untuk membeli beberapa barang.

𝐃 𝐈 𝐀 𝐍 𝐀 (𝐄𝐧𝐝)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang