#Part 9

428 388 176
                                    

Happy Reading💥

.
.
.

***
5 bulan yang lalu...

"Anggel, gue tanya sekali lagi... siapa orang yang udah nge-hamilin adik gue?" tanya seorang pria berbaju hitam yang sedang memegangi sebuah pisau.

"Gue... Gue nggak tau," jawab anggel dengan penuh ketakutan.

"Jangan bohong!" bentak pria tersebut.

"Gue... Gue beneran nggak tau," ucap anggel.

"Kalau Lo emang enggak tau, terus ini apa?" ucap pria tersebut sambil menunjukkan sebuah foto. Dimana didalam foto tersebut terdapat Nolan, Ellisa dan dirinya.

"Lo pikir selama ini gue ngapain, ha? Lo pikir gue enggak tau kalau Lo itu punya hubungan darah sama cowok brengsek itu," pria tersebut semakin menyudutkan anggel dan mau tidak mau Anggel terpaksa harus mengakui semuanya.

"Iya, dia adik gue. Gue mohon Van jangan sakitin Nolan!" ucap Anggel sembari memohon.

"Oh jadi nama dia Nolan, gue nggak bakal biarin hidup cowok brengsek kayak dia itu bahagia!" ucap pria tersebut dengan penuh semangat.

"Gue mohon Van, jangan sakiti adik gue. Gue janji... Gue bakal lakuin apapun yang Lo minta asal jangan sakitin dia," pinta anggel.

"Lo yakin bisa penuhin semua permintaan gue?" tanya pria tersebut sambil tersenyum licik.

"Iya... Gue bakal lakuin apapun yang Lo minta asal adik gue nggak Lo apa-apain," ucap Anggel penuh keyakinan.

"Kalau gue minta Lo balikin adik gue lagi, bisa?" mendengar permintaan dari pria tersebut membuat Anggel terdiam.

"Enggak bisa'kan? Jadi Lo enggak usah repot-repot buat jagain adik Lo karena gue pastiin adik Lo bakal menderita lebih dari yang gue dan adik gue rasain," ucap pria tersebut penuh keyakinan.

Pria tersebut tersenyum licik lalu membukakan ikatan tangan Anggel dan saat itu juga Anggel bersimpuh dan memohon.

"Gue mohon Van, Nolan itu enggak salah. Bukan Nolan yang udah nge-hamilin Diana tapi-"

"Tapi apa?" ucap pria tersebut,,, memotong ucapan Anggel.

"Tapi yang nge-hamilin dia itu papa kamu sendiri," ucap Anggel sembari menunjukkan sebuah foto.

Pria tersebut terdiam, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Nggak mungkin... Bokap gue enggak mungkin tega nge-lakuin itu. Lo bohong... Lo pasti bohong!" bentak pria tersebut lalu mendorong Anggel hingga membentur kursi yang berada didekatnya.

"Gue enggak bohong! Diana yang bohong, Diana tau Lo itu sayang banget sama bokap Lo dan kalau pun dia ngasi tau semua ini ke Lo, Lo enggak bakal percaya," jelas Anggel.
"Lo itu terlalu buta sama keluguan dan kepolosan bokap Lo sampai-sampai adik Lo sendiri enggak pernah Lo belain," lanjut Anggel.

Pria tersebut tertunduk lesu lalu menitihkan air mata.

"Kecelakaan itu memang kesalahan Nolan tapi penyebab kecelakaan itu terjadi... itu kesalahan bokap Lo, mobil yang nabrak dia itu... Mobil bokap Lo!" perkataan yang dilontarkan Anggel membuat pria tersebut makin merasa bersalah dan tak henti-hentinya menitihkan air mata.

"Gue mohon Van, jangan sakiti adik gue!" pinta Anggel sembari bersimpuh dihadapan Evan.

Evan Pratama, kakak dari Andiana Pratama. Laki-laki muda, berusia 20 tahun dan merupakan dosen di sebuah universitas tepat nya Universitas Gadjah Mada.

"Kalau memang bokap gue yang udah nge-hamilin diana... Terus kenapa Diana minta pertanggungjawaban nya ke adik Lo?" tanya Evan sambil menatap tajam ke arah Anggel.

𝐃 𝐈 𝐀 𝐍 𝐀 (𝐄𝐧𝐝)Where stories live. Discover now