talk me down : 17

810 153 16
                                    

Ada dua jenis jam yang disukai para murid ketika di sekolah

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Ada dua jenis jam yang disukai para murid ketika di sekolah. Jam istirahat dan jam pelajaran tapi kelas kosong. Opsi kedua yang membuat penduduk kelas VIII E girang bukan kepalang. Kelas kosong di jam pelajaran pertama memang surga dunia, apalagi dikarenakan semua guru sedang rapat. Otomatis mereka terbebas dari tugas dan dipastikan kelas kosong akan berlangsung lama.

Suasana kelas yang semula tenang seketika berubah seratus delapan puluh derajat. Mayoritas murid laki-laki berkumpul di bagian belakang kelas, ada yang mabar game online, ada pula yang asyik bermain kartu remi. Sementara itu, murid perempuan terpecah menjadi gerakan blok barat di mana berisi pecinta drama India, dan blok timur yang berisi pecinta drama Korea.

Sedangkan segelintir murid gerakan non blok ada yang memilih untuk tidur atau melakukan kegiatan lain di kursi masing-masing. Seperti yang dilakukan Rendi saat ini, pemuda itu fokus menggambar di tengah keriuhan suara-suara teman sekelasnya. Dia duduk seorang diri sebab teman satu mejanyaㅡ Jeaden, sedang melakukan ritual pagi di toilet sejak sepuluh menit lalu.

Yang bertanya-tanya dimana Nadhifㅡ pemuda itu duduk di pojokan kelas bagian depan dekat meja guru bersama buku komik kesukaannya, Detektif Conan. Dia membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi ketika membaca, maka dari itu dia mengisolasikan diri di sana.

"Gambar rumah terooos," Jeaden mendaratkan pantatnya pada kursi.

Rendi memutar bola mata malas. "Suka-suka lah," tak menghiraukan pemuda yang duduk di sebelahnya, dia melanjutkan aktifitasnya menggambar.

"Lu ngerancang rumah pribadi terus, sekali-kali ngerancang rumah tangga sama gue yuk," Jeaden menopang dagu menghadap Rendi dengan tatapan menggoda.

Rendi melirik dengan sengit, "Lu pernah muntah beling belom?"

Jeaden mengernyit, "Kaga lah yakali emang gue pemain debus."

"Jangan heran kalo besok lu tiba-tiba muntah beling, paku, jarum dan sejenisnya. Itu santet dari gue," kata Rendi penuh emosi yang justru terlihat lucu dimata Jeaden, dia kembali fokus pada kertas gambarnya.

Jeaden terkekeh geli. Pemuda itu kemudian memperhatikan gerakan tangan Rendi yang begitu mahir menarikan pensil di atas kertas putih. Rancangan rumah yang Rendi gambar semakin terlihat bagus setiap harinya. Rumah sederhana bertingkat dua dengan taman dan kolam kecil di bagian rooftopnya adalah tempat tinggal idaman Rendi sejak dulu. Tapi ada yang kurang menurut Jeaden.

"Kayaknya bakal bagus kalo punya kamar beratap transparan. Jadi kalo malem bisa liat pemandangan bintang," usul Jeaden tiba-tiba.

Mendengar itu membuat Rendi menaikkan kedua alisnya, "Ide bagus. Sebenernya gue juga kepikiran itu dari tadi."

"Atau kalo ga, ruangan khusus beratap transparan buat liat pemandangan langit malam. Ntar dikasih teleskop juga di sana. Soalnya kalo kamar... ntar panas pas siang," lanjut Rendi.

BLUE NEIGHBOURHOOD [ ✓ ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt