05| Fɪɴᴅ ʏᴏᴜʀ 'ᴡʜʏ'

2.5K 289 71
                                    

"Kau...cinta pertamaku adalah kau, Taehyung sajangnim." Jungkook langsung mendekatkan bibirnya mengecup bibir Taehyung. Belum sempat Jungkook menarik wajahnya, Taehyung kembali meraup bibir Jungkook. Ciuman mereka berlangsung lama, nyatanya kini Jungkook tengah berada di pangkuan Taehyung.

"Mmmhh...aaaah" lenguh Jungkook saat ciuman Taehyung kini telah merambat ke lehernya. Dan tangan Taehyung yang membelai kulit punggung Jungkook. Pasalnya tangan Taehyung kini sudah menyusup di balik kemeja Jungkook. Sungguh bagaikan mimpi bagi Jungkook. Bisa sedekat ini dengan Taehyung. Lengannya pun masih melingkar indah di leher Taehyung.

Jika ini adalah mimpi, seseorang tolong jangan bangunkan aku

Saling menikmati sentuhan bibir masing-masing hingga keduanya tampak menjauhkan wajahnya masing-masing, hingga...

"Kau menciumku, apa itu artinya kau menyukaiku? Ah bukan, mencintaiku?"

"Tidak." Mendengar ucapan Taehyung, Jungkook perlahan menjauhkan wajahnya. "Aku bahkan tidak tahu bagaimana rasanya menyukai seseorang. Dan untuk yang baru saja terjadi, aku hanya mengikuti naluriku. Pikiranku terus mengatakan untuk mendekatimu dan menciummu, tapi aku tidak tahu apa itu. Dan aku merasa bahagia saat berada di dekatmu"

Jungkook makin memperlebar jarak wajah Taehyung dari hadapannya. Gurat sedih, kecewa tampak sekali di wajah Jungkook. Menulikan pendengarannya sejenak, Jungkook beranjak dari posisinya namun Taehyung menahannya.

"Mau pergi kemana?" Taehyung dengan suara rendahnya yang terkesan hangat.

"Aku harus kembali bekerja. Mereka akan curiga kalau tidak menemukan kita di ruangan. Saya permisi, sajangnim"

Taehyung kembali tidak suka dengan panggilan Jungkook kali ini. Dan entah kenapa hatinya sedikit sakit.

"Saya? Sajangnim?"

"Bukahkah begitu? Dan saya harap, Anda bisa melupakan apa yang telah saya katakan. Dan anggap saja, kalau saya tidak pernah mengatakannya. Dan saya mohon, jika anda tidak mempunyai perasaan apapun terhadap saya, jangan melakukan apapun yang membuat saya berpikir anda menyukai saya, sajangnim."

Bahkan aku telah memberikan ciuman pertamaku padamu

"Dan juga..berhentilah menolong saya, karena itu.... hanya akan membuat saya tidak bisa melupakan Anda." Jungkook pun meninggalkan ruangan itu, menyisakan Taehyung yang masih terdiam. Rasanya baru pertama kali dia merasakan seperti ini. Marah, kesal dan juga bahagia saat bersamaan.

"Sepertinya aku harus menemui dokter Kang lagi," gumamnya. Dia meraih ponsel yang ada di kantong celananya, tampak menatap layar ponselnya dan di detik berikutnya pria berkulit tan itu mendekatkan benda kotak itu tepat di telinganya.

"Kosongkan jadwalmu besok, aku akan menemuimu"

"Apa ada masalah? Kau baik-baik saja?"

"Sepertinya aku tidak baik-baik saja karena seseorang, makanya aku ingin menemuimu dan menanyakan ini padamu"

"Baiklah, datang saja besok. Aku menunggumu"

Klik

Taehyung menghela napasnya kasar. Melihatnya bersedih seperti itu mengapa hatiku sakit. Setelah menghilangkan semua pikiran-pikirannya, Taehyung memutuskan untuk kembali ke ruangannya. Di sana sudah ada Jungkook, tentu saja. Perlahan dia masuk ke ruangan itu, namun tidak mendapatkan atensi dari Jungkook sedikitpun bahkan hanya untuk sekedar menoleh.

WONDERWALLWhere stories live. Discover now