13| Wʜᴀᴛ ɪғ

1.8K 215 54
                                    

"Kang Ma Ru?" Jungkook mengulangi pertanyaannya. Sungguh nama yang benar-benar asing baginya. Terdiam dan tampak menerawang mencoba mengingat sesuatu. Namun ternyata dia masih belum bisa mengingat apapun.

"Aku sungguh tidak dapat mengingatnya. Aku pun tidak tahu apa yang terjadi padaku. Sepertinya ada sesuatu, namun saat aku mencobanya aku tidak mendapatkan ingatan apapun. Hanya kepalaku saja yang bertambah sakit," gerutunya.

"Jika aku menceritakannya padamu, apa kau mau percaya padaku?" Eun Woo menatap lamat manik kelam Jungkook.

"Apa kau akan membohongiku?" Jungkook balik bertanya dengan senyum datarnya.

"Tidak. Aku tidak akan membohongimu. Karena bagaimanapun aku harus membalas budi atas apa yang telah ayahmu lakukan untuk ayahku dan keluargaku. Ijinkan aku terus bersamamu, Jungkook ssi?"

"Kau salah Eun Woo ssi, aku bahkan bukan siapa-siapa. Kau tidak perlu mengikutiku," tolak Jungkook halus.

"Lihat dan bacalah..." Eun Woo menunjukkan ponselnya yang berisi sebuah tajuk berita.

Putera mendiang pemilik JJ company, akhirnya dilarikan keluar negeri untuk melakukan pengobatan

"Ini berita tentangku 'kan? Mengapa aku harus dibawa keluar negeri?" Jungkook mencoba mengingat namun dia masih belum mengingatnya.

"Saat itu kau terluka parah, harus melakukan operasi pada otakmu. Operasi semua berjalan lancar, namun saat kau sadar kau melupakan semuanya. Hanya dua orang yang kau ingat, eomma dan appamu. Aku tahu semua, karena saat itu aku ikut appa mengurus semuanya. Eommamu seorang wanita dan sedang berkabung saat itu, jadi appa yang mengurus semuanya." ungkap Eun Woo.

"Akkh!!" pekik Jungkook sambil memegang kepalanya, keringat dinginnya tampak mengucur. Eun Woo menghampiri Jungkook, "Hey...Jungkook ssi, kau tidak apa-apa? Jawab aku..." Eun Woo merengkuh tubuh Jungkook.

Hingga....

"Lepaskan tanganmu!!" suara bariton yang terdengar sangat marah. Eun Woo menatap sosok yang ada di depannya. Dan itu adalah...

"Sa-sajangnim..." Masih merengkuh tubuh Jungkook karena Jungkook masih saja terus memegang kepalanya. Dia masih berusaha mengembalikan ingatannya.

"Sudah kubilang, LEPASKAN!!" Taehyung menarik tubuh Jungkook hingga sekarang berada dalam dekapannya. "Sayang, kau tidak apa-apa?" lirihnya langsung menatap tajam Eun Woo.

"Tae~ Taehyung~ maaf," lirihnya

"Tidak perlu meminta maaf, sebaiknya kita pulang," ucap Taehyung yang kemudian menggendong Jungkook ala bridal. Jungkook memeluk leher dan membenamkan kepalanya pada ceruk leher Taehyung.

"Kau sentuh sekali saja Jungkook, kau akan berususan denganku!! Dan jangan harap kau bisa datang lagi di kantor, Eun Woo ssi!" Taehyung meninggalkan Eun Woo yang masih terkejut karena kondisi Jungkook.

Taehyung mendekap erat tubuh Jungkook saat berada dalam mobil Taehyung menuju mansion Kim. Pria manis itu masih sesekali memegang kepalanya saat dia merasakan sakit ketika mencoba mengingat yang dialaminya.

"Sebenarnya apa yang ingin kau ketahui, hm? Apa ini soal kecelakaan appamu?" tanya Taehyung lembut pada Jungkook yang kini sudah menyandarkan kepalanya pada bahu sang kekasih.

"Eung... sepertinya ada yang sengaja ingin membunuh appa," lirihnya meremat jemari Taehyung.

"Aku tahu..." sahut Taehyung.

"Kau mengetahuinya?! Dan tidak mengatakannya padaku?!" Menatap tajam Taehyung melepaskan pagutan jemarinya.

Taehyung meraih kembali jemari Jungkook dan dia letakkan dipangkuannya, "Aku tahu soal itu namun aku masih mencari siapa yang melakukannya, karena itu aku belum memberitahumu, sayang. Itupun aku baru tahu beberapa hari belakangan ini. Aku tidak mungkin mengatakan ini, saat kau sedang berbahagia saat eomma datang. Belum lagi, sekarang eomma sedang sakit. Aku harap kau mengerti...." jelas Taehyung lembut.

WONDERWALLWhere stories live. Discover now