"selamat pagi"sapa Young-Ju saat memasuki ruang makan. Pria itu dengan santai duduk di dekat Mi-Ra membuat malaikat cantik itu menggerutu.
"Makan apa kita pagi ini?"tanya Zico memulai pembicaraan yang sempat terhenti karena kehadiran Young-Ju.
Saat ini mereka berkumpul untuk membicarakan sarapan untuk pagi ini, biasanya mereka hanya memakan buah namun kali ini berbeda karena mereka kedatangan anggota baru di rumah nya.
"Aku ingin pizza"seru Young-Ju.
Semua mata langsung tertuju pada pengacara muda itu.
"Tidak-tidak lebih baik kita makan pancakes"Young-Ju meletakan tangan nya di bawah dagu memasang ekspresi berfikir.
Ia tak memperdulikan orang-orang yang menatap diri nya dengan berbagai tatapan. Ada yang menatap nya kesal, datar, aneh, dan tanpa biasa saja. Yang menatap nya kesal tentu saja Mi-Ra sementara Zico menatap nya aneh Hyun-Jae dan Hyun-Shik menatap nya biasa saja tanpa ekspresi.
"Atau sandwich?, toppoki? Kimchi? Roti panggang— ya kalian mau makan a-pa?
K-enapa? Kenapa kalian semua menatap ku?"tanya Young-Ju.
Lagi-lagi Mi-Ra berdecih.
"Apa kah manusia memakan makanan itu di pagi hari?"gumam Zico.
"Hyun-Jae boleh kita makan makanan itu?"sambung Zico bertanya.
"Setuju"Hyun-Jae mengangguk membuat Zico dan Young-Ju bersorak.
"Biar aku yang pesan"Hyun-Shik mengeluarkan ponsel milik nya dari saku jas dan memesan makanan yang di sebutkan oleh Young-Ju.
"Makanan datang!"seru Mi-Ra menaruh makanan yang akan mereka makan pagi ini.
"Kelihatan nya sangat lezat"tukas Zico.
"Baik lah mari kita makan"ujar Young-Ju.
"Hyun-Shik kau mau apa?"sambung Young-Ju bertanya.
Hyun-Shik mengambil roti panggang dan memakan nya, sementara Hyun-Jae hanya melihat mereka semua makan dengan lahap, Dewi cantik itu belum menyentuh roti panggang milik nya.
"Kau tak makan?"tanya Hyun-Shik membuat Hyun-Jae menoleh.
Ia tak menjawab. Pikiran nya melayang berkelana ke masa lalu nya, teringat dengan Jung-hwa.
"Hyun-Jae-yaa~ kau tak makan?"tanya Pangeran tampan itu sambil mengigit ubi milik nya.
Pagi ini mereka sedang berjalan mengelilingi pasar ,mereka tak pergi terlalu jauh karena baru pertama kali di desa ini. Daan saat mereka melewati penjual ubi Jung-hwa langsung mampir dan membelinya.
Hyun-Jae menatap Jung-hwa dan ubi itu secara bergantian, Dewi cantik itu masih belum terbiasa dengan makanan yang ada di bumi.
"Makan lah".
Dengan ragu Hyun-Jae mengambil ubi itu menatap ubi yang ada di tangan nya sambil memikirkan sesuatu.
'apa ini bisa di makan? Apa tadi nama makanan nya? Apa rasanya lezat?'.
Jung-hwa tersenyum saat melihat keraguan pada Hyun-Jae.
"Makan lah akan terasa lezat selagi masih hangat".
"Uh ya"dengan ragu Hyun-Jae mendekatkan ubi itu ke mulut nya dan mengigit ubi itu sedikit.
Pangeran itu sekarang lebih fokus ke wanita cantik yang ada di dekat nya, dalam hati ia tertawa geli melihat cara wanita itu makan.
YOU ARE READING
My Love From The Star
FantasyKim Hyun-Jea adalah Dewi kehidupan yang sangat cantik adil dan bijak sana. Ia sangat di segani dan di sayangi oleh rakyat nya. Namun karena sebuah kesalahan ia dihukum dan di asingkan di bumi. Ia sendiri tidak tahu apa kesalahan yang ia telah perbua...
