My Love From The Star

33 1 0
                                    

Hyun-Jae melangkah kan kaki nya menuju lobby rumah sakit dan terdiam karena mendapati kakek Young berdiri di depan lobby rumah sakit. Kakek tua itu sedang tersenyum hangat kearah Hyun-Jae ditangan nya terdapat kantong yang berisikan makanan.

"Pak Young.."ujar Hyun-Jae setelah sampai di hadapan Kakek Young.

"Nona Kim".

"Kenapa kau kemari?".

"Saya kemari ingin memberikan ini untuk Nona Kim. Nona shift sore karena itu saya mampir  kesini ,setelah perkejaan Nona selesai makan lah ini jangan sampai Nona sakit"ujar Kakek Young memberikan kantong makanan untuk Hyun-Jae dan wanita itu menerima nya.

"Terimakasih Pak Young. Kau tak perlu repot-repot membawakan ini ,sudah sangat lama kau tak berkerja lagi dengan ku bukan".

"Saya melakukan ini bukan sebagai orang yang berkerja dengan mu. Saya melakukan ini karena saya adalah keluarga Nona di dunia ini. Dulu saat saya kecil saya menjadi anak Nona saat saya beranjak remaja saya menjadi adik nona dan saat saya beranjak dewasa saya menjadi Kakak Nona saat saya memiliki keluarga dan memiliki anak Nona sudah seperti anak saya dan ketika saya menua Nona seperti Cucu saya"Hyun-Jae terdiam mendengar perkataan yang di ucapkan oleh Kakek Young.

"Nona adalah saksi dari perjalanan hidup saya"ada jeda."dan saya hanya ingin Nona baik-baik saja".

Kakek Young sedikit membungkukkan tubuh nya setelah itu pamit undur diri 

"Hyun-Jae.."panggil Zico.

"Ada apa?"tanya Dewi cantik itu tanpa melihat kearah Zico.

"Kau sudah tidak marah lagi pada ku bukan?"tanya Zico.

"Tidak"

"Syukurlah".

"Tapi aku minta jangan ceroboh lagi".

"Maafkan aku".

"Hmm".

"Apa kau baik-baik saja?".

Hyun-Jae melihat kearah Zico."kenapa kau menanyakan itu pada ku?".

"Ku terlihat sedang tidak baik-baik saja".

"Kau tahu aku baru saja bertemu dengan pria itu".

Zico mengerutkan alis nya bingung."pria itu?".

"Orang yang menemaniku sebelum kau datang ke dunia ini"ujar Hyun-Jae sambil membereskan beberapa obat bius.

"Pak Young!?"malaikat maut itu terlihat terkejut.

"Apa ini saat nya"gumam Zico.

"Kau benar dan aku minta kau yang menjemput nya dengan baik dan antar ke pada ku".

"Ya aku akan mengingat itu".

                               ***

Hyun-Jae menatap sosok lelaki tua yang sedang duduk bersama sang cucu, lelaki tua itu sedang tertawa dan berbincang dengan cucu nya. Sudah lama sekali Hyun-Jae tak melihat wajah yang selalu menemani nya sekarang wajah itu terlihat lelah dan tua.

"Kenapa aku seperti ini"gumam Dewi cantik itu pada diri nya sendiri.

Hati nya merasa senang sedih dan takut saat melihat laki-laki tua itu muncul di hadapan nya.

"Sedang apa kau di sini".

Hyun-Jae memejamkan kedua mata nya sesaat dan menoleh kearah sumber suara ia kenal pemilik suara ini.

"Ya Mi-Ra-Ssi~ kenapa kau ada di sini"ujar Hyun-Jae.

"Kau sendiri sedang apa kau di sini"gadis itu bertanya membuat Hyun-Jae mencebik.

"Kau berani menanyakan itu pada ku"tukas Hyun-Jae.

Mi-Ra meringis mendengar perkataan Hyun-Jae kenapa Dewi cantik ini terlihat menyeramkan di mata nya.

"Kau belum menjawab pertanyaan ku kenapa kau ada di sini"ujar Hyun-Jae.

"Seseorang meminta untuk bertemu"ujar Mi-Ra melihat objek yang ada di dalam cafe.

Hyun-Jae mengikuti arah pandangan mata Mi-Ra ternyata orang yang sedang bersama pak Young. Dewi cantik itu terenyuh membuat Mi-Ra resa, apa Dewi cantik ini memiliki hubungan dengan orang yang akan ia temui.

"Ya!".

"Ini gawat. Jangan sampai aku kehilangan buku hitam ku"Batin malaikat maut itu.

"Kau tak mau kehilangan buku hitam mu bukan?"Hyun-Jae melipat tangan nya didepan dada.

Mi-Ra mengangguk cepat tanpa berkata ia takut salah kata.

"Kalau kau mau buku hitam mu kembali ku minta kau jaga pria yang akan kau temui. Jangan biar kan ia sendiri jika sampai aku mendengar kalau pria itu terluka makan kau akan kehilangan buku hitam mu se..lamanya"ujar Hyun-Jae yang membuat malaikat itu terkejut.

"Apa!?".

Hyun-Jae menatap datar Mi-Ra membuat gadis itu menelan ludah nya susah payah.

"Apa kau ingin cepat-cepat kehilangan buku hitam mu"ujar Dewi cantik itu datar.

"Ti-tidak".

"Maka turuti perkataan ku".

"Tapi bagaimana tugas ku bersama Zico bukan kah kau meminta aku untuk membantu nya?"tanya Mi-Ra takut takut.

"Seperti nya memang kau ingin cepat-cepat kehilangan buku hitam milik mu"ujar Hyun-Jae dan Mi-Ra mengerti maksud dari ucapan itu.

Gadis itu tertawa."tentu saja tugas utamaku adalah membantu malaikat menyebalkan itu".

"Kalian berdua sama-sama menyebalkan"ujar Hyun-Jae.

"Cepat temuii dia"tukas Hyun-Jae saat melihat kakek Young pergi meninggalkan cafe.

"Baik".

"Jangan bersikap buruk pada nya"peringat Hyun-Jae Dewi cantik itu menyerahkan sebuah kartu untuk Mi-Ra.

"Ambil ini ini utuk mu"

Mi-Ra menerima nya dengan perasaan senang.

"Kau sungguh memberikan ini pada ku".

"Hmm. Manfaat kan waktu yang kau punya nikmati masa remaja mu yang sempat tertunda itu" setelah mengucapkan itu Hyun-Jae pergi.

"Wah ternyata dia bisa baik juga"seru Mi-Ra menatap punggung Hyun-Jae yang semakin mengecil.

Tok..tok..tok..!.

Suara ketukan kaca berhasil menyadarkan nya ia mendapati pria yang akan ia jaga.

"Kenapa masih di situ masuk lah"

"Kenapa aku harus terlibat dengan nya" gumam Mi-Ra malas menatap punggung pria itu.

"Baik lah Mi-Ra semangat"gadis itu menyemangati diri nya sendiri.

My Love From The Star Where stories live. Discover now