My Love From The Star

52 2 0
                                    

Hyun-Shik menatap wanita berpakaian serba putih. Dari mulai aksesoris kepala baju hingga tas sedang berbicara dengan Jeremi yang akan dibawa kembali kesel nya.

Untuk apa ia datang kesini?.

Hyun-Shik mengedarkan pandangan nya seperti mencari seseorang.

"Ia datang sendiri?"batin nya bertanya.

Dengan langkah pelan ia menghampiri wanita itu.

"Jeremi Kang".

Jeremi yang sedang menunduk mengangkat wajah nya menatap wajah cantik yang ada dihadapan nya.

"Kau memang orang yang baik"ujar Hyun-Jae tangan nya terarah menepuk bahu kanan Jeremi."pasti sangat berat bukan".

Jeremi menghela nafas nya."setidak nya itu lebih baik"lirih nya.

"Minum lah ini"Hyun-Jae menyerahkan botol kecil keristal yang berisi cairan warna merah. Jeremi menerima nya.

"Setelah ini kau akan bahagia, kau taku perlu merasakan hukuman itu. Aku telah memberikan kesempatan hidup kedua untuk mu"ujar Hyun-Jae.

Hyun-Shik dapat mendengar apa yang diucapkan oleh kedua orang itu.

"Sungguh? Syukurlah aku senang mendengar nya"seru Jeremi lega.

"Dokter Kim".

Hyun-Jae menoleh kearah sumber suara dan mendapati Hyun-Shik berdiri tak jauh di belakang nya.

"Oh pengacara Park"seru Hyun-Jae.

"Kau datang?"tanya Hyun-Shik yang diangguki oleh Hyun-Jae.

"Pengacara Park?"panggil Jeremi."terimakasih telah memenuhi tugas mu dengan baik"sambung nya.

"Jeremi Kang bersiap lah setelah kamu meminum itu, akan ada yang menemui mu nanti"ujar Hyun-Jae kepada Jeremi yang akan menuju sel nya.

Jeremi berhenti menoleh dan mengangguk setelah itu melanjutkan langkah nya.

                    ***
"Jeremi Kang!"Ujar Zico membaca sesuatu yang ada digenggaman tangan nya."usia 29 tahun".

"Iya".

"Ikut aku".

Jeremi mengikuti Zico. Malaikat tampan itu membawa nya menuju kesuatu tempat, didepan mata nya menjulang rumah megah yang berdiri dengan kokoh.

"Masuk"ujar Zico setelah membuka pintu rumah itu.

"Silakan duduk"ujar Zico meminta Jeremi duduk dikursi kecil berputar depan meja bar.

Jeremi dapat melihat tepat dihadapan nya ada seorang gadis berlakaian serba hitam sedang membelakangi nya, gadis itu sedang sibuk melakukan sesuatu.

"Oh sudah datang rupa nya".

Zico mendengus tak suka saat Mi-Ra menghadap kearah Jeremi.

"Dari tadi kau hanya bermain dengan ponsel mu"seru Zico kesal.

Gadis itu Mi-Ra menunjukan cengiran nya."ma'af karena terlalu lama menunggu aku jadi bosan"kata nya."mana arwah yang harus ku layani".

"Ya!"pekik Zico."tolong jangan ucapkan kata itu"ada jeda."itu terdengar sangat menjijikan"sambung nya.

Mi-Ra mencibir tak jelas dan menoleh ke arah Jeremi."uh? Jadi ini arwah nya"ucap Mi-Ra."kau terlihat sangat tampan, kenapa kau mati begitu cepat".

Jeremi termangu bingung harus menjawab apa.

"Ya cepat lakukan tugas mu, berika teh untuk nya"intrupsi Zico.

"Ya Zico kenapa kau senang sekali mengganggu kesenangan ku!"seru Mi-Ra tak terima.

"Anak ini"tukas Zico tak habis fikir.

"Ya arwah tampan lebih baik kau disini--".

"Mi-Ra Ssi~".

Zico tersenyum miring mengejek saat Mi-Ra tak berkutik karena kehadiran Hyun-Jae.

"Cepat lakukan tugas mu. Atau black book mu tak akan pernah kembali"desis Hyun-Jae mengintimidasi.

"Ya!"Mi-Ra mengangguk patuh dan segera membuat kan teh untuk Jeremi.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu?"Hyun-Jae melipat tangan nya didepan dada.

"Kau bilang kau akan memberikan ku kesempatan kedua dalam hidup ku, tapi setelah aku meminum cairan itu aku kesakitan dan mati"lirih Jeremi.

"Kau memang akan mati setelah meminum cairan itu"Hyun-Jae tersenyum miring."namun aku tak bohong"senyum miring itu terganti menjadi senyum manis."kau akan mendapatkan kehidupan baru mu' tapi bukan menjadi seorang Jeremi kang".

"Kau akan mendapatkan kehidupan yang baru. Rasa sakit mu tadi hanya sebagai penghilang dosa mu"tutur Hyun-Jae.

"Silakan diminum"seru Mi-Ra menaruh secangkir teh dihadapan Jeremi.

"Setelah kau meminum itu kau akan melupakan kenangan hidup mu sebagai Jeremi kang dikehidupan selanjut nya"kata Hyun-Jae.

Jeremi mengangguk dan meminum teh itu. Dewi cantik itu tersenyum ,ia memberikan setangkai bunga berwarna putih kepada Jeremi.

"Masuki pintu itu dan bawa lah bunga ini"ujar Hyun-Jae.

Jeremi menerima bunga itu dan beranjak dari duduk nya.

"Jalaini kehidupan kedua mu dengan baik"seru Hyun-Jae.

Jeremi menoleh dan mengangguk kan kepala ,tersenyum setelah itu pergi memasuki pintu itu.

"Ya Hyun-Jae apa kau bersungguh-sungguh memberikan kehidupan kedua untuk nya?"tanya Zico.

Hyun-Jae mengangguk.

"Apa ia akan kembali menjadi manusia?"tanya Mi-Ra penasaran.

"Apa aku sebaik itu?"Hyun-Jae mendudukan bokong nya di kursi bar memainkan cangkir kosong."aku memang memberikan nya kehidupan kedua, tapi aku tak memberikan kesempatan dirinya untuk menjadi manusia".

Mi-Ra membelakan mata nya terkejut."apa ia akan menjadi Anjing atau hewan lain nya"seru Mi-Ra.

"Tidak!. Aku tak sekejam itu. Ia akan menjadi malaikat maut jika dosa yang ia buat lebih besar dan juga bisa menjadi manusi jika kebaikan dimasalalu nya lebih besar namun ia akan menjadi hewan jika ia tak melakukan kebaikan apa pun semasa hidup nya"tukas Hyun-Jae.

"Jadi pilihan nya tergantung dengan sikap nya dimasa lalu"seru Mi-Ra.

"Sudah aku bilang aku tak sebaik itu, menjadikan nya manusia di kehidupan selanjut nya"setelah mengucapkan itu Hyun-Jae pergi.

"Dia sangat kejam"ujar Mi-Ra tak percaya.

"Kau terlalu naif jika berpikir Hyun-Jae baik. Dewa atau Dewi tak sebaik yang kau pikir"Zico menghilang setelah mengucapkan itu.

My Love From The Star Where stories live. Discover now