Chapter 11

923 150 35
                                    

Jangan lupa vote dan komen...

Selamat membaca...

•••

"Saatnya berangkat"

Midoriya langsung menuju ke mobil nya saat sampai tak sengaja matanya melihat kearah ban mobil, sepertinya ban itu kempis bukan hanya satu tapi dua ban dibagian depan sama-sama kempes.

"Sial.. "-umpat nya

Dengan ban yang seperti itu tentu saja ia tak akan bisa membawanya jika nekat maka bahaya lah akan menanti nya, ia membuka HP nya dan menekan nomor bengkel langganan nya dan menjelaskan apa yang ia alami setelah selesai menelpon ia kembali memandangi ban mobil itu sambil meruntuki diri sendiri.

Menghela nafas panjang midoriya mulai berjalan menuju halte bus yang letaknya cukup jauh dari apartemen nya, jujur selama ini ia belum pernah yang namanya menaiki kendaraan umum.

Bukannya sombong tapi itulah kenyataan nya, dirinya sudah membawa mobil sejak SMP bahkan sampai sekarang, ia tak tahu harus bagaimana nantinya.

Semoga ada orang baik hati yang akan mengajarinya nanti. Ya, semoga saja.

Setiap langkah midoriya memperhatikan lingkungan sekitar yang ia lewati, selama ini ia tak pernah terlalu memperhatikan tempat yang dilewati, ternyata lingkungan nya cukup ramai.

Tak terasa dirinya sudah berada di halte bus, tak lama dirinya sampai seseorang datang. Ia pikir orang yang berada dibelakang nya ini bisa memberikan arahan untuk nya sedikit, tapi ia tak tau orang itu pria atau wanita karena ia membelakangi orang itu.

Midoriya rasa dirinya bukan lah ahli dalam memulai sebuah obrolan tapi ini demi mendapatkan sebuah informasi atau arahan untuk kebaikannya juga jadi mau tak mau dirinya harus memulai obrolan. Duh ia binggung kata apa yang akan dirinya ucapkan pertama kali.

Apakah langsung bertanya,tapi jika orang itu tak menjawab pertanyaannya apakah ia akan memaksa atau mengancam orang itu?. Tidak, tidak itu tak bagus bisa-bisa dirinya nanti dikira penjahat. Apakah dirinya harus bertanya dulu bagaimana kabar orang itu atau mengucapkan kata selamat pagi terlebih dahulu.

Yang manapun itu membuatnya ragu ia tak yakin apakah wajahnya yang seperti ini akan mendukung pertanyaannya.

Midoriya mengacak rambutnya kasar memilih menghembuskan nafas perlahan dan mulai bertanya, bagaimanapun dirinya harus percaya diri untuk ini.

Saat dirinya berbalik ternyata orang itu juga berbalik, dan keduanya diam saling memandang satu sama lain mencoba mencerna situasi sekarang.

Satu detik


Dua detik


Tiga detik


"KAU!! "-teriak keduanya serentak

Midoriya baru menyadari kalo orang itu ternyata bakugo, dan bakugo baru mengetahui ada orang selain dirinya di halte bus ini. Tunggu, Berarti bakugo tak menyadari keberadaan orang lain selain dirinya sedari tadi.

" Kapan kau ada disini?? "

"He eh...,, apa kau tak menyadari ku yang sudah berada disini sebelum kau? "

"Bahkan aku sudah dari tadi disini"

'Ah sial, apa aku melamun sampai tak menyadari orang ini? Uh bodoh!! '-batinnya

Say That You Love Me!! (Dekubaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang