Chapter 24

521 83 7
                                    


•••



"Aku tidak tahu bahwa kau juga bekerja sebagai model majalah" Kalimat yang pertama kali bakugo keluarkan saat sampai di lokasi

"Ya, ini hanya pekerjaan paruh waktu. Dan majalahnya juga dikirim keluar negara dan untuk kalangan Orang-orang yang memiliki istana" Jawab hatsume

"Tapi aku tak pernah melihat mu di majalah,padahl nenek tua itu selalu membeli majalah? " Ucap bakugo melihat midoriya

"Apakah kau kalangan atas dan memiliki istana juga? " Ucap midoriya tanpa melirik

Langkah nya terhenti, "uum, tidak"

"Hatsume-san, sudah mengatakan nya tadi bahwa majalah ini hanya untuk kalangan orang yang memiliki istana sebagai rumah nya. " Jawab midoriya

Bakugo pikir itu masuk akal, midoriya menjadi model majalah tapi majalah yang ada gambaran dirinya tak pernah ia lihat sama sekali,apalagi di televisi biasanya akan di tampilkan berupa iklan namun ia tak pernah melihatnya.

Entahlah atau karena ia sudah tak pernah melihat televisi lagi, juga ia adalah kalangan menengah yang tidak punya istana.

Hanya rumah yang tidak terlalu besar dan punya dua maid serta tukang kebun saja. Dan baginya semua itu masuk akal jika ia tak pernah lihat sekalipun.

"Selamat datang hatsume dan nak midoriya~" Sambut seorang pria

Midoriya menganguk, "selamat siang, bisa langsung di mulai acara pemotretan nya pak? Oh, dan saya juga membawa seseorang sebagai pasangan izuku nanti nya. "

"Tapi hatsume nak midoriya kan tidak pernah mau di pasangkan dengan orang lain! Tidak seperti biasa? Padahal kami sudah menyiapkan style produk untuk seorang saja"

"Beda, pak. Saya kali ini membawa seseorang yang membuat izuku mau di pasangkan dengannya" Bisik hatsume

Hatsume menghampiri midoriya, "duluan saja keruang make up, sebentar lagi akan di mulai" Ucap hatsume sambil tersenyum

"Tapi untuk si manis dia akan berada di ruangan yang berbeda. Jen, bawa dia bersama mu, ok? " Dan hanya di jawab dengan jempol oleh orang yang bernama jen.

Dan midoriya hanya mengangguk lalu berjalan menuju ruang make up yang biasa ia datangi.

"Gimana pak? Menawan bukan? " Sambung hatsume lagi

"Tapi dia laki-laki, hatsume. Kita butuh wanita karena style ini tema nya adalah gaun pernikahan" Ucap bapak itu sambil melihat kepergian bakugo.

"Ya, tidak apa-apa. Itu lebih bagus, siapa yang tau dia laki-laki atau perempuan? Jika di rias dan di poles maka orang lain akan mengangap nya wanita." Ucap hatsume mengangkat bahu

"Lagian yang di lihat itu baju yang ia pakai kan dan mereka tidak akan memperhatikan siapa yang memakai. Lagian mereka tidak akan tahu bahwa wanita yang memakai gaun itu mempunyai batang. Jadi ya sah-sah saja" Hatsume meyakinkan

Bapak itu ragu-ragu menatap ruangan bakugo dan midoriya bergantian lalu menatap hatsume yang menaikan alisnya  mencoba membuat nya yakin.

Cukup lama berpikir akhirnya bapak tersebut menyetujui ide hatsume.

"Aku tau kau adalah orang pintar tapi aku tak tau bahwa kau juga bisa segila ini" Ucap bapak itu tersenyum

"Tidak semua orang bisa pintar, pak. Tapi semua orang sudah tentu bisa gila. Namun aku gila dalam hal yang berbeda haha"

"Kau selalu memberikan  hal yang tak terduga demi sebuah tujuan ya"

"Ah tidak-tidak itu berlebihan. Aku begini karena izuku juga, coba saja dia tak memilih dalam pekerjaannya pasti aku tidak akan segila ini"

Lalu hatsume berlalu meninggalkan bapak itu dan berjalan menuju tempat midoriya berada.

"Rencana gila apa lagi ini, hatsume-san? " Ucap midoriya saat melihat hatsmue menghampiri nya

Hatsume hanya mengangkat bahu tak acuh.

"Apa kau sudah mengatakan nya lebih dulu pada dia? Jika dia tak setuju bagaimana? " Tanya Midoriya

"Tenang saja, jen akan mengurus semuanya. " Ucap hatsume sambil keluar ruangan

Lalu menuju ruangan bakugo saat sampai ia sedikit berjingkat karena mendengar teriakan.

"HAH?? KAU GILA?! KENAPA AKU HARUS MEMAKAI GAUN WANITA? AKU INI LAKI-LAKI SEHARUSNYA MEMAKAI TUXEDO BUKANNYA GAUN WANITA BEGINI!! " ucap bakugo tak Terima

"Tapi ini adalah baju mahal yang di buat Disaigner ternama dan tentu nya untuk pria dan wanita, anak muda" Jawab jen santai

"T-tapi kan yang menikah itu tidak semua harus pria dan wanita, ada juga pria dengan pria dan wanita dengan wanita kan. JADI AKU TIDAK MAU MEMAKAI INI! "

"Hhh~ sangat menguras tenaga mengurus orang muda seperti mu, nak . Jika aku di suruh memilih aku mungkin tidak akan ada disini, lebih baik aku menonton anime saja" Keluh jen sambil menghela nafas jenuh

Tak sengaja jen melirik ke arah pintu yang yang tempat hatsume masih berada sedari memasuki ruang make up tadi.

"Oh hatsume-san, tolong beri pengertian anak muda ini. Aku capek dan tidak mau membuang-buang banyak tenaga hanya untuk nya" Ucap jen datar

Hatsume pun tersenyum sambil berjalan kearah bakugo.

"Nak, kan aku sudah bilang tadi kau akan jadi model pemotretan untuk pasangan dalam majalah dan sudah tentu pasangan itu pria dan wanita. "

"Tapi aku tidak mau yang seperti ini. Aku mau yang pria..!! " Bantah bakugo

"Oiik.., lalu apa kau akan membiarkan izuku memakai ini? Dia  itu besar dan tinggi, mana cocok dia memakai gaun yang kecil dan indah ini?? Jika di paksakan mungkin tidak akan ada yang tertarik lagi dengan gaunnya—"

"—setelah itu izuku mendapat hujatan dan makian di luar sana. Kesampingkan dulu soal izuku jika yang di bully adalah designer baju ini lalu dia di pecat dan jadi pengangguran tiba-tiba kau mendengar kematiannya akibat bunuh diri.., lalu siapa yang akan di salahkan?? " Jelas hatsume panjang lebar

Bakugo pun terdiam dan berpikir memang yang terkena imbasnya bukanlah dirinya tapi midoriya dan designer itu, tapi yang paling bakugo pikirkan adalah yang merancang baju ini.

jika hal yang di katakan hatsume tadi kenyataan maka secara tidak langsung dia lah pembunuhnya. Dan bakugo tak mau itu terjadi.

"Tapi ini baju dengan payudara sedangkan aku tidak memilikinya.. " Ucap bakugo akhirnya

"Hahaha, tidak apa. Santai saja. Dia akan mengurusnya untuk mu. Tapi setelah ini jangan ada keluhan atau bantahan lagi ya, minimal kau memberi ku makan saja. Aku ini lagi berjuang demi sesuap nasi restoran. Kau mungkin tidak akan membiarkan aku yang cantik, imut dan menawan ini untuk mengemis kan..? "

Bakugo menggeleng, "bagus, nak. Nah, jen siapkan dia" Lalu hatsume keluar dengan senyum sumringah

'Jika terus begini mungkin aku bisa cepat kaya dan membangun perekonomian negara' batin hatsume meninggi

•••

Hai...
Hehe😭
Gaje🙂

Say That You Love Me!! (Dekubaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang