Chapter 16

713 125 22
                                    

Selamat membaca..!

•••


Tepat 2 jam bakugo dan midoriya menunggu kedatangan todoroki untuk mengerjakan tugas kelompok yang akan di kumpul minggu depan. Sambil meminum jus jeruk matanya menatap bosan midoriya yang sedang fokus pada handphonenya.

“apa masih lama?? Ini kapan dikerjainnya? Ini udah 2 jam kita nunggu tapi dia ngak datang juga, kalo ngak bisa datang seengaknya kabarin dong jangan buat aku nunggu kayak begini! ” ucapan jengah dan kesal

Midoriya yang mendengar masih fokus pada benda pipih yang ada di tangannya tak berniat menjawab pertanyaan bakugo.

Bakugo memutar matanya malas fokusnya beralih menatap orang-orang yang berlalu lalang tak jauh dari tempatnya duduk, suara notifikasi pesan masuk setelah membaca pesan tersebut segera ia membalasnya dan meletakkan handphone nya di atas meja.

“ia tak bisa datang karena sedang sibuk, jadi hanya kita yang akan menyelesaikannya”

“HAH! enteng banget dia bilang ngak bisa datang setelah aku nunggu 2 jam disini?? Sengaja atau gimana?? ”

“todoroki sedang sibuk, ayah nya memerlukan bantuan nya”

“trus siapa yang mau ngerjain tugas yang banyak ini? Aku ngak mau beban tugas ku ditambah 2x lipat”

“biar aku”

“oh bagus. Yaudah kerjain sekarang risih pengen cepetan pulang”

Midoriya hanya mengangguk sebagai balasan. Karena mendapat kabar dari todoroki bahwa ia sedang berhalangan membuat midoriya mau tak mau mengerjakan sebagian tugas dari todoroki.

Kemarin setelah kelas berakhir midoriya meminta nomor todoroki yang bisa dihubungi untuk mendiskusikan kapan kerja kelompok ini akan di kerjakan, awalnya todoroki sedikit terkejut karena midoriya meminta tiba-tiba namun setelahnya ia langsung memberikan tanpa banyak tanya.

Begitu juga dengan bakugo. Dan cafe yang berada di pinggir jalan ini adalah pilihan bakugo juga, ia setuju dengan perkataan bakugo ia juga ingin cepat pulang karena tak betah berlama-lama berada di tempat yang terlalu ramai ini.

Keduanya sama-sama diam dan fokus pada kerjaan masing-masing, suasana diantara nya sangat canggung, namun baik bakugo dan midoriya tak memperdulikan itu dan tetap fokus pada tugas masing-masing.

2 jam kemudian tugas sudah selesai di kerjakan hanya tinggal di kumpul dan dipresentasikan didepan kelas nantinya.

Keduanya membereskan alat-alat yang berserakan dimeja dan memasukkan dalam tas yang mereka bawa masing-masing setelahnya membayar minuman atau makanan yang mereka pesan tadi.

Keluar dari cafe terik nya sinar matahari langsung menyorot keduanya, bakugo memicingkan matanya sebentar dan mengacak-acak tas nya mencari buku guna melindunginya wajahnya dari sinar matahari yang sangat menusuk kulit.

Walau tidak sepenuhnya terlindungi tapi masih lumayan dari pada yang tadi karena sekarang pandangannya tidak silau lagi, midoriya yang mengenakan topi melihat bakugo sekilas dan langsung menyerahkan jaketnya tanpa berkata.

“untuk apa” tanya bakugo sambil melihat midoriya

“biar ngak kepanasan”

“ngak, makasih”

“tapi kamu kepanasan”

“aku bilang ngak ya enggak”

“pake aja”

“aku bilang ngak mau, lagian jaketnya norak banget” ucapnya sambil melihat jaket berwarna merah dan hitam yang bertuliskan it's mine  pada bagian belakang nya.

Say That You Love Me!! (Dekubaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang