Chapter 22

9.3K 870 21
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ -!

Selamat membaca.

Taehyung duduk bersandar pada headboard kasur jungkook.

Ansel ada di pangkuan nya sedang tertidur pulas , setelah tadi sudah membersihkan badan anak itu dan memberi nya makan , Ansel langsung saja minta Taehyung untuk menggendong nya.

Anak itu terlihat kelelahan dan berakhir tertidur di gendongan Taehyung.

Taehyung dan Jungkook juga sudah tau nama 'Auntie' yang menyiksa Ansel.

Park Mira , wanita yang semalam berada di taman , yang semalam mencium Jungkook..

Taehyung termenung , Jungkook sedang berada di ruang kerjanya. Katanya hendak mencari keberasaan Austin.

Taehyung menatap Ansel yang tertidur pulas , pemuda manis itu merubah posisinya menjadi telentang di samping Ansel.

Badan Ansel tergeser , membuat jarak dengan Taehyung.

Taehyung memejamkan matanya , merasakan udara dingin yang keluar dari AC yang ada di kamar itu.

"Ah.. lelah sekali rasanya."

Saat Taehyung sudah mau memasuki alam mimpi , ia membuka matanya lagi.
Ada yang bergerak gerak di sampingnya , Itu Ansel!

Anak itu meringsek , mendekat ke tubuh Taehyung dan langsung memeluk Taehyung dengan tangan kecilnya itu.

Taehyung gemas! Taehyung suka sekali sama anak kecil , Jadi ketika ia melihat Ansel yang manis membuatnya gemas.

Taehyung membalas pelukan Ansel , mengecup pipi gembil anak itu dengan gemas.

Ansel bukan nya menjauh tapi malah semakin mendekat pada Taehyung. Anak itu merasa nyaman.

Tak lama , setelah kegiatan mengecup gemas pipi Ansel , Taehyung pun jatuh tertidur dengan Ansel dalam pelukan nya.

"Halo.."

"Jungkook? Ada apa kau menelepon ayah. Tumben sekali."

"Austin , dimana anak itu?"

"Aduh Jungkook , kau tau aku lelah sekali melihat anak itu.."

"Untuk apa kau melihat putra ku? Bukan kah kau benci kepada putra putra ku?"

"A-ah itu.. Aku hanya ingin mengunjungi kedua anak mu saja disini.. Mereka ternyata adalah anak anak yang nakal. Tidak pernah mau menurut dan bersikap membangkang!"

Jungkook mengepalkan tangannya , geram sudah ia mendengar ucapan ayahnya.

"Aku akan menemui Austin dan Ansel.. Aku rindu mereka. Tolong bilang pada mereka yang ada disana untuk menjaga Austin dan Ansel dengan baik." ucap Jungkook dengan nada tertahan.

Terdengar suara batuk gugup dari sana.Dan diikuti helaan nafas.

"Kau akan kemari?"

Jungkook hanya berdehem pelan saja.

"Hah.. kapan kau kemari?"

"Besok."

"Apa?! Kenapa secepat itu?!"

"Ada apa? Kenapa kau panik? Apa.. jangan jangan terjadi sesuatu?"bisik Jungkook dengan suara rendahnya.

"T-tidak hanya saja.. Bukan kah itu terlalu cepat?"

"Tidak , besok aku akan ke sana. Menemui kedua anak ku."

Decihan pelan terdengar dari sana.Tuan Jeon sepertinya sedang menahan sesuatu dari seberang sana.

JUNGKOOK'S BAD BABY BOY!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora