Chapter 24

9.4K 877 36
                                    

Jimin berjalan keluar dari rumah besar itu , malam ini udara sangat dingin dan seperti biasa sepi dan sangat sunyi.

Ia merindukan Yoongi , pemuda mungil , galak dan dingin tapi bisa sangat manis jika berada di hadapan nya.

Jimin tersenyum , membayangkan wajah Yoongi sambil berjalan santai di trotoar sepi itu.

Niat nya kali ini untuk membeli camilan. Tugas dinas nya masih menumpuk dan ia harus menyelesaikan nya sesegera mungkin.

"Hah.. aku merindukan Yoongi hyung, sedang apa ya dia kira kira.."

Kaki itu melangkah tegap , menimbulkan suara derapan kecil.

"Malam ini dingin sekali , tidak seperti biasanya."

Jimin menatap langit malam yang tak menampilkan adanya bulan dan bintang di atas sana.

"Apa akan turun hujan?"

Ia melanjutkan langkahnya, memasuki gang sempit yang gelap itu dan terus saja melangkah dengan tanpa rasa takut , tapi saat di penghujung gang sempit itu ia berhenti.

Kakinya menabrak sesuatu , ia kira itu hanyalah plastik sampah yang dibuang sembarangan , tapi kala ia memperhatikan nya dengan lebih teliti ,

Itu bukan plastik sampah. Melainkan seorang anak kecil.

"Apa yang anak kecil ini lakukan disini?" gumam Jimin pelan.

Ia menepuk nepuk badan si anak itu , karena pencahayaan yang minim bahkan tidak ada , hanya ada cahaya redup yang berasal dari lampu jalan  Tapi itu sangat redup , membuat Jimin tak bisa melihat dengan jelas.

Badan anak itu , terasa dingin. Bahkan kaku.

Jimin mengeluarkan ponsel nya , menyalakan  senter dari ponsel canggih itu. Kemudian mendekatkan nya pada wajah anak kecil itu.

Tapi seketika itu juga Jimin terkejut , saat melihat wajah anak yang sangat ia kenali.

Itu Austin , anak angkat Jungkook.

Sedang apa anak itu disitu? Kenapa tergeletak seperti itu?

Jimin dengan cepat , mengangkat anak yang sudah tak berdaya itu dan menggendong anak itu pulang ke rumah nya.

Berlari agar cepat sampai dirumahnya.

Anak di gendongan nya ini tidak sedang baik baik saja.

Harus segera ditangani.

Jimin sampai di rumah , peluh membasahi keningnya , ia langsung meletakkan tubuh anak yang sudah tak berdaya itu di sofa dengan sangat hati hati.

"Bertahan lah nak."

Jimin mengambil kotak peralatan nya.

Mengambil stetoskop dari dalam tas itu , membuka baju Austin , matanya membelalak , ada bekas luka di badan Austin dan itu tidak sedikit , itu berjumlah banyak. Jimin pun langsung memeriksa anak itu.

Denyut jantung anak itu lemah , pantas saja badan nya kaku.

Jimin menghidupkan senter kecil miliknya , dan memeriksa mata Austin yang masih tertutup.

"Ah.. dia benar benar tak sehat.Dia kekurangan cairan.." gumam pria itu.

Austin kekurangan cairan , anak itu mengalami dehidrasi berat.

Jimin dengan cepat mengambil selimut tebal nya dan kantong yang berisi cairan putih , kembali menuju sofa itu dan langsung membenahi Austin.

Memasangkan infus di tangan anak itu dan menyelimuti anak malang itu.

JUNGKOOK'S BAD BABY BOY!Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon