Chapter 38

7.3K 597 27
                                    

🐰🦁

𝐄𝐧𝐣𝐨𝐲~!

Aku tak mengenal mu, bahkan aku tak ingin berurusan dengan mu tapi kau sudah kelewatan jadi temui ajal mu pak.."

• •

Tatapan mata Taehyung kian menajam menatap pria tua yang kini sudah bersimpuh di depan nya.

Kaki Taehyung di tarik dan seperti di tahan , berkali-kali ucapan permintaan maaf dilayangkan Jiwon di bawah kaki Taehyung. Ucapan minta ampun juga dilayangkan nya sambil diselingi ringisan sakit akibat beberapa sayatan yang di buat Taehyung di lengan bahkan wajah nya.

"M-maaf.. maafkan aku.. maafkan segala kesalahan ku.."

Taehyung menghempas kasar tangan Jiwon dari kakinya , memutar bola matanya malas ,"Hei pak tua , berhentilah."

Jiwon menggeleng , meremat lututnya. Badan Jiwon sudah bergetar ketakutan dari tadi.

Sungguh , ternyata anak manis yang selama ini ia kira polos ternyata adalah seseorang yang sangat kejam.

Taehyung tak langsung membunuh nya tapi menyiksa nya , membuat nya merasa sakit di sekujur tubuh. Entah sudah berapa banyak darah yang keluar dari bekas robekan atau sayatan di tangan dan wajah nya.

Taehyung melangkah menuju kasur , disana terlihat Austin dan Ansel yang berpelukan tak menyangka saat melihat Taehyung.

Taehyung kian mendekat dan akhirnya mendudukkan bokong semoknya di atas kasur empuk yang berantakan itu.

Menyilangkan kakinya yang terlihat anggun , menyeka darah yang terciprat di
sekitar pelipisnya,"Ck ini mengotori ku!" gumam Taehyung pelan.

"M-mama..." suara kecil itu berasal dari Ansel yang tengah mencoba untuk mendekati Taehyung.

Taehyung melirik Ansel , mengubah tatapan matanya menjadi tatapan yang teduh ,"Kemari sayang.. "

Ansel merangkak pelan tapi pasti ke arah Taehyung yang kini tengah melebarkan lengan nya untuk meyambut Ansel.

Ansel masuk dalam dekapan Taehyung yang memeluknya dengan sangat erat, menyalurkan rasa hangat yang di sukai Ansel.

Taehyung mengecup pucuk kepala Ansel dan mengusap-usap punggung anak itu.

"Maafkan mama , karena kau jadi melihat semua ini." bisik Taehyung pelan.

Ansel meremas baju Taehyung , mata bulatnya menatap Taehyung sambil sesekali berkedip membuat Taehyung gemas.

"T-tidak.. hiks mama ndapapa?" tanya ansel , raut wajah khawatir nya.

Taehyung langsung menggeleng , "Tidak , ini buktinya mama masih bisa peluk Ansel kan?"

Ansel menangis tersedu , terlihat sudah lelah sekali. Nafas anak itu juga jadi tersendat akibat kebanyakan menangis , Taehyung memeluk ansel semakin erat ,"Jangan menangis lagi , ayo tidur sama mama."

Kemudia Taehyung melayangkan tatapan teduhnya pada Austin ,"Kemari , ayo."

Entah apa yang membuat Austin yang dari tadi ketakutan dan hendaknya menjauh dari Taehyung tapi kini ia malah dengan patuhnya mendekat pada Taehyung.

"Ma."

"Mama.."

Hup!

Austin terjatuh tepat pada pelukan hangat Taehyung , anak itu mendusel pada perut rata milik Taehyung sambil terus bergumam kata "Mama".

"Tenang , sudah tidak apa-apa.Aku disini sayang." bisik Taehyung lembut.

Tak lama dengan alunan suara Taehyung yang lembut serta rendah terdengar indah di ruangan itu , kedua anak laki-laki iyu terlelap tenang dalam pelukan Taehyung.

JUNGKOOK'S BAD BABY BOY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang