Chapter 40

5.1K 460 0
                                    

BRUK!

BYURR!

"Bangun kakek!"

Tubuh gempal yang sudah ambruk di lantai dingin itu basah terguyur air yang sedingin es.

"Apa kau mau menerima yang lebih enak dari ini?"

"TIDAK! KUMOHON H-HENTIKAN!" teriak Kim Jiwon yang keadaan nya sudah sangat kacau.

"Hentikan kau bilang? Setelah semua yang kau lakukan pada kami?! Dan kau meminta untuk berhenti?" tanya Jimin kesal.

"Maaf, m-maafkan aku. Tolong beri kesempatan! Maaf.." ucap Jiwon meminta ampun.

Seakan tuli, lagi-lagi air di jatuhkan sehingga mengguyur tubuh Jiwon.

"AKHH! Berhenti kumohon,"suara nya terdengar bergetar.

"Tidak ada kata berhenti untuk mu, kakek." ucap Namjoon yang hanya memperhatikan  dengan tatapan tajam.

"M-maaf aku tidak akan mengulangi nya lagi! Aku tidak akan mengurus hidup kalian lagi! aku janji!"

Lagi-lagi tuas ditarik menyebabkan seember air penuh jatuh dan membasahi Jiwon.

"Diam kau! Dari tadi berisik sekali. Kau kira bisa semudah itu kakek kim? Bukan hanya kami, tapi kau juga mengganggu adik kesayangan kami! Tidak akan pernah kumaafkan!" kali ini Yoongi selaku penarikan tuas, yang berbicara.

Jiwon menatap Yoongi dengan bola mata bergetarnya, mata yang dipenuhi air serta tubuh yang berisi sayatan dan lebam yang banyak.

"Mau meminta pertolongan anak buah mu? Oho mereka terlalu bodoh hingga tak menyadari bahwa kekuatan mereka tak sebanding dengan kami. Dan kau? meremehkan Taehyung? Akhirnya kau sendiri yang tertangkap benar?"ucap Yoongi lagi.Dirinya dipenuhi aura kekesalan serta kemarahan pada Jiwon.

Jiwon menunduk sedikit menatap dirinya yang sudah kacau,"Apa yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahan ku?"

"Tentu saja, mati,"ucapan Yoongi membuat semua orang disana merinding ngeri.

Jiwon merutuki dirinya,tak dia sangka dirinya akan mati dengan keadaan memalukan seperti ini.

Yoongi melihat Jiwon yang hanya diam semakin kesal,"Kau mendengar apa yang kukatakan?! Kau akan MATI!" teriak Yoongi di akhir kalimat. Menandakan perintahnya mutlak.

"Yoongi, tenanglah.. tenang.." ucap Seokjin menenangkan.

"Hyung! kau tau apa yang ia perbuat? Dia selalu mengganggu kehidupan kita! Dan Taehyung.. Taehyung juga dia lecehkan!" sentak Yoongi marah.

Jimin memegang bahu Yoongi, membalikkan tubuh si manis untuk dia peluk dengan erat.

Sementara Yoongi memberontak dalam pelukan Jimin,"Lepas! Mau hukum kakek tua itu! Lepas!"

Jimin malah mempererat pelukan nya tanpa ada niatan melepaskan kesayangan nya itu,"Tenang lah, tenang sayang...Kita tidak boleh bertingkah gegabah!"

Yoongi memukuli punggung Jimin dengan tenaganya yang tinggal sedikit,"Tapi.."

"Sssh.. tenang lah tenang okey? Kau lelah kan?"

Yoongi terdiam, bahunya merosot dan matanya tertutup. Rasanya kesal sekali, tapi pelukan Jimin terasa hangat untuknya.

Jimin tersenyum membawa Yoongi dalam gendongan nya,"Hyung, bisa ku serahkan ini pada kalian?"

"Tentu saja, kau bawalah hyung mu itu tidur, dia lelah sekali sepertinya."ucap Hoseok.

"Yeah,hyung,"setelah itu Jimin pergi dari ruangan gelap itu dan beranjak menuju kamarnya dan Yoongi.

"Bawa dia ke kurungan bawah tanah, nanti kita akan menginterogasinya,"ucap Namjoon pada anak buahnya yang ada disana.

Setelahnya beranjak pergi di ikuti dengan Seokjin sementara Hoseok mengawasi para anak buahnya.

~

"Papa?"

Suara kecil itu membuat Jungkook menoleh,"Ada apa Ansel?"

Ansel mendekat pada Jungkook, naik ke pangkuan papanya dan memeluk tubuh Jungkook menggunakan tangan kecilnya,"Tadi mama dipuk! cama olang jahat!" adunya.

"Iya sayang, papa tau.."

"Papa! Papa halus puk! olang jahat na! Dia buat mama cakit!" ucap Ansel geram.

Jungkook menatapi wajah anaknya yang terlihat menggemaskan meski sedang kesal,"Nanti papa pukul kok sayang."

"Papa janji? Mama agy cakit.."

"Janji, ansel." ucap Jungkook sambil menautkan jari kelingkingnya dengan jari sang anak.

"Eum.. " Ansel menyandarkan lagi kepalanya di dada Jungkook yang keras, menyamankan dirinya sebelum akhirnya kembali tertidur.

Sementara Jungkook hanya mengusap rambut sang anak guna membuat anaknya nyaman.

Melirik ke arah samping dimana Taehyung tengah terlelap nyaman,tangan satunya satunya terarah ke Taehyung dan mengusap rambut pemuda manis itu,"Cantik.."

At ruang bawah tanah,

"Hei, kenapa tidak membunuh ku saja?"

Hoseok yang baru saja akan pergi, menghentikan langkahnya,"Tenang saja, pak tua. Kami akan membunuh mu saat sudah waktunya."

Kemudian Hoseok pergi meninggalkan tempat itu menyisakan Jiwon disana.

Jiwon berteriak frustasi,"Hei lepaskan aku!" teriaknya sambil menarik-narik jeruji besi didepan nya.

"Hei! LEPASKAN AKU! " teriaknya lagi.

Salah satu penjaga menendang Jeruji besi yang kuat itu tanpa gentar, menatap tajam Jiwon yang kini memundurkan badannya,"Diam! Kau berisik sekali. Hanya karena kami diberi perintah untuk tidak membunuh mu saja makanya kami bisa menahan diri, jika tidak kau sudah pasti mati sekarang. Jadi diamlah."

Jiwon merinding,"Gila, tempat ini gila.."
















TBC.

JUNGKOOK'S BAD BABY BOY!Where stories live. Discover now