18. That Girl

1.3K 148 66
                                    

Semua cerita didalam episode ini adalah Flashback/ Kilas balik

.
.
.
.

●What it takes to be a hero●

"Hoi! Untuk apa kau memakai topi aneh seperti itu? Kau jadi kelihatan tambah jelek tahu!"

Ejekan anak tersebut masih terngiang-ngiang dikepalaku, gelak tawa mereka yang mencemoohku membuat kepalaku terasa pusing setiap harinya. Aku berjalan gontai, tidak bersemangat untuk pergi bersekolah lagi hari ini.

Walaupun sering diejek setiap hari seperti itu oleh mereka, aku tak pernah mengadu kepada ayah dan ibuku ataupun guruku. Aku berpikir kalau aku mengadu pada mereka, aku malah menambah kebencian mereka padaku dan nanti aku sendiri yang kena akibatnya.

Sudah menjadi kebiasaan setiap hari, berjalan kaki menuju sekolah karena orangtuaku terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Anak-anak lain disekolahku biasa diantar-jemput dengan kendaraan pribadi oleh orangtua mereka, jadi jalanan sekitar sekolah sangat sepi oleh pejalan kaki

Aku menurunkan visor topiku, menghindari tatapan orang-orang yang lalu lalang ditengah jalan. Semalam hujan cukup deras, banyak sekali genangan air yang belum surut dijalanan. Tiba-tiba ada mobil melaju kencang tepat disebelahku, mereka melindas genangan air membuatku terkena cipratan.

Ah, sekarang memang hari sialku.

Aku menoleh kebelakang, berpikir untuk pulang kembali kerumah dan berganti pakaian. Tetapi aku sudah berjalan cukup jauh dan rasanya kakiku sudah tidak kuat berjalan lebih lama lagi. Akupun memilih untuk melanjutkan perjalanan menuju sekolah

Sampai disana, aku dapat melihat beberapa anak sedang bermain bersama dihalaman sekolah. Perhatian mereka langsung berpindah kearahku saat aku baru saja memasuki pagar, mereka melihatku seakan-akan aku ini adalah makhluk aneh yang sedang belajar beradaptasi dengan planet bumi

"Hei! Lihat siapa yang akhirnya datang!"

Aku dapat merasakan tamparan keras dipunggungku, aku terbatuk sedikit dan menoleh kebelakang. Ternyata itu adalah anak yang selalu mengejekku setiap hari. Dia merangkulku dengan kasar, namun sesaat kemudian dia melepas rangkulan-nya dan berjalan menjauh dariku

"Hii!! Baju kau basah!" Serunya sembari memasang ekspresi jijik kearahku

Aku menundukkan kepalaku dan menghela nafas panjang, mempersiapkan diri untuk menerima apa yang akan dia katakan pada diriku

"Kau habis main lumpur ya?! Tuh lihat baju kau kotor dan basah! Ups, oh iya kau kan dinosaurus. Dinosaurus itu suka main lumpur, hahaha!!" Serunya, memulai mengeluarkan ejekan-ejekan tidak masuk akal tersebut dari mulutnya.

Aku mengatupkan bibir, menahan tangis setelah apa yang dia katakan padaku. Tak lama teman-temannya datang dan mulai ikut mengejek diriku. Ada saja celah agar mereka bisa mencari dimana letak kekuranganku. Aku tetap diam merundukkan kepala, merasakan batu kerikil yang mereka lemparkan mengenai tubuhku. Walaupun menunduk, aku dapat merasakan tatapan kasihan dari anak-anak lain.

Tapi... tak ada satupun yang berani membantuku

Sampai, aku melihat sepasang kaki kecil melangkah didepanku, refleks aku mendongak, mendapati seorang gadis berdiri membelakangiku. Surai coklat panjangnya dengan lembut terbang terbawa angin sepoi-sepoi dipagi hari, aku tidak pernah mengetahui atau bahkan melihat dia berada disekitar sekolah. Sekilas aku teringat dengan rapunzel yang memiliki rambut sangat panjang, tapi ini versi berwarna coklat. Lamunanku buyar saat mendengar suara cempereng gadis tersebut mulai bicara

Boboiboy Galaxy×ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang