21. Notice Us!

996 97 14
                                    

"Setelah melihat hasil pertarungan kalian dengan (name) hari ini, saya memutuskan untuk memasukkan kalian semua ke tempat pelatihan fizikal!!"

"HAH"
____
_______
__________

"HUEEE AKU TAK NAK IKUT TEMPAT PELATIHAN! NANTI DAH KURUS, TAMBAH KURUS PULAK AKU NI." Keluh Gopal sambil merapihkan koper untuk barang bawaannya.

"Ala, bukannya bagus boleh tambah kurus? Nanti kau jadi makin hensem tau." -Boboiboy

"Eh, betul juga! Yeheyy, wajah hensem aku datang!"

Boboiboy menggelengkan kepala sambil tersenyum. Tiba-tiba, pintu kamar mereka dibuka, menampakkan sosok sang healer Tapops diambangnya.

"Oi~ Korang tak nak makan kue ke? Sedap sangat tau! Rugi bila tak makan." Ujarnya.

"KUE?! Eh tapi... bukan buatan Yaya 'kan?"

(Name) paham kenapa Gopal bertanya seperti itu, lalu menggeleng. "Tak."

Mendengar jawaban tersebut, Gopal langsung buru-buru menutup zip kopernya dan berlari keluar dari kamar. (Name) dan Boboiboy tertawa melihat tingkah Gopal.

"Ada sajalah Gopal ni." -Boboiboy

"Ha, Boboiboy. Jom lah ikut makan kue sama-sama, kau 'kan yang tengah berulang tahun." Kata (name), menyikut si topi dino dengan pelan.

"Okey. Kejap aku kena kemas barang aku dulu."

"Itu boleh dilanjut nantilah! Aneh bila kue yang aku buatkan untukmu dimakan habis oleh yang lain."

"Eh? Kau yang buat kue tu?" Tanya Boboiboy, mengurungkan niatnya untuk berjalan kekoper.

"Mestilah! Kurang spesial kalau aku hanya membeli langsung dari toko!" Seru (name). "Maka dari tu, aku mau kau mencoba kue buatanku!"

Hati Boboiboy terasa meleleh, membayangkan wanita yang ia sukai membuatkan kuih untuk dirinya. Aih, tambah lope-lope Boboiboy dengan (name).

Refleks, Boboiboy mengulurkan tangannya, mengusap kepala (name) dengan lembut.

"B-Boboiboy...?"

Pemuda bertopi dinosaurus itu langsung tersadar dengan apa yang sedang dia lakukan. Wajahnya memerah padam, ia menarik kembali tangannya dengan cepat dan membuang muka untuk menghindari tatapan (name).

"A-ayo... kita makan kue itu..." -Boboiboy
___
_____
_______

Suara mesin kapal berdengung membangunkan (name) dari tidur cantiknya. Dia refleks bangun duduk hingga kepalanya terbentur tempat tidur yang ada diatasnya. Kembali dia berbaring, merasakan dahinya berdenyut kesakitan.

"Aih... cara yang bagus untuk memulai hari."

Ketika dia melihat sekitar, dia menyadari kalau Boboiboy dan Gopal sudah tidak ada disana. Segera dia mengambil jaket dan celana hijau khasnya, kemudian berlari menuju kemungkinan besar mereka semua berada. Ruang utama.

Dan tentu saja, Boboiboy serta yang lainnya sudah berkumpul disana. Boboiboy lah yang pertama menyadari kedatangan (name), dengan ceria dia sambut gadis pujaan hatinya.

"Selamat pagi, (name)! Nyenyak tidur?" -Boboiboy

"Nyenyak, tapi suara mesin tu kejutkan aku lah. Apa mesinnya ada yang rusak lagi, komandan?" Tanya (name), berpindah kearah Kokoci.

"Sepertinya begitu, tapi saya dah kerahkan pasukan untuk membetulkan mesin tersebut. Selagi menunggu, kalian boleh mengecek ulang barang bawaan sebelum berangkat menuju tempat pelatihan tersebut."

(Name) memonyongkan bibirnya, merasa kecewa karena harus menunggu lagi, padahal dia sudah tidak sabar untuk pergi kepelatihan tersebut. Fang melihat ekspresi (name) yang menurutnya imut hanya bisa tertawa kecil, menahan rasa gemas ingin mencubit pipi gembulnya.

Boboiboy Galaxy×ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang