05. Upside Down

3.4K 404 65
                                    

"Seharusnya aku memperhatikan dirimu, kau juga harus lebih waspada terhadap keadaan, karena musuh bisa menyerang kapan saja dari berbagai sisi,"

"Iya aku tahu."-(Name)

(Name) terdiam sebentar, dia menunduk sedikit dan berdeham pelan

"Ada apa (Name)?"-Ying

"Aku masih belum mengerti semua keadaan ini... aku punya banyak pertanyaan..."

"Simpan semua pertanyaanmu untuk hari ini, sekarang lebih baik kau beristirahat sampai kekuatanmu benar-benar pulih,"

"Hm, baik Komandan."

Gopal dan Ying pun memboyong (Name) kembali ke kamarnya.
.
.
.
Keadaan Adudu dan Probe...

"Adoi... seluruh tubuh aku sakit..."-Adudu

"Encik bos, ini aku bawakan teh hangat untuk kau,"-Probe

"Hm, terima kasih,"-Adudu

Adudu mengambil segelas teh hangat tersebut dan meminum-nya, tapi baru beberapa detik setelah meminum teh-nya, Adudu menyembur-nya kearah Probe

"Pwah!! Kenapa teh hangat ini tidak ada rasa manis sama sekali hah?!"-Adudu

"Eleh, encik bos belum beli gula lagi, jadi Probe buat lah teh hangat tanpa gula, ADOI!"-Probe

Adudu melempar gelas yang sudah kosong kearah Probe dan tepat sasaran mengenai kepala Probe

"Kalau tahu gula-nya habis kenapa masih buat teh hangat?! Ambilkan saja air biasa kepada-ku!"-Adudu

"Eh... uh... maaf encik bos!"

"Hmph! Sudah jatuh tertimpa tangga pula! Rencana aku mengambil kekuatan gadis itu dah gagal!"

"Maaf mengganggu encik bos, seharusnya kekuatan (Name) yang kita ambil bisa dikumpulkan sehingga kekuatannya tidak menghilang ketika peralatan rusak."-Computer

"Hah? Iya kah?"-Adudu

"Iya, kita hanya perlu sebuah tabung untuk mengumpulkannya, ketika sudah terkumpul kau tinggal menyuntik-kan kekuatan (Name) ke dalan tubuhmu,"-Computer

Adudu mengusap dagunya, lalu dia mendapat sebuah ide yang cemerlang.

"Mwahaha, bagus Computer. Tetapi sepertinya aku memiliki rencana lain yang lebih bagus. Nanti biar aku jelaskan..."
.
.
.
.
.
Keesokan paginya...

Cahaya matahari menyingsing lewat jendela, memaksa mata (Name) untuk terbuka

(Name) meregangkan tubuhnya sebentar lalu berusaha bangun dan duduk di pinggir tempat tidur. Dia menyadari yang lain sudah bangun terlebih dahulu.

(Name) memakai jaket dan topinya lalu perlahan bangun berdiri, saat dia hendak berjalan ke arah pintu untuk keluar, tiba-tiba pintunya terbuka duluan sebelum (Name) sempat membukanya.

"Hii!" Pekiknya.

"Eh (Name)! aku baru saja mau membangunkanmu untuk sarapan,"

(Name) terpaku sebentar, dia memperhatikan Boboiboy dari atas kelapa sampai ujung kaki, semuanya baik-baik saja. Lalu dia tidak sengaja malah melihat mata Boboiboy, seakan tenggelam didalamnya.

"(Name)? Kenapa kau bengong begitu?"

"Aku..."

Lalu dikepala (Name) terbesit ingatan ketika dia memukul Pecahan elemental Boboiboy dengan kuat ketika dirinya terhipnotis

"Oh iya! A-aku minta maaf telah menyakitimu kemarin!"-(Name)

"Alah tidak apa, lagi pula kau sudah menyembuhkan lukaku, jadi kau tak perlu khawatir lagi."

Boboiboy Galaxy×ReadersWhere stories live. Discover now