I Can Do It 【BL】END

22

Jian Rong tidak menyangka bahwa ID-nya akan muncul di ulasan panas Pertempuran antara dua sisi di dalam gedung dan gedung itu sengit, dan jumlah penggemar TTC besar.

Jian Rong telah banyak dimarahi sebelumnya dan tidak berpikir ada apapun.

Jadi ketika dia melihat Xiao Bai menatapnya dengan mata merah keruh, dia tidak tahu harus berbuat apa.

“… Mereka seperti ini, mereka memarahi semua orang ketika mereka melihatnya, bukan melawanmu.” Jian Rong mengerutkan kening, mencoba menghiburnya.

Sayangnya, dia belum mengaktifkan skill "kenyamanan".

Jadi dia menahan untuk waktu yang lama dan menyerah: "Tapi kamu, pria dewasa, menangis setelah dimarahi?"

Xiaobai mengusap matanya: "Siapa yang dimarahi dan menangis! Apakah aku menangis karena semprotan ini? Mereka juga layak!"

Beberapa detik kemudian, dia menambahkan dengan lemah: "Tentu saja, aku tidak bermaksud memarahi penggemar mu ..."

Jian Rong bertanya-tanya: "Lalu untuk apa kamu menangis?"

Xiaobai malu untuk mengatakan bahwa dia menyesal untuk rekan satu tim yang dipecat dari pertandingan palsu, dia merasa bahwa kata-katanya tidak menjanjikan dan munafik.

Jadi dia berkata: "Aku telah bermain selama beberapa hari di peringkat, dan belum bisa bangun. Aku merasa pahit, tidak bisakah aku menangis untuk sementara waktu?"

Jian Rong: "..."

"Kamu jenis mid laner tipe assassin tahu kentut! Kamu kehilangan skill untuk mengalahkan skor mid lane dan naik. Pernahkah kamu berpikir tentang betapa sulitnya posisi support kita yang sederhana untuk mencetak skor! Sekarang AD dari jajaran berlian seperti kerusakan otak ! "Xiaobai berkata lebih dan lebih bersemangat:" Kamu juga menculik Jungler-ku! "

Jungler mu?

Jian Rong mengangkat alisnya, dan perasaan kasihan terhadap Xiaobai menghilang di dalam hatinya: "Aku tidak berbalik. Mengapa sulit untuk mendukung skor? Bukankah PUD mendukung raja dari barisannya sendiri?"

Xiao Bai: "... Maksudmu aku tidak sebagus dia!"

Jian Rong menarik kembali pandangannya, bersandar di kursinya, dan berkata dengan suara dingin, "Kamu tidak bisa mengerti aku seperti ini."

Suasana ruang pelatihan awalnya cukup menyedihkan, dan Yuan Qian tertawa tepat di belakang mereka berdua dalam beberapa kata.

Pine menjatuhkan ponselnya ke atas meja, dan terus melatih tentaranya dengan hampa.

Xiaobai sangat marah hingga air matanya hilang. Faktanya, dia tidak begitu sentimental. Hari ini, seorang penggemar lama Kan mengiriminya banyak foto dirinya dan Kan dalam pesan pribadi. Tidak dapat dihindari menjadi emosional setelah melihat banyak hal.

Dia membuka LOL dan hanya ingin mengirim poin untuk melampiaskan suasana hatinya.

“Kamu sekarang peringkat berapa?” ​​Tanya Jian Rong.

Xiao Bai: "Latihan empat."

"Apa lagi yang kamu lakukan selain berbaring."