I Can Do It 【BL】END

118

Jian Rong tertegun di tempat tidur, bahkan tidak menanggapi kematian karakter game di layar saat dia dipukuli sampai mati oleh mid jungler musuh.

Dia tiba-tiba teringat bahwa dalam perjalanan ke Ningbo, dia menggunakan sedikit daya baterai terakhir untuk melihat bahwa teman-teman air menebak bahwa rambut pendek Lu Baiyuan diwarnai adalah jangkar wanita atau tuan rumah wanita, dan dia sangat marah menghadap ke jendela mobil. Setelah lama berhembus angin, hampir saja melumpuhkan diri.

Ia bahkan ingin langsung meneruskan video wawancara pascapertandingan dengan kalimat "Jangan menebak, ini ayahmu".

Jian Rong selalu melakukan sesuatu secara impulsif dan sembrono. Sama seperti ketika dia melihat Lu Baiyuan bekerja keras untuk rekan setimnya, Kan, setelah berusaha keras untuk mengirimnya, langsung memulai grup dan mengejek pertandingan palsu Kan di siaran langsung.

Apakah dia tidak tahu bahwa dia akan dimarahi oleh fans karena mengatakan itu?

Tapi dia tidak peduli, ingin memarahi marahi, ingin mengejek ejek saja.

Hanya di Lu Baiyuan, Jian Rong sangat ketakutan.

Lu Baiyuan tinggal di altar terlalu lama, dan tiba-tiba jatuh cinta dalam tim, objeknya masih seorang pria ...... Jian Rong tidak bisa membayangkan konsekuensinya.

Jian Rong memandang rekan setimnya yang menanyakan tanda tanya di game tersebut, dan berpikir dengan kesal, apakah tidak bagus tidur dengan pacarmu, game seperti apa yang harus kamu mainkan ......

Melihat dia mematikan suara tim dengan panik, Lu Baiyuan mengangkat alisnya: "Di baris ganda?"

"Um." Jian Rong mengusap wajahnya dengan penuh semangat, dan setelah sekian lama dia mengeluarkan kalimat kedua: "Dengan Savior ...... sepertinya dia sedang live streaming."

Tidak ada suara di sampingnya. Jian Rong menjilat bibirnya: "Aku tidak punya waktu untuk memberitahumu ......"

Jian Rong menelan paruh kedua kalimat itu——dia diperas oleh Lu Baiyuan di bagian belakang lehernya dua kali. Pria itu baru saja mandi dan jari-jarinya dingin: "Mainkan dan tutup telepon akan diperingatkan."

Di League of Legends, jika kamu diam dalam waktu lama, akan ada peringatan menutup telepon, setelah peringatan itu, kamu akan diskors.

Tapi bagaimana Jian Rong bisa peduli tentang ini sekarang. Ketika dia hendak mengatakan sesuatu, dia melihat Lu Baiyuan melempar handuk mandi ke kursi, berlutut dengan satu kaki dan pergi tidur, menguleni dan menggosok lehernya, mendesaknya: "Pergi tidur, beri aku tempat, aku akan bermain untukmu."

Jian Rong pindah ke samping secara kacau.

Jian Rong mengambil Lee Sin atau permainan berlian dalam permainan ini, jadi meskipun lawannya adalah jungler Zhanhu dan memiliki sedikit kerugian di tahap awal, Lu Baiyuan masih dapat membantu rekan satu timnya menciptakan berbagai peluang setelah memulai.

Ketika Lu Baiyuan menangkap naga itu dalam pertempuran tim kunci dan langsung menuju ke markas musuh, jungler di sisi berlawanan akhirnya mulai meminta interaksi——

【[All] zhmmd: Apakah kamu Lushen? 】

【[All] Single, tidak berinteraksi: Um】

Dengan kata-kata ini, Lu Baiyuan menekan basis lawan dan memenangkan babak kualifikasi.

Dia bertanya: "Apakah kamu masih bermain?"

Jian Rong: "...... Berhenti bermain."

Lu Baiyuan dengan singkat berkata kepada Savior di kotak dialog, dan kemudian keluar dari tim.