"lo gemesin, mau ga jadi pacar gua?"
Tentang Haikal yang selalu mengganggu Nara tanpa henti. Dan tentang Nara yang risih di ganggu Haikal tiap hari.
Dengan pribadi nara yang mudah marah dan haikal yang selalu memancing amarah. Mampu melengkapi satu...
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Quotes of the day Buat kamu yang suka selingkuh, belajar dulu yu dari rexona
🌻🌻
"kalo gowesnya begini, nyampe depan kompleknya besok pagi" sewot nara pada lelaki didepannya
"Gausah banyak omong, sadar diri aja lo berat"
Terdeteksi kebohongan.
Haikal cuma mau lama lama aja sama nara. Kapan lagi ya kan Medusa nurut diajaka sepedaan.
Nara memberengut kesal lalu memukul punggung haikal "Lo niat ga sih?"
"Lo ga liat dari tadi gua diliatin gara gara naek sepeda cewe?, Malu sebenernya mah ra, tapi buat lo mah apa sih yang ngga" tutur haikal santai
Nara memutar bola matanya malas. Mulai nih ajang ngalus sekabupaten.
"Bacot"
"Ck, beneran ra, no tipu tipu"
"Berisik!,gowes aja yang bener"
Haikal mengangguk malas "Siap kanjeng ratu"
Tak ada percakapan lagi diantara mereka. Angin berhembus lembut menerpa wajah kedua insan itu. Burung burung berkicau dengan indah. Mereka hanya diam dalam keheningan.
Diam diam saling memperhatikan.
"Idih, pelan banget gowesnya" celetuk seseorang
Reflek Haikal menoleh kesamping untuk melihat siapa yang berani mengatainya
Pria itu menyipitkan matanya mendapatkan tiga orang anak kecil disampingnya yang tengah mengendarai sepeda juga mengimbangi sepedanya
"Lemah banget" seru salah satu anak kecil diujung
Pria jangkung itu langsung memberhentikan laju sepedanya yang diikuti ketiga anak kecil tersebut. "Lo ngatain gua?" Tanya haikal speechless. Ni bocil nyari ribut apa gimana si?
Mereka serempak menggeleng.
"Ngga ngatain, cuma ngasih tau aja, abang lemah"
Nara diam diam terkekeh mendengar penuturan bocil tersebut.
"Gausah ketawa" ujar haikal datar pada gadis dibelakangnya
Nara langsung merapatkan bibirnya mencoba menahan tawanya.
"Abang baru belajar sepeda ya?" Tanya bocil yang berada ditengah
"Enak aja!, Gua udah bisa sepeda dari umur 4 taun" sewot haikal memamerkan keterampilannya. Yang jelas hanya kebohongan belaka. Umur 4 taun Haikal masih makan ice cream campur ingus sambil duduk depan komplek.
"Masa?, Kok kaya bohong"
"Emang" balas sang bocil menimpali omongan temannya
Haikal menyunggingkan senyum miring "Asal lo tau, gua juara satu lomba sepeda sekecamatan" sombongnya
