"lo gemesin, mau ga jadi pacar gua?"
Tentang Haikal yang selalu mengganggu Nara tanpa henti. Dan tentang Nara yang risih di ganggu Haikal tiap hari.
Dengan pribadi nara yang mudah marah dan haikal yang selalu memancing amarah. Mampu melengkapi satu...
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Udah cakep lucu lagi, ngerepotin hati orang aja heran
_____
"ra liat pr mtk dong" ujar dira menampilkan deretan giginya yang rapi
nara, gadis dihadapannya ini masih sibuk dengan ponselnya. tak memandang dira sedikitpun
"ra" panggil dira sedikit lebih keras akibat nara yang masih bungkam
gadis itu mengetuk meja untuk mengalihkan perhatian nara
merasa terusik,nara menaruh ponselya, mengangkat kepalanya perlahan untuk menatap sahabatnya. gadis yang anteng duduk sedari tadi itu kini memancarkan aura permusuhan pada dira. sorot matanya menatap dira tajam
dira bergidik ngeri mendapat tatapan itu. ada apa ini? mengapa nara pagi pagi sudah memasang poker facenya. apakah ada yang salah dengan kata katanya tadi?
"di tas" balas nara dingin masih dengan tatapan sinisnya
"lo kenapa?" Tanya dira sedikit bingung dengan sikap nara pagi ini. Walaupun biasanya emang galak dan jutek, tapi beda aja hari ini, lebih mencekam
"gua gapapa" sahutnya kembali fokus dengan ponselnya kembali
"muka lo kok asem banget pagi pagi"
nara menaikan bahunya acuh tak merasa perlu membalas penuturan dira.
gadis berambut panjang itu menggertakan giginya kesal. masih pagi astaga, nara sudah memancing emosinya saja. dira beralih menatap tas sahabatnya yang terletak tepat dibelakang punggung nara
"awas ra, tas lo" ujar dira lagi menyuruh gadis berambut pendek itu untuk bergeser sedikit, karena tas nya terhimpit dan sulit untuk diambil
nara mendongakkan kepalanya kembali
"ribet banget sih lo" ujarnya terdengar sedikit marah
dira membelalakan matanya
"dih?"
sumpah demi tuhan nara menjengkelkan sekali pagi ini. perasaan dira tak sedang menyulut emosi gadis itu, namun mengapa nara terlihat marah padanya?
"nih" ujar nara menaruh tasnya kasar di atas meja
"kurang obat nih orang" gumam dira tak percaya
dira mengambil buku sahabatnya itu lalu berlalu menuju meja dania
"sumpah nara kenapa sih?" dumal dira menggebrak pelan meja dania meluapkan rasa kesalnya, ngamuknya ke dania aja deh, gaberani dia kalo langsung ngamuk sama orangnya, takut ditendang ke antartika. diliatin aja dira kicep
"lo kan temen sebangkunya, kok nanya kita?" tanya rere tak mengerti, dateng dateng gebrak meja apa maksud si dira ini?
"sumpah demi tuhan, dia nyebelin banget anjing" adu dira
